Desain Sony Xperia XZ3 Terkuak, Usung Kamera Tunggal 48MP?

Dari desain yang diperlihatkan, Sony Xperia XZ3 tidak mengikuti tren sekarang, di mana banyak yang mengusung kamera utama ganda dan desain bezeless.

oleh Jeko I. R. diperbarui 27 Agu 2018, 13:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 13:30 WIB
Sony
Sony Xperia XZ3. (Foto: Sony)

Liputan6.com, Tokyo - Desas-desus terkait flagship smartphone teranyar Sony, Xperia XZ3, semakin kencang berhembus.

Menjelang peluncurannya, render desain Sony Xperia XZ3 terkuak di media sosial.

Menariknya, dari desain yang diperlihatkan, smartphone tidak mengikuti tren sekarang, di mana banyak yang mengusung kamera utama ganda dan desain bezeless.

Alih-alih demikian, Sony Xperia XZ3 justru hanya ditopang kamera utama tunggal. Namun, lensanya disebut-sebut akan mencapai resolusi super 48MP dengan sensor IMX586.

Informasi ini dibuktikan lewat kover belakang smartphone, di mana bertengger satu lensa utama di tengah kover smartphone. Tak lupa, ada juga fitur pemindai sidik jari di bawahnya.

Menurut laporan dari sumber internal perusahaan, Sony Xperia XZ3 akan unjuk gigi di panggung perhelatan teknologi IFA 2018 yang akan diadakan di Berlin, Jerman.

Kabarnya, kedua seri smartphone anyar Sony tersebut akan debut pada 30 Agustus 2018.

Adapun untuk dapur pacu, smartphone ini kabarnya bakal ditopang prosesor Qualcomm Snapragon 845 dengan RAM 6GB dan memori internal 128GB.


Sony Menyerah?

Sony Xperia XZ Pro
Bocoran desain Sony Xperia XZ Pro. (Foto: Gizmochina)

Untuk diketahui, Sony tak lagi mampu meraih sukses besar dari divisi mobile-nya selama beberapa tahun terakhir.

Karena itu, menyerah atau keluar dari pasar di wilayah tertentu menjadi pilihan Sony. Terbaru, informasi berasal dari Evan Blass yang mengungkap sejumlah negara tempat Sony hengkang.

Sebelumnya, Sony Mobile akan menutup operasinya di Timur Tengah, Turki, dan Afrika.

"Saya dengar perusahaan akan menghentikan operasi dan kantor di wilayah tersebut mulai Oktober," tulis akun @evleaks. Demikian seperti dikutip dari Android Police. 

Kendati demikian, belum dapat dipastikan apakah cuitan dari Evan tersebut benar adanya.

Sony sendiri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait ditutupnya operasi perusahaan di sejumlah negara tersebut.

Di sisi lain, rumor seakan menegaskan kabar sebelumnya yang menyebut Sony tak lagi berharap banyak pada bisnis smartphone.

Hal itu diketahui dari pernyataan CEO baru Sony Kenichiro Yoshida bulan lalu.

Ketika itu, ia telah mengumumkan rencana perusahaan untuk tiga tahun ke depan, yang mencakup ketergantungan pertumbuhan pendapatan dari bisnis berlangganan gim dan hiburan.

Ia dinilai memberikan sinyal pendapatan dari sisi konten, software, dan layanan lebih penting, mengingat bisnis hardware tengah lesu.


Tak Lagi Berharap Banyak pada Bisnis Smartphone

Sony
Tampilan Sony Xperia L2 (sumber: gsm arena)

Analis dari Sanford C. Bernstein & Co di Hong Kong, David Dai, menyebut Yoshida sudah jelas mengirim sinyal pendapatan dari bisnis konten, software, layanan, dan segmen berlangganan adalah hal penting. 

"Semuanya itu akan mendorong pertumbuhan dan sekaligus mempertahankan pertumbuhan perusahaan," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/5/2018).

Dengan demikian, bisa dikatakan Sony tampak tidak lagi menggantungkan harapan tinggi untuk bisnis hardware, termasuk smartphone.

Penjualan produk hardware utamanya diperkirakan akan mengalami penurunan pada tahun ini, termasuk konsol PlayStation, TV, kamera digital dan smartphone.

Perusahaan asal Jepang itu memperkirakan akan menjual 16 juta unit konsol PlayStation, 11,5 juta TV, 3,8 juta kamera digital dan 10 juta smartphone pada tahun fiskal 2018. Jumlah ini menurun jika dibanding tahun lalu.

Pada tahun fiskal 2017, penjualan konsol PlayStation mencapai 19 juta unit, TV 12,4 juta, kamera digital 4,4 juta dan smartphone sebanyak 13,5 juta unit.

Sony selama tiga tahun belakangan terus mengalami kemerosotan di pasar smartphone, sedangkan para rivalnya dari Asia kian agresif. Penjalan smartphone Sony mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak 2015.

Pada tahun fiskal 2015, penjualan smartphone Sony turun menjadi 24,9 juta unit dari 39,1 juta setahun sebelumnya.

Sejak itu, pangsa pasarnya kian lesu dan hingga akhirnya Sony memperkirakan penjualan smartphone besutannya akan kembali mengalami penurunan pada tahun ini. 

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilhan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya