Bakal Genap Setahun, JD.ID Fokus Tambah Kategori Produk

Fokus utama JD.ID di tahun pertamanya adalah menambah lebih banyak kategori produk.

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Jul 2016, 21:20 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2016, 21:20 WIB
ecommerce-01
Tren eCommerce

Liputan6.com, Jakarta - Usia JD.ID di Indonesia masih terbilang sangat muda, belum genap setahun. Toko online afiliasi JD.com tersebut didirikan pada November 2015 lalu. Meski demikian, JD.ID mengklaim terus mengalami pertumbuhan, terlebih di sisi kategori produk. Karena itu, fokus utama JD.ID di tahun pertamanya adalah menambah lebih banyak kategori produk.

Seperti disampaikan Wenni Setiorini, Head of Marketing JD.ID kepada Tekno Liputan6.com, penambahan kategori tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen. Terlebih, JD.ID saat ini di mata orang hanya dikenal sebagai eCommerce yang menjual produk elektronik.

"Kami pastinya akan menambah lebih banyak kategori produk. Kami percaya, konsumen akan datang lebih banyak kalau kami jual lebih banyak barang. Tapi JD.ID sudah on top of awareness mereka (konsumen, red). Untuk meningkatkan segi itu, kami juga sudah melakukan promosi seperti iklan dan lain sebagainya. Tapi, kami lebih akan berfokus di penambahan kategori dulu," ujar Wenni di Den of Kalaha Restaurant, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Wenni mengungkapkan, saat ini perusahaan asal Tiongkok tersebut telah memiliki 12 kategori produk khusus untuk JD.ID. Pada tahun ini, dipastikan akan ada penambahan kategori produk. Sayangnya, Wenni enggan menyebutkan berapa banyak kategori yang akan muncul hingga akhir tahun 2016.

"Kami sih maunya semua kategori ada di JD.ID. Kendalanya, kami harus melihat pasarnya dulu. Dari data kami, selain fashion, perangkat elektronik masih memiliki demand tinggi. Nah, seiring berjalannya waktu kami akan menambahkan kategori-kategori lainnya," tutur Wenni menambahkan.

Wenni juga berujar, kategori produk kecantikan menjadi faktor yang mendongrak angka pengunjung laman JD.ID. Saat ini, pengunjung laman JD.ID terbanyak ada di kota-kota besar, semisal Jakarta, Surabaya, Medan, Semarang, dan Yogyakarta.

"Selain kota-kota tersebut, kami sekarang akan lebih fokus ke Makassar dulu. Kami ingin menargetkan Makassar agar bisa menyaingi Surabaya," kata Wenni.

(Jek/Why)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya