Istilah WAGs pertama kali digunakan pada perhelatan Piala Dunia 2006 di Jerman. Waktu itu, para jurnalis yang bekerja untuk tabloid asal Inggris membuat 'penyebutan' tersendiri bagi istri dan kekasih para punggawa The Three Lions. Mereka memanggil para wanita cantik tersebut dengan sebutan WAGs, yang merupakan akronim dari wives and girlfriend.
Kemudian, karena memiliki sebutan yang unik, istilah WAGs menyebar dengan cepat ke seluruh penjuru Jerman. Terlebih, saat itu banyak media dari berbagai belahan dunia yang ikut menggunakan istilah tersebut pasca dirilis oleh tabloid asal Inggris.
Meski begitu, istilah WAGs disinyalir telah ada sejak tahun 2002. Saat itu, WAGs merupakan sebutan yang diberikan para staf hotel Jumeirah Beach Club kepada istri serta kekasih para pesepak bola yang tengah berlibur di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) sebelum terbang ke Jepang dan Korea Selatan untuk mendukung para suami serta kekasih tercintanya di ajang Piala Dunia 2002.
WAGs dan Beragam Polemik
Romansa kehidupan cinta pesepak bola memang asyik untuk diperhatikan. Hubungan yang terjalin diantara mereka memiliki magnet tersendiri yang membuat para pendukung tertarik untuk mengikuti kisah lain di luar lapangan.
Selain itu, kulit mulus nan putih serta bodi ramping nan berisi yang dimiliki para kekasih dan istri para pesepak bola turut menjadi menjadi faktor lain bagi para pendukung untuk mengikuti perkembangan yang ada.
Walaupun begitu populer, sebagian kekasih dan istri para pesohor itu masih risih dalam penggunaan istilah WAGs yang disematkan kepada diri mereka. Salah satu alasannya karena beberapa pihak menyelewengkan makna utama dari penggunaan kata tersebut ke arah negatif. Mulai dari seksisme hingga dianggap sebagai pemuas nafsu belaka.
Padahal, dalam kenyataannya, para kekasih dan istri para pesepak bola tersebut memberi dukungan secara moral ataupun moril kepada lelaki yang dicintainya agar bermain sekuat tenaga dan membawa pulang poin kemenangan demi membanggakan tim yang dibelanya.
Selain itu, stigma yang mengatakan WAGs hanya memanfaatkan kekayaan sang suami atau kekasih pujaan hatinya untuk memenuhi hasrat duniawi turut membuat hati mereka terluka. Seperti yang pernah diungkap Leanne Brown, istri dari eks bek tangguh Manchester City, Wes Brown, yang mengaku kesal atas dugaan buruk tersebut.
"Stigma buruk selalu datang dalam kehidupan kami. Orang-orang dengan cepat mencap saya sebagai wanita penjilat yang memanfaatkan harta suami saya. Padahal, saya memang hanya seorang ibu rumah tangga, tak lebih dari itu," ujarnya kepada Guardian.
Mengejar Predikat WAGs
Banyak wanita di seluruh dunia ingin menjadi kekasih atau istri pesepak bola terkenal. Bagaimana tidak, hidup mereka pasti bakal terjamin dan mereka tak perlu bersusah payah untuk memikirkan biaya rumah, biaya sekolah, hingga biaya tagihan di rumah.
Bahkan, saking banyaknya wanita yang berminat menjadi WAGs, muncul beragam buku serta mentor yang menyediakan jasa untuk mempelajari bagaimana menjadi seorang WAGs.
Disisi lain, bagi wanita yang tak memiliki harta berlebih, media sosial menjadi senjata utama mereka untuk mendekati atlet terkenal. Biasanya mereka bakal mengirim pesan singkat melalui platform yang digunakan sang pemain guna menarik perhatian mereka.
Oleh karena itu, agen serta asosiasi sepak bola yang berada di seluruh penjuru dunia selalu mengingatkan para pemainnya agar tak terjerumus terhadap WAGs yang merusak karier mereka. Sebab, sekali tersandung masalah akan berdampak terhadap banyak hal, termasuk karier yang sudah dibangun sejak dini.