Menperin: Galangan Kapal RI Harus Dukung Sektor Migas

Industri galangan kapal di Indonesia tengah dikembangkan demi mendukung poros maritim. Galangan kapal RI juga harus mendukung sektor migas

oleh Septian Deny diperbarui 19 Apr 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 17:00 WIB
Industri galangan kapal
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta Industri galangan kapal di Indonesia tengah dikembangkan demi mendukung poros maritim. Selain itu, galangan kapal RI juga harus mendukung sektor minyak dan gas tanah air.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri galangan di dalam negeri telah mampu menangani kebutuhan pembangunan, perawatan dan pemeliharaan armada kapal operasional migas. Kemampuan itu terus diperkuat demi menunjang produktivitas mengingat produksi migas bernilai strategis yang sangat tinggi bagi perekonomian nasional.

"Kita optimistis, industri galangan kapal nasional mampu mendukung aktivitas produksi migas. Maka saya minta dan ingatkan lagi agar kapal yang melakukan aktivitas di sektor migas direparasi di galangan dalam negeri, mungkin di Batam atau lokasi lain," ujar dia di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Dia menjelaskan, keberpihakan pemerintah terhadap industri galangan nasional ini telah beberapa kali ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kementerian, lembaga negara dan BUMN diwajibkan membangun kapal di dalam negeri. Selain itu, pihak swasta juga diharapkan turut berkontribusi pada pengembangan industri galangan nasional.

Menurut Saleh, industri perkapalan nasional sebagai salah satu industri strategis telah mencapai beberapa kemajuan. Salah satunya, peningkatan jumlah galangan kapal menjadi sekitar 250 perusahaan dengan kapasitas produksi mencapai sekitar 1 juta DWT per tahun untuk bangunan baru dan sekitar 12 juta DWT per tahun untuk reparasi kapal.

Saleh menyatakan, dengan dukungan sarana dan prasarana yang memadai maka kegiatan operasional sektor migas diharapkan semakin membaik. Salah satunya adalah penyediaan berbagai armada kapal untuk melayani operasional di lapangan.

Selain itu, jika melihat karakteristik wilayah Indonesia, potensi migas yang harus dikelola sebagian besar berada di wilayah lautan. Oleh sebab itu, sangat diperlukan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan armada kapal maupun sarana lain dalam mendukung kegiatan sektor migas tersebut.

Terlebih lagi Indonesia mempunyai kepentingan atas majunya industri perkapalan nasional yang mampu secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan armada kapal di sektor tersebut.

"Di samping itu, multiplier effect yang terjadi dengan berputarnya usaha tersebut sangatlah besar, seperti investasi dan penyerapan lapangan kerja sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di sektor lainnya," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya