Pertamina Terapkan Sistem Digitalisasi di 5.518 SPBU

Pertamina akan menerapkan sistem digitalisaisi pada 5.518 SPBU pada tahun depan.

oleh Merdeka.com diperbarui 31 Agu 2018, 19:51 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2018, 19:51 WIB
[Bintang] Tempat Istirahat yang Pas Saat Arus Balik
Ilustrasi SPBU | Via: gunungsitoli.rri.co.id

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) akan menerapkan sistem digitalisaisi pada 5.518 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada tahun depan.

Digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan infrastruktur digital SPBU, pusat data dan konektivitas di 5.518 SPBU yang mencakup 75.000 nozzle di seluruh Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan digitalisasi SPBU bertujuan untuk memantau penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikeluarkan melalui nozzle. Selain itu, digitalisasi ini juga dapat memantau ketersediaan BBM di tangki penyimpanan tiap-tiap SPBU.

"Tujuan utama Digitalisasi SPBU ini untuk meningkatkan pelayanan Pertamina kepada konsumen. Penghitungan pendapatan dari penjualan BBM di setiap SPBU juga lebih cepat dan akurat. Digitalisasi SPBU juga dapat menjamin bahwa tak ada kecurangan dalam penyaluran BBM," kata Menteri Rini di kantornya, Jumat (31/8/2018).

Menteri Rini mengatakan, kerja sama ini merupakan langkah yang baik demi meningkatkan transparansi dan keakuratan data pasokan dan konsumsi BBM di setiap SPBU. Tak hanya itu, berkat data yang realtime, kepastian stok pun akan bisa dikelola lebih baik dan efisien.

Digitalisasi ini juga akan memudahkan Pemerintah memantau dan mengawal penyaluran BBM khusus penugasan. Sebab, proses distribusi dapat terekam dengan akurat di dalam sistem. "Karena secara historical, data BBM sangat jauh dari akurat. Jadi kita sering menghadapi kelangkaan BBM karena kita menyimpan stock dimana dimana tidak akurat," ujarnya.

"Kalau kita mau ambil keputusan diberikan data sampah ya keputusannya jadi keputusan sampah," sambungnya.

Rini berharap, program tersebut dapat diimplementasikan secepatnya, sehingga bisa memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Sesuai kesepakatan, proses implementasi digitalisasi SPBU akan diupayakan maksimal untuk dapat diselesaikan pada Desember 2018 atau selambat-lambatnya dalam Triwulan pertama tahun 2019.

"Saya mengharapkan Bu Nicke (Dirut Pertamina) dan Pak Alex (Dirut Telkom) kerja sama untuk merealisasikan secepat mungkin. Saya tahu tidak mudah karena ada banyak stakeholder yang dirangkul."

Cashless Society

Pertamina Siaga Arus Mudik
Sejumlah SPBU akan beroperasi selama 24 jam selam arus mudik Lebaran 2018.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Dalam kesempatan serupa, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid mengungkapkan, digitalisasi SPBU merupakan upaya Perseroan untuk hadir melayani pelanggan di seluruh Indonesia secara maksimal. Pertamina juga mendukung program Pemerintah dalam Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) atau cashless society melalui pembayaran digital.

“Pertamina, melalui lebih dari 5.000 SPBU yang tersebar di seluruh Indonesia, memahami tuntutan dan gaya hidup pelanggan saat ini yang serba digital, cepat dan tepat. Melalui sistem digital, diharapkan pengawasan stok dan distribusi bahan bakar minyak (BBM) dapat lebih efektif,” jelas Mas’ud Khamid.

Digitalisasi SPBU ini meliputi penyediaan infrastruktur digital SPBU, Data Center dan Connectivity di 5.518 SPBU atau 75.000 nozzle di seluruh Indonesia, hingga pemeliharaan (maintenance) selama jangka waktu perjanjian.

Melalui Digitalisasi SPBU, Pertamina dan Telkom juga sepakat mengembangkan platform penyaluran BBM untuk memantau stok BBM di Tangki Penyimpanan SPBU,  jumlah BBM yang dikeluarkan melalui nozzle dan revenue penjualan BBM. Sesuai kesepakatan, proses implementasi digitalisasi SPBU akan diupayakan maksimal untuk dapat diselesaikan pada Desember 2018 atau selambat-lambatnya dalam Triwulan pertama tahun 2019.

Kerjasama ini bisa dilaksanakan berkat satu kerjasama sinergi BUMN antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, beserta dukungan dari Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, dan BPH MIgas. Penandatanganan Sinergi Digitalisasi SPBU tersebut disaksikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Kepala BPH Migas M. Fanshrullah Asa, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya