Liputan6.com, Jakarta Platform streaming Disney Plus Hotstar mengumumkan kenaikan harga paket langganan mereka untuk pengguna di Indonesia.
Pengguna Disney Plus Hotstar yang sebelumnya harus membayar Rp 199.000 untuk setahun, akan ditawarkan harga Rp 799.000 untuk paket premium tahunan.
Baca Juga
Kebijakan ini tentu saja membuat beberapa pengguna Disney Plus Hotstar merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan, meski mereka juga tetap bisa melakukan pembatalan langganan dan opsi paket lain.
Advertisement
Selain itu, hadirnya berbagai layanan streaming dengan beragam konten tentu bisa menjadi opsi lain buat penikmat serial dan film di Indonesia.
Sebut saja Netflix, HBO GO, Amazon Prime Video, Viu, dan platform buatan dalam negeri Vidio. Harga yang ditawarkan pun bermacam-macam dengan paket yang beragam dan dapat disesuaikan oleh pengguna.
Harga Layanan Streaming di Indonesia
Untuk itu, berikut ini Tekno Liputan6.com rangkum harga dari sejumlah layanan streaming di Indonesia terbaru per September 2023.
Daftar Harga Netflix
Netflix memiliki empat paket langganan yaitu Mobile, Basic, Standard, dan Premium.
Yang membedakan setiap paketnya adalah jumlah perangkat yang dapat digunakan untuk menonton, serta kualitas video yang ditawarkan di mana Full HD bisa didapatkan di Basic, Standar, dan Premium.
Sementara di Paket Premium, pengguna akan bisa mendapatkan fitur berupa Netflix Spatial Audio.
- Mobile - Rp 54.000/bulan
- Basic - Rp 65.000/bulan
- Standard - Rp 120.000/bulan
- Premium - Rp 186.000/bulan
Daftar Harga Disney Plus Hotstar
Disney Plus Hotstar sendiri baru saja menaikkan harga paket bulanan dan tahunan mereka, dengan membaginya menjadi dua paket dan dua waktu pembayaran, yang berlaku mulai 3 Oktober 2023. Sebelumnya, harganya Rp 39.000/bulan dan Rp 199.000/tahun.
Perbedaan pada tiap paketnya adalah jumlah perangkat yang bisa dipakai untuk menonton bersamaan, serta kualitas video tertinggi yang dihadirkan.
- Basic - Rp 65.000/bulan atau Rp 450.000/tahun
- Premium - Rp 119.000/bulan atau Rp 799.000/tahun
Â
Vidio dan Prime Video
Vidio
Vidio punya konten-konten eksklusif yang bisa ditonton apabila kamu mengakses Vidio Premier.
Dibandingkan beberapa layanan streaming lain, harga platform streaming lokal ini pun terbilang murah. Selain itu, konten-konten olahraga juga ditayangkan di platform ini seperti Liga Inggris, juga jadi kelebihan layanan ini dibanding yang lain.
Terdiri dari tiga paket, Premier League Mobile, Platinum, dan Diamond, perbedaannya adalah konten-konten yang ditawarkan.
- Premier League Mobile (Promo Terbatas) - Rp 25.000/bulan
- Platinum - Rp 39.000/bulan atau Rp 269.000/tahun
- Diamond - Rp 99.000/bulan (semua perangkat), Rp 749.000/tahun (semua perangkat), Rp 59.000/bulan (khusus HP dan tablet), Rp 429.000/tahun (khusus HP dan tablet)
Sebagai catatan, harga tersebut adalah harga untuk website dan aplikasi Android. Untuk pembayaran melalui aplikasi iOS akan dikenakan tarif berbeda karena perbedaan harga di App Store Apple.
Amazon Prime Video
Saat artikel ini ditulis, Sabtu (2/9/2023), langganan Amazon Prime Video adalah Rp 59.000/bulan yang merupakan harga promo, dari harga aslinya yaitu Rp 79.000/bulan.
HBO GO
Berikut ini adalah harga paket dari HBO GO di Indonesia.
- Paket Bulanan - Rp 79.000/bulan
- Paket 3 Bulan - Rp 119.000/bulan
- Paket 12 Bulan - Rp 399.000/tahun
Di luar itu, tentu masih banyak beberapa platform streaming di Indonesia dengan harga yang berbeda-beda. Pastikan kamu memilihnya sesuai dengan kebutuhanmu.
Advertisement
AVISI dan AVIA Kolaborasi Berantas Pembajakan Konten Streaming
Pembajakan di satu sisi masih menjadi tantangan buat industri pembuat konten, meski tren sudah beralih ke video streaming. Isu ini bukan lagi masalah di Indonesia, tetapi juga dihadapi industri global, bahkan jadi lebih menantang dengan pesatnya digitalisasi.
Coalition Against Piracy (CAP) dalam survei konsumen terbaru menyebut, 54 persen konsumen di Indonesia mengakses layanan pembajakan pada tahun 2023, yang merupakan jumlah tertinggi keempat pembajakan di wilayah ini.
Namun, kesadaran dampak buruk pembajakan rupanya semakin meningkat. 94 persen konsumen Indonesia percaya pembajakan online berkonsekuensi negatif, persentase terbesar di kawasan ini, dengan dampak negatif terbesar dirasakan industri kreatif.
"Pembajakan adalah satu-satunya masalah terbesar yang dihadapi industri video dan untuk menyelesaikan masalah ini harus ada pendekatan multi-cabang," kata Louis Boswell, CEO Asia Video Industry Association (AVIA) di Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Maka dari itu, AVIA pun bekerja sama dengan Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) untuk bersama-sama memberantas pembajakan, serta melindungi dan mempromosikan konten-konten di Indonesia.
Kerja sama dilakukan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) di acara State of Piracy Summit 2023 yang digelar di Jakarta.
MOU ini mewakili langkah maju yang signifikan bagi AVIA dan AVISI, dalam menggabungkan sumber daya mereka untuk memerangi pembajakan online di Indonesia guna melindungi industri kreatif dan media di Indonesia.
Penandatanganan MOU juga dihadiri perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang dilanjutkan dengan panel pada State of Piracy Summit yang diselenggarakan oleh AVIA dan dihadiri oleh perwakilan Kominfo dan AVISI.
Â
Respon Kolektif dan Kuat Terhadap Pembajakan
Ajeng Parameswari, Sekretaris Jenderal AVISI, mengatakan AVISI didirikan untuk menumbuhkan ekosistem yang berkembang bagi industri kreatif digital, yang selaras dengan model bisnis video streaming.
"Namun, tantangan utama yang kita hadapi saat ini adalah ancaman pembajakan yang meluas," kata Ajeng dalam kesempatan tersebut.
Hermawan Sutanto, General Chairman, AVISI, COO, Vidio mencontohkan, kasus pembajakan saat ini tidak hanya terjadi pada konten on-demand, tetapi juga siaran langsung olahraga.
"Kalau olahraga berarti siaran pertandingan secara langsung. Ini membawa kita ke bentuk pembajakan yang lebih kompleks," kata Hermawan.
Berbeda dengan pembajakan video on-demand, pembajakan terhadap siaran langsung atau live streaming sebuah pertandingan olahraga harus secepat mungkin dihapus bahkan dalam hitungan menit, atau bakal berdampak bagi keberlangsungan bisnis.
Maka dari itu, dibutuhkan respons kolektif dan kuat terhadap pembajakan.
Menurut Ajeng, kemitraan ini bertujuan untuk memperluas upaya melawan pembajakan, yang telah melampaui batas negara, serta menjaga konten tidak hanya di Indonesia tetapi juga di skala internasional.
"Pemberantasan pembajakan adalah tanggung jawab bersama, dan hal ini harus menjadi sebuah upaya untuk memberikan efek jera bagi pelakunya. Dalam upaya ini, dukungan pemerintah sangatlah penting,"Â ucap Ajeng.
(Dio/Isk)
Advertisement