Pra Piala Dunia 2022
Pra Piala Dunia 2022 memecahkan rekor anyar dalam perhelatannya. Sejak pertama kali digelar pada 1930, baru kali ini FIFA berhasil mengajak seluruh anggotanya untuk berpartisipasi. Total ada 211 negara yang saling sikut memperebutkan 33 tiket putaran final yang berlangsung di Qatar.
Namun, seyogyanya sebagai tuan rumah, Timnas Qatar sudah otomatis lolos ke putaran final, sehingga hanya terdapat 32 tiket yang bisa diperebutkan oleh masing-masing negara melalui babak kualifikasi. Persaingan semakin sulit manakala slot yang diberikan kepada Konfederasi Sepak Bola Eropa (UEFA) lebih banyak dibandingkan lima konfederasi sepak bola lain yang tersebar di penjuru bumi.
Seperti diketahui, FIFA memberikan 13 jatah tempat kepada Benua Biru, sedangkan benua lainnya hanya mendapatkan satu hingga lima jatah pada putaran final Piala Dunia 2022. Tapi, hal itu dilakukan FIFA bukan tanpa alasan, FIFA memberikan jatah tempat yang lebih banyak kepada UEFA karena wilayah tersebut memiliki sistem persepakbolaan yang maju sekaligus menjadi kiblat dunia sepak bola modern saat ini.
Di Benua Asia, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memperoleh empat hingga lima jatah pada putaran final Piala Dunia Qatar 2022. Namun khusus untuk tempat kelima atau tempat terakhir yang disediakan, perlu perjuangan lebih untuk mendapatkannya. Sebab, slot terakhir harus diperebutkan bersama tiga konfederasi lainnya melalui babak Play-Off antar Konfederasi.
Meski begitu, setiap negara yang berpartisipasi dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 tentu akan memanfaatkan segala peluang untuk lolos ke putaran final. Maklum, ajang yang dihelat setiap empat tahun sekali ini merupakan ajang bergengsi yang pamornya menyamai pesta olahraga internasional, Olimpiade. Sehingga, timnas mana pun yang berpartisipasi di ajang Piala Dunia, sudah dipastikan nama negara yang dibelanya akan diketahui di seluruh penjuru dunia.
Tak Ada Harapan Bagi Timnas Indonesia
Timnas Indonesia memulai babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dengan langkah buruk. Pada laga perdana yang digelar tahun 2019 lalu, skuat Garuda sudah takluk 2-3 atas Negeri Jiran di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Mimpi buruk anak asuhan Simon McMenemy itu terus berlanjut hingga empat partai selanjutnya. Timnas Indonesia berturut-turut mengalami kekalahan beruntun atas Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (5-0), Vietnam (1-3) dan kembali bertekuk lutut atas Malaysia 2-0 tanpa balas.
Dengan lima kekalahan secara beruntun, peluang Indonesia untuk lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia sirna sudah. Pasalnya, tiga laga sisa yang akan dilakoni Timnas Indonesia tak bakal cukup untuk mendongkrak posisi merah putih ke papan atas klasemen Grup G. Terlebih, hanya juara grup dan empat runner-up terbaik yang bisa lolos ke babak selanjutnya.
Pantang Menyerah
Meski sudah tak ada peluang untuk lolos ke babak selanjutnya, tetapi PSSI tak mau menyerah dengan keadaan. Demi harga diri serta nama baik Bangsa, PSSI mendatangkan pelatih berkelas asal Korea Selatan, Shin Tae-Yong, yang bertugas untuk membangun atmosfer juara di dalam skuat merah putih.
Memiliki tipikal yang keras dan menghargai sekecil apapun progres yang dibuat, PSSI menaruh banyak harapan kepada eks pelatih Timnas Korea Selatan itu untuk menularkan semangat juang yang tinggi dan terus bertanding sampai titik darah penghabisan.
Sehingga, target yang bisa digapai Shin Tae-Yong adalah keluar dari posisi juru kunci dan melahap habis sisa laga dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2020. Apabila itu terjadi, Timnas Indonesia bisa menjadi batu sandungan terhadap kontestan lain yang sangat membutuhkan poin untuk mempertahankan atau mengejar posisi papan atas.