Kemiskinan dan Pengangguran Bukan Masalah Utama Bangsa

Kesenjangan antara kemiskinan atau kesejahteraan di Indonesia yang semakin melebar akan mebahayakan keamanan negara.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Jun 2014, 17:15 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2014, 17:15 WIB
Nasib Warga Miskin di Kolong Jembatan Metropolitan
Kemiskinan yang kian tinggi tak mengurungkan niat mereka untuk menjadikan kolong jembatan sebagai tempat tinggal, Jakarta, Senin (16/6/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kemiskinan dan pengangguran bukan melupakan masalah utama di Indonesia. Namun, para politisi banyak menggunakan kemiskinan dan pengangguran sebagai bahan kampanye sehingga dianggap menjadi permasalahan utama.

"Kemiskinan dan pengangguran bukan permasalahan bangsa sebenarnya, itu konsumsi politik," kata Mantan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi, Erman Suparno, dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehnya, permasalahan utama bangsa ini adalah adanya kesalahpahaman pengaturan bangsa. Karena itu jika kesalahpahaman tersebut bisa teratasi pengangguran dan kemiskinan bisa diselesaikan.

"Menurut tesis saya ada mismanajemen, salah ngurus, kalau manajemen bangsa ini dibangun dengan baik, kemiskinan dan pengangguran bisa teratasi," ungkapnya.

Menurut mantan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I ini, masalah kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ini hampir sama dengan masalah yang mendera banyak perusahaan. "Sama dengan perusahaan kalau manajemennya baik, perusahaan itu terus naik kinerjanya," tuturnya.

Saat ini, kesenjangan kemiskinan atau kesejahteraan di Indonesia semakin melebar. Hal ini akan mebahayakan keamanan negara.

"Dari kesejahteraan itu apa yang terjadi index kesenjangan bukan makin turun, ini sangat berbahaya, kalau rakyat lapar jangan harap politik berjalan baik, kalau kenyang semua membela negara untuk ketahanan," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya