Pengertian

Spermatorrhea (air mani keluar terus) merupakan kondisi kebocoran katup air mani. Akibatnya, kemampuan saluran air mani untuk membuka dan menutup pada waktu yang tepat tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Hal ini membuat pengeluaran air mani terjadi secara berlebihan tanpa disadari, baik saat penderita berjalan, bergerak, atau bahkan sedang duduk biasa.

Sperma dan air mani tidak hanya keluar saat ereksi. Cairan tersebut bisa juga keluar sewaktu-waktu. Perbedaan ejakulasi dengan kebocoran katup air mani ini adalah tidak adanya fase orgasme dan stimulasi seksual pada kasus ini.

Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik dan dibiarkan, maka dapat memengaruhi fungsi ginjal. Bahkan bisa terjadi ejakulasi dini pada kemudian hari.

Gejala

Gejala spermatorrhea (air mani keluar terus) umumnya ditandai dengan:

  • Air mani menetes-netes. Dapat terjadi pada saat tidur, saat mengejan baik sebelum dan sesudah buang air kecil, maupun sebelum berhubungan seksual.
  • Susah buang air besar.
  • Sakit kepala.
  • Depresi.
  • Kurang konsentrasi.
  • Nyeri punggung.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Menjadi sering menyendiri.

Spermatorrhea

Penyebab

Ada beberapa penyebab dari spermatorrhea (air mani keluar terus), antara lain:

  • Adanya gangguan pada saraf parasimpatis.
  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Gangguan prostat.
  • Gangguan psikis.
  • Pengaruh buku dan film yang mengandung pornografi.
  • Frekuensi masturbasi yang terlalu sering.
  • Faktor kelelahan yang sangat berat.
  • Infeksi di bagian uretra, glans, dan adanya phimosis (suatu keadaan di mana ujung penis mengalami penyempitan dan memicu infeksi saluran kemih).

Diagnosis

Pemeriksaan fisik untuk menentukan diagnosis spermatorrhea (air mani keluar terus) dapat dilakukan lewat wawancara medis, di mana penderita dapat menyampaikan keluhannya pada dokter. Selain itu, juga dapat dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah dan analisa sperma.

Pengobatan

Terapi spermatorrhea (air mani keluar terus) yang dapat dilakukan adalah:

  • Mengurangi frekuensi masturbasi.
  • Perubahan gaya hidup, seperti berolahraga kurang lebih 45 menit dalam sehari, pola makan sehat, menghindari alkohol, dan obat-obatan terlarang.
  • Mengosongkan kandung kemih sebelum tidur.