Liputan6.com, New York - Wisuda atau lulus kuliah menjadi momen yang paling menggembirakan bagi seorang mahasiswa. Selain berhasil mendapatkan gelar, mereka juga bersemangat untuk memasuki dunia kerja. Namun sayang karena terkadang semangat itu kendur di tengah jalan.
Banyak fresh graduate yang mengeluhkan sulit mendapat pekerjaan saat ini. Apakah Anda salah satunya?
Ada beberapa hal memang yang harus diperhatikan agar para fresh graduate tersebut lebih mudah mendapat pekerjaan. Simak ulasan berikut ini seperti yang dilansir dari laman Monster.com, Rabu (25/11/2015):
Advertisement
Kurang pengalaman
Memang cukup banyak perusahaan yang menerima karyawan fresh graduate, tapi jumlahnya kalah banyak dengan jumlah lulusan perguruan tinggi setiap tahun. Tidak adanya pengalaman menyebabkan fresh graduate ‘kalah’ dalam persaingan bursa kerja.
Sebenarnya hal ini bisa diakali dengan banyak melakukan internships alias magang saat masih kuliah, sehingga ada sedikit pengalaman kerja yang bisa dicantumkan di dalam CV.Â
Jika sudah telanjur, Anda juga bisa mengambil pekerjaan internship berbayar segera setelah lulus kuliah. Satu tahun saja cukup untuk memperkaya CV Anda dengan pengalaman sekaligus sebagai ajang Anda belajar.
Mengabaikan kualifikasi
Banyak fresh graduate yang gagal mendapatkan pekerjaan karena menyepelekan persyaratan dan langsung saja melamar ke semua lowongan yang mereka temukan tanpa menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan.
Padahal, jika pengalaman Anda masih nol dan Anda melamar ke perusahaan yang membutuhkan pengalaman minimal tiga tahun atau Anda lulusan Teknik Sipil tapi melamar ke pekerjaan yang meminta kandidat dari jurusan Public Relation, tentu saja lamaran Anda tidak akan digubris.
Solusinya, Anda wajib siap dengan segala hal yang dibutuhkan. Selain CV dan surat lamaran, Anda juga harus menyimak baik-baik persyaratan apa yang diajukan di lowongan dan apakah Anda memenuhi kualifikasi tersebut.
Lebih baik mengirim lamaran ke 10 lowongan di mana Anda memenuhi syarat, daripada 100 lowongan yang tidak membutuhkan Anda.
Kurang jaringan?
Kurang jaringan
Karena baru lulus, biasanya fresh graduate tidak memiliki jaringan seluas orang yang sudah bekerja, dan jarang ada yang ingin memulai karena berpikir networking hanya untuk pekerja kantoran.
Padahal tanpa networking, kesempatan Anda mendapatkan info lowongan pekerjaan lebih sedikit karena tak cukup sumber.
Aktif di sosial media dan menjalin koneksi di website seperti LinkedIn bisa menjadi jalan untuk mendapat jaringan baru. Selain melalui media sosial, Anda juga bisa membuka jaringan dengan para alumni kampus Anda untuk mendapatkan informasi pekerjaan, bahkan merekomendasikan Anda ke perusahaannya.
Kurang Percaya Diri
Banyak fresh graduate yang masih malu-malu atau tidak percaya diri saat berhadapan dengan pewawancara di ruangan interview, meskipun ia punya keahlian dan bakat yang bisa jadi pertimbangan perusahaan. Ini berpotensi membuat calon bos Anda berpikir dua kali untuk mempekerjakan Anda.
Untuk menanggulangi hal ini, Anda hanya harus ingat bahwa pewawancara juga manusia, jadi Anda tak perlu takut. Memang apa hal terburuk yang bisa terjadi ruangan wawancara? Kemungkinan terburuknya adalah Anda tak diterima kerja, tapi itu justru bisa terjadi jika Anda tak percaya diri.
Jadi, ayo tegakkan kepala, bicara dengan suara yang jelas terdengar, dan jangan sungkan promosikan diri Anda di depan pewawancara. (Vna/Ndw)**
Â
Advertisement