IMF Minta Pemerintah Baru RI Tetap Teruskan Reformasi Ekonominya

IMF berharap Indonesia dapat terus mempertahankan berbagai reformasi yang berdampak positif pada perekonomian negara.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Apr 2014, 14:58 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2014, 14:58 WIB
Logo IMF
(Foto: aim.org)

Liputan6.com, Sydney Lembaga keuangan Dana Moneter Internasional (IMF) menghargai pemerintah Indonesia atas berbagai tindakan cepat yang dilakukan guna mengatasi kerapuhan ekonomi sejak setahun lalu.

IMF berharap Indonesia dapat terus mempertahankan berbagai reformasi yang berdampak positif pada perekonomian negara.

"Indonesia kini tengah berada di jalur yang benar setelah dihantap mini-krisis tahun lalu dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 5,4% tahun ini," ungkap Direktur IMF Asia Pasifik Changyong Rhee seperti dikutip dari The Australian, Sabtu (12/4/2014).

Maklum, sejak pertengahan tahun lalu, rupiah mengalami kemerosotan terparah di Asia. Sejak saat itu, pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan berbagai kebijakan demi mengangkat nilai tukar rupiah.

Rhee menjelaskan, keterpurukan yang menimpa Indonesia kali sangat berbeda dengan krisis finansial Asia pada 1997. Saat itu nilai tukar rupiah memang anjlok parah dan perekonomiannya berantakan.

"Yang terpenting kali ini adalah apakah pemerintah baru dapat meneruskan agenda reformasi tersebut. Pemerintah Indonesia sejauh ini telah memberikan kemajuan yang sangat signifikan," ungkap Rhee.

Keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk memangkas subsidi bahan bakar merupakan keputusan yang tepat untuk mengatasi defisit transaksi berjalan di Indonesia. Keputusan tersebut juga berhasil mengangkat nilai tukar rupiah.

"Memangkas subsidi BBM merupakan tugas yang sulit karena berdampak tinggi dalam mendorong tingkat inflasi menjelang pemilu. Tapi pemerintah Indonesia berani melakukannya," ungkap Rhee.

Indonesia akan menggelar pemilihan umum presiden pada Juli dengan kandidat yang dianggap sangat berpotensi Joko Widodo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya