Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik ke level USD 1.500 per ounce pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Hal ini didorong oleh berlarut-larut kekhawatiran akan resesi dan pasar ekuitas mendorong permintaan investor akan emas.
Dikutip dari Reuters, harga emas di pasar Spot naik hampir 1 persen menjadi USD 1.499,48 per ounce, tertinggi sejak 5 November. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 1,1 persen pada USD 1.504,80.
"Kami masih tidak melihat angka (AS) yang baik keluar darisisi investasi bisnis. Kami sepenuhnya bergantung pada pengeluaran konsumen. Tetapi ketika pengeluaran konsumen mulai sedikit berkurang, maka ekonomi benar-benar bisa mulai melambat lebih nyata," kata Edward Meir, Analis di ED&F Man Capital Markets.
Advertisement
Permintaan terhadap barang-barang buatan AS nyaris tidak seperti saat November dan pengiriman turun. Data pada Senin menunjukkan, investasi bisnis mungkin akan tetap menjadi hambatan ekonomi pertumbuhan di kuartal IV. Data dari Amerika Serikat ditunggu untuk isyarat kebijakan moneter masa depan bank sentral.
Harga emas lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mengangkat biaya peluangnya. Sementara itu, optimisme pada pembicaraan perdagangan AS-China telah terangkat ekuitas ke tingkat rekor. Stok dunia tetap di jalurnya tahun terbaik mereka dalam satu dekade, sementara Wall Street turun dari tingkat mendekati rekor.
"Pasar saham menjadi sangat jenuh. Jika Anda memiliki koreksi di saham, emas bisa mendapatkan keuntungan," tambah Meir.
Saksikan Video PIlihan di Bawah Ini:
Kesepakatan Dagang AS-China
Presiden A.S. Donald Trump mengatakan pada Selasa, dirinya dan Presiden China Xi Jinping akan mengadakan upacara untuk menandatangani yang pertama fase kesepakatan perdagangan disepakati bulan ini.
Sengketa perdagangan selama 17 bulan ini telah mendorong kenaikan 16 persen terhadap harga emas, dengan menempatkannya di jalur terbaik sejak 2010.
Di tempat lain, harga paladium naik 0,5 persen menjadi USD 1,884.16 per ounce. Platinum naik 0,4 persen lebih tinggi menjadi USD 940,08.
Sementara perak naik hampir 2 persen menjadi USD 17,76 per ounce, menetapkan untuk yang kelima sesi keuntungan yang lurus.
Advertisement