Toprak Razgatlioglu merupakan pembalap profesional asal Turki yang saat ini aktif mengikuti Kejuaraan Dunia Superbike atau akrab dikenal World Superbike (WSBK). Kemampuan Razgatlioglu dalam menunggangi kuda besi sudah tidak perlu diragukan lagi. Pria kelahiran 16 Oktober 1996 ini memang sudah akrab dengan roda dua sejak usia belia.
Ia tercatat mulai mengikuti kompetisi resmi pertamanya pada usia 8 tahun. Saat itu, Razgatlioglu memulai karier balapannya di ajang Turkish Motocross Chamionship dan turun di kelas 50 cc. Kemudian, dengan bakat alami yang ia miliki, Razgatlioglu secara aktif mengikuti ajang yang sama hingga tahun 2008. Bedanya, sejak tahun 2006, Razgatlioglu turun di kelas yang lebih besar, yakni 65cc (2005-2006) dan 85cc (2007-2008).
Namun, pada tahun 2009, Razgatlioglu mulai berpindah haluan. Ia mulai memasuki kejuaraan dunia balap jalanan yang ada di Turki. Kompetisi perdana yang diikuti adalah Turkish Road Race Championship. Tidak tanggung-tanggung, Razgatlioglu langsung terjun di kelas 600cc pada musim awal membalap di kejuaraan ini.
Meski sempat menemui kendala, tetapi pembalap kelahiran Alanya ini dapat beradaptasi dengan baik. Ia bahkan berhasil menjuarai satu seri balapan di ajang Turkish Road Race Championship. Walau tidak mampu mendonkraknya untuk keluar sebagai juara di akhir musim, namun Razgatlioglu bisa mengetahui bahwa keputusannya untuk hijrah ke balapan jalanan bukanlah hal yang harus disesali.
Sebagai penggemar Kenan Sofuoglu (pembalap asal Turki yang berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Supersport sebanyak lima kali). Razgatlioglu sangat termotivasi untuk mengikuti jejak seniornya yang sukses di dunia balap. Ia merasa tertantang untuk mengikuti kesuksesan Sofuoglu.
Alhasil, seiring berjalannya waktu, Razgatlioglu dapat menunjukan kemampuan terbaiknya di ajang Turkish Road Race Championship. Hal ini dibuktikan melalui pencapaiannya dengan menduduki posisi runner-up pada musim 2011 dan menyabet gelar juara pada musim 2012.
Sehingga, berkat penampilan gemilangnya di ajang tersebut, Razgatlioglu berkesempatan untuk manggung di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup pada tahun 2013. Menunggangi motor KTM RC250GP, Razgatlioglu memang sedikit kagok kala mengikuti kompetisi bergengsi ini.
Bahkan, selama dua musim membalap di ajang ini, Razgatlioglu hanya mampu finis di posisi 10 besar pada akhir musim. Meski begitu, ia tetap mampu merasakan nikmatnya menaiki podium, walaupun bukan posisi pertama, melainkan peringkat ketiga.
Memupuk Masa Depan Gemilang
Walau tidak menunjukan hasil terbaik di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, Razgatlioglu nyatanya mendapat kesempatan lain untuk berlaga di ajang European Superstock 600. Ia bahkan langsung dididik oleh idolanya, Sofuoglu, agar memiliki perkembangan yang pesat dalam kariernya.
Ia pertama kali mencicipi balapan Superstock 600 pada tahun 2014. Saat itu, ia ditugaskan sebagai pembalap pengganti di tim Bike Service Racing. Turun di seri terakhir yang digelar di Sirkuit Nevers Magny-Cours, Razgatlioglu ternyata membuat penampilan gemilang.
Pada edisi perdananya menunggangi Kawasaki ZX-6R, ia mampu melesat dengan cepat dan keluar sebagai juara. Tentu, waktu itu, tidak ada yang menyangka bila Razgatlioglu mampu tampil cemerlang dan merebut posisi Marco Faccani, pemuncak klasemen Superstock 600 musim 2014.
Sehingga, atas hasil yang diluar perkiraan, Razgatlioglu mendapat kesempatan untuk terjun di ajang Superstock 600 musim 2015 dan tidak melanjutkan balapan di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup. Dengan mengendarai motor yang serupa, Razgatlioglu yang saat itu baru menginjak 19 tahun nyatanya dapat membuktikan kemampuan terbaiknya.
Ia berhasil mencetak lima kemenangan berturut-turut sejak melakoni seri pertama. Walau sempat didiskualifikasi pada seri ketujuh, tetapi atas raihan lima kali kemenangan dan dua kali menempati posisi ketiga, Razgatlioglu mengamankan posisi klasemen puncak dan berhasil menyabet gelar juara dunia Superstock 600 2015.
Berkat penampilan fantastisnya, Razgatlioglu langsung naik pangkat dengan mengikuti ajang Superstock 1000 di tahun berikutnya. Hanya saja, pada musim perdananya di ajang Superstock 1000, Razgatlioglu belum mampu memberikan hasil terbaik. Ia gagal finis pada dua seri balapan awal dan hanya mampu menduduki podium sebanyak dua kali.
Alhasil, pada akhir musim, Razgatlioglu hanya dapat menduduki peringkat kelima klasemen akhir. Namun, hal tersebut tidak membuat dirinya menyerah, ia berusaha memperbaikinya di musim selanjutnya dan perlahan bangkit dari keterpurukan.
Tak disangka-sangka, motivasi Razgatlioglu untuk mendapatkan banyak poin pada musim 2017 berjalan cukup baik. Ia berhasil meraih beberapa podium dan menjadi pembalap yang disegani. Walau, ujungnya, pada akhir musim ia kembali gagal mengukir sejarah, Razgatlioglu tercatat hanya mampu menduduki posisi kedua klasemen akhir.
Peluang Menjuarai WSBK
Kemampuan Razgatlioglu yang dapat beradaptasi dengan cepat membawanya berpindah haluan ke ajang Kejuaraan Dunia Superbike. Meski memiliki spesifikasi motor yang tak jauh berbeda dengan Superstock 1000, tetapi di ajang WSBK ini Razgatlioglu merasa tertantang karena tunggangan yang dinaiki telah melewati proses modifikasi.
Tapi, sama seperti sebelumnya, Razgatlioglu harus terseok-seok pada musim perdananya. Tercatat ia beberapa kali finis di urutan 20 besar dan membuatnya kurang mampu bersaing dengan pembalap yang menduduki peringkat lima teratas.
Pada musim kedua dan musim ketiga di WSBK, Razgatlioglu sudah mulai mendapat ramuan terbaiknya untuk merangsek ke klasemen papan atas. Ia tercata bisa menduduki peringkat kelima pada musim 2019 dan peringkat keempat pada musim 2020. Apalagi, saat musim 2020, Razgatlioglu sudah berganti tim bersama Pata Yamaha with Brixx WorldSBK.
Otomatis tunggangan yang dimiliki pun memiliki spesifikasi yang berbeda. Dimana saat musim 2020 ia mendapatkan tunggangan Yamaha YZF-R1 dan langsung moncer dengan menaiki podium di beberapa seri balapan, termasuk podium pertama.
Walau tak berhasil menduduki peringkat tiga besar di akhir musim, tetapi Razgatlioglu sudah memiliki pemahaman yang matang atas motor anyar yang ditungganginya. Alhasil, pada musim 2021, Razgatlioglu dapat melesat dengan tajam di papan atas klasemen.
Ia mampu bersaing dengan juara bertahan WSBK, Jonathan Rea, yang memiliki rekor juara terbanyak di ajang bergengsi ini. Bahkan, ia memiliki kans yang besar untuk keluar sebagai juara umum WSBK 2021.
Penentuannya ditentukan dari seri balapan terakhir WSBK 2021 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Razgatlioglu tercatat unggul 30 poin dari pesaing terdekatnya, Jonathan Rea. Bila ia berhasil finis di atas posisi Jonathan Rea di seri terakhir, maka dominasi Jonathan Rea setelah menjuarai WSBK enam kali berturut-turut akan berakhir.
Walau terkesan memiliki skema kemenangan yang mudah, tetapi Razgatlioglu sedikit khawatir. Pasalnya, Sirkuit Mandalika merupakan sirkuit anyar dan tentunya belum ia kuasai.
"Bukan hal mudah membalap di lintasan baru," katanya.
"Saya harap beradaptasi dengan cepat, dan kami membalap dengan maksimal. ini penting bagi saya karena ini mimpi saya, Insyaallah kita menang."