Program
Smesco Indonesia telah mengembangkan SPARC untuk melayani para KUKM Indonesia. Program tersebut terbagi menjadi tiga kategori, antara lain:
1. SPARC TRAC
Ini merupakan platform IKU digital bagi para pelaku UKM untuk mengukur apakah sebuah UKM telah naik kelas dan efektivitas program-program Sparc dalam upaya tersebut. Selain itu, platform ini juga bertujuan untuk menjadi dasar pertimbangan bagi rekan pembiayaan untuk memberikan pendanaan kepada sebuah UKM.
2. SPARC Campus
Yang kedua ini merupakan platform vokasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan para pelaku UKM dalam pengupayaan gerakan UKM naik kelas.
3. SPARC Trade
Terakhir, ini merupakan perdagangan yang bertujuan untuk membantu mempertemukan antara pasokan dan permintaan. Dengan kata lain, ini adalah platform yang mempertemukan antara penjual dan pembeli.
Jadi Andalan Kemenkop UKM Tarik UMKM ke Pasar Digital
Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan Smesco sebagai center of excellent UMKM untuk mendorong para pelaku UMKM di Indonesia agar bisa memanfaatkan Smesco untuk masuk ke pasar digital.
“Melalui Center Of Excellence UMKM SMESCO diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti perluasan pasar, bahan baku, sumber daya manusia, analisis data, dan logistik,” kata Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman dalam konferensi pers Peningkatan UKM Masuk ke Pasar Digital, Kamis (26/8/2021).
Hanung menjelaskan, berbagai fasilitas SMESCO sebagai Center Of Excellence yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM, yaitu ada Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi serta riset UMKM masa depan.
Kemudian, ada kurasi produk melalui Sparc Trade, hingga akses dan pendampingan UKM ekspor di BNI Xpora; serta pendampingan melalui Kakak Asuh UMKM, Sparc Campus, hingga kolaborasi dengan asosiasi pendamping UMKM.
Selain itu inovasi dukungan logistic melalui fulfillment center (konsolidasi pemrosesan logistik produk UMKM); factory sharing melalui cloud kitchen; dan Siren.id.
“Dia berharap sinergi dan kolaborasi terus dilakukan antara Kementerian/Lembaga, SMESCO, Pemerintah Daerah, BUMN, Swasta dan seluruh stakeholder sehingga dapat melahirkan UMKM unggul di masa depan,” ujarnya.
Incar Digitalisasi 158 Ribu UMKM hingga 2023
Kementerian Koperasi dan UKM telah menyiapkan Smesco sebagai center of excellent UMKM untuk mendorong para pelaku UMKM di Indonesia masuk ke pasar digital.
Seiring dengan hal tersebut, Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata, menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023.
“SMESCO menargetkan digitalisasi 158.000 UMKM hingga tahun 2023, dalam kurun waktu tersebut akan terbentuk sebuah ekosistem UMKM SMESCO yang memiliki kekuatan ekonomi digital unggul,” kata Leonard dalam konferensi pers Peningkatan UKM Masuk ke Pasar Digital, Kamis (26/8/2021).
Dia menjelaskan, bahwa Smesco Indonesia memiliki peran untuk memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital, yang telah membawa Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar dan tercepat di ASEAN kurun dua tahun ini.
“SMESCO telah menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro yakni; Platform digital untuk menjangkau pelanggan, Platform digital untuk menjangkau pemasok, Platform digital untuk back office, Platform digital untuk analitic data dan Platform digital untuk logistic,” kata Leonard.
Selain itu, Smesco center of excellent UMKM akan didukung dengan tujuh fasilitas layanan usaha bagi pelaku UMKM yakni; Pusat Wastra Nusantara, Xpora, Fulfillment Center, Smesco Hub Timur, Smesco Labo, Pusat Layanan UKM dan Siren.id.
Dorong Perluasan Produk UMKM Jabar
Smesco Indonesia dalam rangka mendukung arahan Presiden Joko Widodo untuk mencintai dan membeli produk UMKM lokal melalui Gerakan Nasional ‘Bangga Buatan Indonesia”.
Dalam mengimplementasikan program itu, Smesco Indonesia siap menyukseskan dan memeriahkan acara Sinergi Karya Kreatif Jawa Barat dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2021 guna Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata #DiIndonesiaAja (BWI) yang akan dilaksanakan selama bulan April 2021.
Karena itu, percepatan pemulihan ekonomi mikro akan dilakukan Smesco Indonesia dengan menjemput bola dan meyiapkan sistem kerja sama onboarding market bagi UKM produsen di bidang produk perhotelan melalui kolaborasi antara pemerintah, industri nasional pariwisata khususnya perhotelan dan pelaku UKM.
Kerja sama nyata itu diimplementasikan Smesco dengan membangun infrastruktur rantai pasok pelaku UKM ke dalam zona bisnis nasional perhotelan di antaranya dengan menjadikan UKM sebagai pemasok produk hospitality. Kerja nyata tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama.
"Saat ini Smesco Indonesia telah melakukan kurasi bersama produk UKM jenis kebutuhan resto, bedroom, bathroom, toiletries, amenities, home dekor, house hold serta minibar. Produk UKM yang telah terseleksi ini akan mengisi kebutuhan Hotel Grup Indonesia yang berjumlah 150 hotel di seluruh Indonesia," kata Leonard Theosabrata selaku Direktur Utama Smesco Indonesia dalam keterangannya, Minggu (4/4/2021).
Alasan dipilihnya UKM Provinsi Jawa Barat sebagai lokasi pilot project penyertaan UKM masuk ke dalam rantai pasok industri perhotelan nasional karena Jabar selama ini merupakan trendsetter produk-produk lokal unggulan di Indonesia, terdapat 15.000 UKM Jawa Barat aktif terbesar dalam berbagai cluster produk.
"Melalui kerja sama ini, harapannya produk UKM juga dapat berperan untuk hotel-hotel yang akan dibangun di beberapa wilayah di Indonesia di antaranya Jawa Timur dan Banten. Kurasi sudah akan dilakukan sesegera mungkin agar setelah pembangunan selesai produk UKM sudah bisa digunakan," kata dia.
Proses informasi kerja sama Smesco melalui Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia yang penyebaran informasinya disosialisasikan melalui medsos dan proses pendaftaran melalui link secara online.
"Hingga kini antusias UKM untuk berpartisipasi sangat bagus, terdaftar lebih dari 600 UKM yang memiliki produk unggulan di bidang industri hotel," tutup Leonard.