Liputan6.com, Palangka Raya - Indonesia saat ini tengah bersaing dengan Turki untuk menjadi negara tuan rumah Bank Infrastruktur Syariah dunia. Hal itu mengingat potensi pasar keuangan syariah yang menarik.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan Bank Infrastruktur Syariah tersebut merupakan bagian dari Islamic Development Bank (IDB).
"IDB itu sedang berencana membuat bank infrastruktur syariah, dan saat ini Indonesia sedang bertarung dengan Turki untuk menjadi lokasi kantor pusat bank itu," kata‎ Muliaman di Palangkaraya, Senin (25/5/2015).
Advertisement
Muliaman menambahkan dengan jumlah keuangan syariah secara global saat ini mencapai US$ 3 triliun dan memiliki pertumbuhan industri yang sangat pesat, lembaga keuangan syariah akan menjadi hal sangat prospektif.
Alasan Indonesia ngotot untuk dapat menjadi tuan rumah Bank Infrastruktur Syariah tersebut, Muliaman mengatakan karena selain jumlah penduduk Indonesia mayoritas muslim, potensi pasarnya juga sangat menarik.
Dengan adanya bank tersebut berkantor pusat di Indonesia, maka secara langsung akan mampu membantu pendanaan percepatan pembangunan infrastruktur Indonesia yang sedang digalakkan Presiden RI Joko Widodo‎.
‎
"IDB melihat nilai ekonomisnya sangat diperlukan untuk kepentingan negaranya, karena kebutuhan pembiayaan pendanaan bisa dipenuhi melalui itu,‎ kalau Malaysia sudah banyak, tapi yang dipertimbangkan IDB ya hanya Indonesia dan Turki itu," kata Muliaman. (Yas/Ahm)