Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan RI budi Karya Sumadi mendapat usulan baru dari pihak Jepang mengenai rencana mereka mengerjakan proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya.
Budi Karya mengaku, pada beberapa hari lalu, pihaknya secara informal mendapat usulan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) bahwa proyek tersebut akan dibangun dengan membangun jalur baru.
Hanya saja jalur baru ini tidak seperti usulan sebelumnya yang dibangun elevated, melainkan dibangun bersandingan dengan jalur eksisting yang sudah ada.
Advertisement
Baca Juga
"Ini baru usulan informal, tapi saya akan kaji dulu apakah biayanya nanti akan menjadi besar atau tidak. yang jelas mereka coba usul seperti itu," ujar Budi Karya di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jumat (17/11/2017).
Dirinya yang jelas akan sesuai komitmen dimana proyek itu dikerjakan dengan nilai investasi yang tidak terlalu tinggi.
Jika melihat keinginan pemerintah Indonesia, di mana kereta tersebut tetap menggunakan jalur eksisting, maka nilai investasinya hanya Rp 60 triliun.
Melihat usulan JICA tersebut, Budi Karya memperkirakan nilai investasi akan membengkak, hanya saja tidak kan lebih dari Rp 100 triliun.
"Mereka baru sampaikan ke kita itu 4 hari yang lalu," tegasnya.
Budi Karya memastikan kepastian akan proyek ini akan diselesaikan sebelum pergantian tahun 2018.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mulai tahun depan
Sebelumnya, Budi Karya menyatakan, proyek Kereta Api (KA) semi cepat Jakarta-Surabaya sudah bisa dimulai tahun depan. Target awal rute kereta cepat adalah Jakarta-Semarang yang pembangunan berlangsung selama dua tahun, mulai 2018.
"Hasil diskusi terakhir dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya adalah menggunakan jalur eksisting dan bisa dimulai 2018," katanya.
Menurut Menhub Budi, proyek KA semi cepat saat ini sedang tahap studi dan tim Jepang akan menuntaskannya pada akhir November. "Proyek ini cepat dan murah sekaligus menyelesaikan banyak hal seperti persoalan lintas sebidang di Jakarta-Surabaya sebanyak 800 titik," dia menjelaskan.
Usai tahap studi ini, pekerjaan lintas sebidang ini sudah bisa dimulai awal 2018. Sebagian bagian dari proyek KA semi cepat sudah mulai dikerjakan.
"Prediksi kami untuk Jakarta-Semarang bisa dalam dua tahun, termasuk elektrifikasi di jalur rel ganda yang sudah ada. Kemudian, Semarang-Surabaya dua tahun berikutnya," katanya.
Menhub juga menegaskan, KA semi cepat tersebut untuk Jakarta-Surabaya akan ditempuh dalam waktu lima jam dengan kecepatan minimal 140 km/jam. "Untuk sementara Jepang, sanggupnya maksimum 120 km/jam, " katanya. (Yas)
Advertisement