Bangun Jalur KA di Papua, Kemenhub Butuh Rp 10,3 Triliun

Jalur kereta api dari Sorong ke Manokwari tersebut memiliki panjang 390 kilometer (km).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Mar 2015, 17:12 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2015, 17:12 WIB
Kereta api
(Fotografer: Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo mencanangkan dalam masa kepemimpinannya, akan memfokuskan pembangunan transportasi kereta api. Langkah tersebut dipercaya cukup efektif untuk mengurangi biaya logistik Indonesia yang saat ini dikenal masih sangat mahal. Salah satu jalur yang akan dikembangkan oleh Jokowi dalam lima tahun ke depan adalah jalur Papua, yaitu untuk tujuan Sorong ke Manokwari dan sebaliknya.

"Kalau ini lima tahun selesai sudah bagus sekali karena setiap ada pembangunan di sana itu tidak mudah," kata Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko di kantor Kemenhub, Senin (9/3/2015).

Jalur kereta api dari Sorong ke Manokwari tersebut memiliki panjang 390 kilometer (km).‎ Mengenai investasinya, pembangunan jalur tersebut akan memakan biaya Rp 10,3 triliun.

Dalam tahapan pembangunannya, pada tahun 2015 akan dilakukan kajian kelayakan yang anggarannya sudah tertuang dalam APBNP 2015. Untuk tahun 2016 baru akan masuk ke detil design untuk langsung dilanjut ke tahapan AMDAL.

Untuk tahun 2017 baru pemerintah akan melaksanakan pengadaan lahan yang kemudian pada 2018 akan mulai dilakukan konstruksi.  "Tapi saya masih khawatir soal lahan ini, tapi kami sudah bicara juga dengan pemerintah daerah, Insya Allah kami akan dibantu," tegas Hermanto.

Pembangunan jalur KA di Papua sendiri akan menggunakan lebar rel kereta 1435 mm dimana nanti akan dapat memacu laju kereta hingga kecepatan 200 km per jam.

Selain membangun jalur kereta api di Papua, untuk menurunkan biaya logistik, Jokowi juga akan membangun jalan tol Sumatera akan mulai dikerjakan paling lambat April 2015. Jalan Tol Sumatera dan juga sarana pendukung termasuk pelabuhan penyeberangan Merak-Bakauheni dan Kawasan Ekonomi Khusus di Sumatera menjadi program prioritas.

"Tiga bulan yang lalu telah kami lihat di lapangan, perlunya sebuah tol trans Sumatera yang saya sudah perintahkan untuk segera dimulai. Saat itu saya sampaikan target maksimal dimulai April," ujar Jokowi.

Jokowi menginginkan perencanaan pengembangan pembangunan terkait dengan konektivitas dan integrasi antar kawasan berjangka panjang. "Kami ingin melihat pengembangan 50 tahun ke depan seperti, 100 tahun ke depan apa," tutur Jokowi. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya