Listrik Jadi Kendala Investasi di Sumatera Utara

Untuk mengejar target investasi, Sumatera Utara hadapi hambatan krisis energi mulai listrik dan gas.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 23 Feb 2015, 11:31 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2015, 11:31 WIB
Foto ilustrasi listrik
(Foto: Dokumentasi PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPM-D) Sumatera Utara menyatakan kesanggupannya membantu pemerintah mengejar target investasi sebesar Rp 3.500 triliun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kepala BKPM-D Sumatera Utara Purnama Dewi mengatakan, Sumatera Utara telah merealisasikan investasi sebesar Rp 10,8 triliun pada 2014.

"Saya rasa jauh lebih besar jika kami didukung Pemerintah Pusat," kata dia dalam rapat koordinasi dengan BKPM, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Namun demikian, dia mengakui untuk mengejar target investasi yang jumlahnya dua kali lipat dari realiasasi pemerintah sebelumnya Rp 1.632,8 triliun bakal berjalan alot.

Dia mengatakan, Sumatera Utara memiliki kendala terutama keterbatasan sumber energi. Khusus listrik, kawasan itu mengalami krisis 300 mega watt (MW).

"Dengan dijadikannya Kuala Tanjung hap internasional pemerintah pusat jadi suatu daya tarik. Tapi  tanda kutip kekurangan energi bagaimana pun promosi jauh-jauh, kalau di daerah kami tidak akan mampu," ujar Purnama.

Selain itu, penghambat investasi di kawasan Sumatera Utara ialah defisit energi gas. Ditambah tata ruang wilayah kehutanan. "Tata ruang adanya Kemenhut SK 579 2014 sangat menghambat," kata Purnama. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya