Tahun 2024 diharapkan menjadi tonggak sejarah arkeologi dengan kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu memungkinkan para ahli arkeologi menggali dan mengembangkan pemahaman tentang budaya dan sejarah terkubur. Selain itu, inovasi AI juga diantisipasi untuk digunakan dalam pelacakan artefak yang dicuri, mendukung upaya pemulihan dan pelestarian warisan budaya.