Kerusuhan Thailand Ancam Harga Beras & Karet RI

Kisruh pemilihan umum (pemilu) di Thailand akan mengancam anjloknya harga beras dan karet di Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Feb 2014, 16:04 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2014, 16:04 WIB
demo-thailand-150218b.jpg

Liputan6.com, Jakarta Kisruh pemilihan umum (pemilu) di Thailand akan mengancam anjloknya harga beras dan karet di Indonesia. Pasalnya negeri Gajah Putih ini merupakan salah satu produsen terbesar dua komoditas tersebut.

Ditemui di kantornya, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Khrisnamurti mengungkapkan, pihaknya menyoroti harga dua komoditas, yakni beras dan karet akibat kemelut stabilitas politik di Thailand.

"Harga beras dan karet Thailand dalam bulan-bulan ke depan akan jatuh. Karena negara itu adalan produsen besar beras dan karet, maka akan mempengaruhi harga dunia, termasuk di Indonesia," ujarnya, Jumat (28/2/2014).

Bayu mengatakan, Kementerian Perdagangan terus mencermati perkembangan situasi di Thailand serta meminimalisir dampaknya terhadap Indonesia, termasuk harga beras.

"Apalagi sebentar lagi kita memasuki musim panen, sehingga komoditas ini menjadi salah satu perhatikan kita. Langkahnya, kita ingin memastikan tidak ada lagi penyelundupan atau masuknya beras impor yang tidak sesuai dengan ketentuan. Jadi ini betul-betul harus dijaga," tuturnya.

Di samping itu, Bayu menjelaskan, akan menjaga instrumen Harga Pokok Petani (HPP) yang diterapkan di Tanah Air serta memastikan kelancaraan pengadaan beras oleh Perum Bulog untuk memenuhi kebutuhan domestik.

Lebih jauh kata dia, pihaknya bakal lebih sulit untuk menjaga harga karet dari petani lokal. "Kita akan sulit memastikan bahwa Thailand bisa disiplin dengan supply management. Makanya kita sedang berkoordinasi dan menjaga harga karet dalam negeri supaya tidak jatuh," tandas Bayu.

Seperti diketahui kerusuhan tengah melanda negeri Gajah Putih itu saat menjelang hingga pelaksanaan pemilu pada awal bulan ini. Sejumlah pengunjuk rasa anti pemerintah bahkan sampai memblokir gedung dan melepaskan tembakan.  Bentrokan juga terjadi antara sejumlah demonstran pro pemerintah dengan massa anti pemerintah sehingga banyak menelan korban jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya