Rampung 2018, Embung Rawasari Atasi Masalah Kekeringan di Tarakan

Kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter per detik dan baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Okt 2017, 12:26 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2017, 12:26 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan. Jumat (6/10/2017).  (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan. Jumat (6/10/2017). (Foto Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimatan Utara (Kaltara) Jumat ini. Kunjungan di provinsi termuda ini diawali dengan meninjau proyek pembangunan Embung Rawasari di Kota Tarakan.

Kota Tarakan yang menjadi bagian dari Provinsi Kalimantan Utara memiliki luas sekitar 250 kilometer persegi. Namun, Kota Tarakan tidak memiliki sungai besar sehingga diperlukan banyak embung dan waduk untuk menampung air hujan.

Air dari embung dan waduk tersebut bisa dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air baku dan mengantisipasi kekeringan pada saat musim kemarau. ‎Sementara, saat ini baru sekitar 50 persen dari 200 ribu jiwa penduduk Kota Tarakan yang terpenuhi kebutuhan air bakunya.

"Embung besar untuk tampungan air bagi suplai air baku masyarakat Tarakan karena sangat kurang sekali,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Jumat (6/10/2017).

Sebagai gambaran, kebutuhan air baku di Kota Tarakan sekitar 900 liter per detik dan baru tercukupi sebanyak 400 liter per detik dari embung-embung yang sudah ada. Di pulau kecil seperti Tarakan, kebutuhan airnya tidak bisa mengandalkan air tanah karena terpengaruh air laut sehingga menjadi payau.

Dengan dibangunnya Embung Rawasari, diharapkan suplai air baku bagi warga Kota Tarakan dapat meningkat.

“Sehingga kecukupan air untuk masyarakat Tarakan benar tersuplai semuanya, enggak ada kekurangan. Karena di sini enggak ada sungai besar, sehingga air-air dari sungai kecil harus kita tampung,” kata dia.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membangun embung berkapasitas 100 liter per detik sebesar Rp 64 miliar dan dikerjakan selama tiga tahap sejak 2016. Saat ini pembangunannya sudah masuk tahap kedua dan ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2018.

"Kalau ini jadi, ini dimulai 2016 dan diharapkan 2018 selesai," ungkap dia.

Embung Rawasari yang berlokasi di Kelurahan Karang Harapan tersebut akan memiliki luas area genangan seluas 3,22 hektare dengan kapasitas tampung sebesar 112 ribu meter kubik.

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya