Sekitar 44 juta orang - hampir setengah dari populasi - diperkirakan akan memilih presiden Kongo berikutnya pada hari Rabu (20/12) dalam pemilu keempat di negara itu sejak perang saudara dan perang regional berakhir pada awal tahun 2000-an. Namun, pemilu ini menghadapi masalah logistik yang sangat parah yang memicu kekhawatiran bahwa hal ini dapat berdampak pada kredibilitasnya, kata penduduk setempat dan para ahli Kongo.