Liputan6.com, Jakarta - PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan Indonesia Tsunami Early Warning System (INA-TEWS) di lepas pantai Sumbermanjing, Malang Selatan. Peluncuran ini dilakukan dalam kegiatan Rakernas Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 9 Maret 2021.
Peluncuran tersebut menggunakan kapal Baruna Jaya IV dan disaksikan secara langsung oleh perwakilan BMKG, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), dan insan PT PAL Indonesia (Persero) untuk memastikan proses peluncuran berjalan dengan baik.
Wakil ketua BMKG Deputi Geofisika, M. Sadly, dalam sambutannya berharap Indonesia Tsunami Early Warning System (INA-TEWS) dapat segera teregistrasi dengan sistem yang dimiliki oleh BMKG.
Advertisement
"Agar proses pemantauan dapat dilakukan dan pencegahan dampak dari gempa bumi dan tsunami dapat diminimalisir," kata Sadly seperti dikutip dari keterangannya pada Rabu (10/3/2021).
INA-TEWS merupakan sistem peringatan dini tsunami, yang memiliki dua sistem pemantauan. Pertama adalah sistem pemantauan darat yang terdiri dari jaringan seismometer broadband dan GPS. Kedua, sistem pemantauan laut (sea monitoring system) terdiri atas buoy, tide gauge, dan CCTV.
Pemerintah melalui Menteri koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan dukungan penuh terhadap kemajuan industri dalam negeri. Harapannya dengan penguatan ekosistem Inovasi teknologi dan peningkatan TKDN akan mampu mendorong ekonomi nasional menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
Penggunaan produk inovasi anak bangsa diharap mampu meningkatan TKDN, sehingga memprioritaskan komponen-komponen dalam negeri. Hal tersebut senada dengan komitmen PT PAL Indonesia (Persero) dengan target persentase TKDN untuk proyek INA-TEWS sebesar 51 persen pada 2024, baik platform maupun elkom ( Elektro dan Komputasi).
Â
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rakernas BPPT
Adapun Rakernas BPPT mengangkat tema sistem penguatan ekosistem inovasi teknologi. Rakernas ini dibuka dan dipimpin secara langsung oleh Kepala BPPT Hammam Riza.
Dalam pembukaannya disampaikan bahwa perlu adanya penguatan ekosistem inovasi teknologi melalui kolaborasi dengan industri dalam negeri. Sehingga proses penguatan akuisisi teknologi dapat dilakukan dan ke depan BPPT mampu menjadi pusat pengembangan teknologi.
"Kehadiran PT PAL Indonesia (Persero) dalam Rakernas merupakan bentuk komitmen PT PAL Indonesia (Persero) untuk menjadi mitra strategis BPPT di dalam mengakuisisi teknologi," kata Hammam.
Advertisement