Tantowi Yahya adalah kakak dari Helmy Yahya yang juga seorang pembawa acara. Tantowi mengawali karirnya sebagai pekerja biasa di perusahaan pita kaset BASF tahun 1987 yang kemudian bangkrut. Berbekal ilmu dari perusahaan tersebut, Tantowi membangun usahanya dibawah PT Ciptadaya Prestasi yang bergerak dibidang rekaman, PH, promosi dan event organizer dengan nama Ceepee.
Ceepee telah mengorbitkan beberapa artis seperti Sherina dan Tantowi sendiri. Kemudian Tantowi mulai sering terlihat sebagai pembawa acara di TVRI hingga beberapa acara lainnya. Tantowi juga disebut sebagai Master of ceremony. Pada tahun 2000, ia mulai aktif sebagai seorang penyanyi country dengan lagunya 'Gone, gone, gone' dan memulai debut albumnya, Country Breeze.
Tantowi menikah dengan Dewi Haryani dan memiliki anak pada tahun 2001 setelah satu tahun menikah. Tantowi menjadi anggota DPR periode 2014-2019 pada pemilu legislatif tahun 2014.
Tantowi Yahya: Pengetatan Syarat Caleg Artis Itu Merendahkan
Pemerintah berencana memperketat syarat calon legislatif (caleg) dari kalangan artis, publik figur dan pengusaha. Wacana ini muncul dalam pembahasan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pemilu yang tengah diselesaikan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menghasilkan keterpilihan legislatif yang berkualitas.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya? menolak wacana tersebut. Menurut figur publik itu, syarat yang diusulkan dalam pembahasan RUU tentang Pemilu terlalu merendahkan kecakapan dan kemampuan caleg dari artis serta pesohor.
Tantowi: Digitalisasi Mengubah Banyak Pekerjaan di Parlemen
Tantowi Yahya mengatakan digitalisasi telah mengubah banyak pekerjaan di parlemen dan Indonesia saat ini telah terintegrasi secara InformationandCommunicationTechnologies (ICT).
"Yakni sebanyak 226 juta jiwa dari 250 juta penduduk adalah pengguna gadget dan lebih dari 80 juta jiwa adalah pengguna aktif media sosial," ujar Tantowi saat konferensi World e-Parliament Conference 2016 yang diselenggarakan pada 28-30 Juni 2016 lalu di Valparaiso, Chile. Meksipun begitu, Tantowi menjelaskan bahwa masyarakat lebih banyak menerima informasi soal parlemen melalui televisi.