Perpisahan Berlangsung Dramatis, Ini Pesan Hatta Rajasa

Beberapa tahun menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa meninggalkan kesan baik dari para stafnya.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 13 Mei 2014, 17:55 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2014, 17:55 WIB
Hatta Rajasa
Hatta Rajasa (Foto HR News)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa meninggalkan kesan baik dari para stafnya. Mereka mengaku merasa kehilangan figur Pria kelahiran Palembang itu. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 
Deputi Menko Bidang Kerjasama Ekonomi Internasional, Rizal Affandi Lukman menceritakan suasana rapat internal terakhir bersama Hatta Rajasa yang berlangsung dramatis dan rasa haru.
 
"Memang agak dramatis, karena saya kira memang begitu (rapat terakhir). Dramastis dalam arti Pak Menko kan sangat dekat dengan staf, asisten, deputi, dan eselon II. Beliau kebapakan, tidak grasak grusuk," jelasnya di Jakarta, Selasa (13/5/2014). 
 
Rizal mengaku sempat mempunyai perasaan dilema. Di satu sisi ada rasa kehilangan sosok Hatta Rajasa, tapi di sisi lain merasa bangga karena beliau memutuskan untuk maju dalam pemilihan presiden (pilpres). 
 
"Kita berharap tadinya beliau bisa sampai akhir kabinet, tapi demi tugas negara yang lebih tinggi, kita siap melanjutkan tugas beliau yang belum selesai. Kita bagga karena beliau akan menjadi bapak bangsa dalam kapasitasnya nanti," tegasnya. 
 
Hatta dalam rapat terakhirnya berpesan, supaya seluruh karyawan Kemenko tetap merampungkan tanggung jawabnya hingga akhir pemerintahan ini. Melaksanakan tugas prioritas pemerintahan di kantor Kemenko.
 
"Dia minta supaya struktur pejabat yang ada di kantor Menko diteruskan. Jangan berhantung pada siapapun. Kita harus tetap bekerja siapapun nanti menteri penggantinya," cetus Rizal.
 
Rizal berharap, siapapun yang akan mengisi kursi Menko Perekonomian harus megetahui seluk beluk ekonomi. Pasalnya sisa waktu masa pemerintahan ini tinggal lima bulan lagi. 
 
"Jangan sampai orang itu butuh proses dan belajar lagi. Ibaratnya harus orang yang sudah lari, tahu seluk beluk dan dia senior. Kalau harus belajar lagi, habislah waktu kita," tandasnya. (Fik/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya