Liputan6.com, Jakarta - Jakarta masih menjadi magnet bagi sebagian besar warga dari berbagai wilayah. Setelah mudik lebaran, banyak pendatang yang mencoba mengadu nasib di kota metropolitan ini.
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta memprediksi akan ada 15.000 jiwa pendatang baru yang tiba di Jakarta. Jumlah ini terhitung pasca libur lebaran 2025.
Advertisement
Baca Juga
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno mempersilakan masyarakat yang akan datang ke Jakarta pasca-Lebaran 2025. Dia mengaku, bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tidak memberikan larangan.
Advertisement
"Silakan saja datang ke Jakarta. Tapi memang kalau ingin mengadu nasib di sini, minimal harus punya keterampilan, punya skill," kata Rano Karno di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2025).
Bang Doel sapaan akrab dari Rano Karno hanya mengingatkan bahwa warga pendatang akan bersaing dengan warga Jakarta lainnya. Karena hal itu diperlukan keterampilan yang memadai.
"Kalau enggak punya keterampilan akan bersaing dengan masyarakat yang ada di Jakarta," jelas dia.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung terkait warga pendatang yang berbondong ke Jakarta setelah Lebaran 2025. Hal terpenting yaitu mereka memiliki kartu identitas yang jelas.
Pramono mengaku, dirinya bersama Rano Karno memastikan tidak akan melakukan operasi yustisia yang merazia identitas kependudukan para pendatang. Hanya saja, Pramono menegaskan mereka yang merantau ke Jakarta harus memiliki KTP.
Dengan identitas yang jelas, Pramono memastikan mereka bisa mencari pekerjaan di Jakarta. Selain itu mereka juga bisa mengasah skill dengan pelatihan jika memiliki identitas.
"Dukcapil akan mengecek itu, administrasinya dicek. Kalau dia mau mencari kerja di Jakarta monggo, silakan. Asal dia mau ada pelatihan dan asal juga yang paling penting dia punya identitas. Kalau enggak punya identitas, enggak (bisa cari kerja)," tandas Pramono.
Pramono Anung menegaskan, pihaknya tidak akan melangsungkan operasi yustisi atau razia kependudukan bagi mereka yang bukan berdomisili Jakarta pasca momentum mudik Lebaran 2025. Artinya, Pramono akan membuka pintu kepada para perantau yang memandang Jakarta sebagai sebuah cara memperbaiki nasib.
"Jakarta terbuka bagi siapapun, Jakarta tidak akan menyelenggarakan operasi yustisi," kata Pramono di Kompleks Monas Jakarta usai melepas ribuan pemudik dalam rangka mudik gratis Pemrpov 2025, Kamis (27/3/2025).
Meski tidak melarang siapapun datang ke Jakarta, namun Pramono tetap akan memeriksa identitas mereka yang datang sebagai syarat.
"Kami meminta dan memohon dengan hormat, dengan sangat siapapun yang akan ikut kembali mudik ke Jakarta, pendatang terutama, maka kami akan melakukan pengecekan hal yang berkaitan dengan kependudukan," jelas Pramono.
Gubernur Jateng Minta Warganya Tak Kembali ke Jakarta
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menyampaikan kepada para perantau asal Jawa Tengah agar tidak lagi kembali ke Jakarta jika tak punya pekerjaan tetap. Apalagi hal itu dilakukan dengan membawa sanak famili.
Pesan ini disampaikan Ahmad Luthfi saat melepas mudik gratis yang difasilitasi Pemprov Jawa Tengah di Kompleks TMII Jakarta, Rabu (26/3/2025).
"Ora usah mbalik neng Jakarta lek neng kene lambe kerjaan. Ora usah gowo tonggo, anake, lah neng kene kerjaane belum tetap (tidak perlu kembali ke Jakarta kalau di sini kerjanya malas. Jangan juga bawa tetangga dan anak-anak kalau di sini juga kerjanya belum pasti)," kata Gubernur Jawa Tengah.
Luthfi menyarankan lebih baik warga Jateng membangun desa masing-masing. Nantinya para kepala daerah di kota dan kabupaten akan diminta untuk turun langsung membantu warganya.
"Mending mbangun desonya masing-masing karo bapak ibumu yang ada di sini (bupati/wali kota) ya," kata Luthfi.
Sebelum menyudahi kata sambutannya, Luthfi meminta semua pemudik terus berdoa kepada Tuhan agar selalu dijaga dan dalam lindungan-Nya.
"Harapan saya semua selamat untuk teman-teman kita yang mudik. Kalian semua adalah pahlawan-pahlawan devisa untuk kampungnya masing-masing, dan selamat bersilaturahmi di keluarganya masing-masing dengan bergembira dengan tidak melanggar hukum terima kasih," ucap Luthfi.
Advertisement
Puncak Arus Balik Diprediksi Senin Malam
Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho melaporkan, 60 persen kendaraan pemudik sudah kembali ke Jakarta dan sekitarnya. Data itu disampaikan Agus hingga H+6 Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami laporkan sampai pagi hari ini proyeksi arus balik kurang lebih 2,2 juta, sudah masuk kurang lebih arah Jakarta 1.375.000 kendaraan. Jadi proyeksi sampai besok pagi kurang lebih sudah 60 persen untuk arus balik," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).
Agus menerangkan, rekayasa lalu lintas berupa one way dinilai efektif mengurai kepadatan kendaraan. Menurut dia, arus kendaraan terpantau lancar setelah diberlakukannya one way nasional dari KM 414 Tol Kalikangkung sampai dengan KM 70 Tol Cikampek Utama (Cikatama).
Sementara itu, Agus menyampaikan jumlah kecelakaan turun. Tahun ini ada 2.637 kasus selama Operasi Ketupat, turun 30 persen dari tahun lalu yang mencapai 3.728 kasus.
"Demikian juga kami laporkan untuk lakalantas, lakalantas juga Alhamdulillah ada penurunan dari 3.728 selama operasi tahun 2025 (menjadi) 2.637. Jadi ada penurunan jumlah kecelakaan 30 persen. Fatalitas korban meninggal dunia, yang meninggal dunia turun 47 persen. Ini selama operasi data nasional," ucap dia.
Lebih lanjut, Agus memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada malam hari ini.
"Hasil perhitungan kendaraan yang masuk, kemungkinan per besok pagi akan kita bandingkan dengan kemarin. Tetapi kelihatannya dari arus yang kita pantau sampai pagi hari ini kemungkinan malam ini puncak arus balik," pungkasnya.
KAI: 758 Ribu Warga Tinggalkan Jakarta, Baru 514 Ribu Kembali
PT Kereta Api Indonesia mencatat sebanyak 758.791 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasi 1 (Daop 1) sejak dimulainya masa Angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB.
Dalam periode yang sama, 514.823 penumpang tercatat telah kembali ke Jakarta menggunakan layanan kereta api.
Data ini menunjukkan bahwa arus balik ke Jakarta masih akan terus berlangsung, mengingat jumlah penumpang yang kembali masih lebih sedikit dibandingkan dengan yang telah berangkat.
“Kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah hingga 8 April 2025. Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru, sehingga kepadatan arus balik dapat terkelola dengan lebih baik,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
Anne menyebut tren kedatangan penumpang ke Jakarta melalui kereta api mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025. Pada tanggal tersebut, tercatat sebanyak 41.727 penumpang tiba di berbagai stasiun Daop 1 Jakarta. Angka tersebut meningkat menjadi 49.499 penumpang pada 3 April, dan terus naik menjadi 52.564 pada 4 April.
“Puncak kedatangan terjadi pada 5 dan 6 April 2025, masing-masing dengan jumlah penumpang datang sebanyak 52.651 dan 52.699 orang. Berdasarkan angka penjualan tiket sementara hingga pagi ini, diperkirakan masih akan ada 51.452 penumpang yang datang ke Jakarta pada 7 April, menjadikan volume kedatangan tetap tinggi meski puncak arus balik yang diprediksi telah lewat,” tambah Anne.
Sementara itu, pada 6 April 2025 jumlah penumpang yang berangkat dari Jakarta masih cukup tinggi, yakni sebanyak 38.109 orang. Ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian masyarakat sudah mulai kembali ke Jakarta, masih ada mobilitas yang cukup besar ke luar kota.
Anne menyatakan bahwa kelancaran arus balik tahun ini tidak lepas dari dampak positif kebijakan WFA.
“Jika kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, arus balik kali ini jauh lebih terkendali. Tidak ada lonjakan besar dalam satu hari, dan penumpang tersebar secara merata selama beberapa hari,” ujar Anne.
Advertisement
Infografis
