Cek Pasar Induk Kramat Jati, Mendag Pastikan Harga Bawang dan Cabai Stabil

Mendag Muhammad Lutfi pada Rabu (7/4/2021) pagi ini berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Apr 2021, 09:31 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2021, 09:30 WIB
Dihadapan DPR, Mendag dan BKPM Bahas Pelaksanaan Investasi di Masa Pandemi
Mendag Muhammad Lutfi hadir pada rapat kerja di ruang rapat Komisi VI DPR RI, kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Rapat kerja ini membahas realisasi anggaran tahun 2020, rencana kegiatan dan anggaran sesuai daftar isian pelaksanaan anggaranTahun 2021. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi pada Rabu (7/4/2021) pagi ini berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk mengecek ketersediaan bahan pangan seperti cabai dan bawang jelang puasa Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2021.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Lutfi memastikan bahwa harga bahan pangan terpantau sudah stabil dan turun.

"Saya sengaja ke Pasar Induk Kramat Djati untuk memeriksa dari hulunya. Jadi kalau kita bisa lihat, bahwa semua barang hampir bisa dibilang stabil, bahkan menurun," kata Lutfi, Rabu (7/4/2021).

Sebagai contoh, ia menyoroti harga bawang merah yang stabil di kisaran Rp 18-20 ribu per kg, atau Rp 1.000 di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Harga bawang putih juga stabil, di Rp 18-21 ribu. Kemudian kita juga bisa melihat harga cabai keriting Rp 100 ribu, hari ini sudah mendekati Rp 70 ribu. Bahkan ketika nanti panen akan menurun lagi. Begitu juga dengan cabai merah dan cabai merah keriting," paparnya.

Oleh karenanya, Mendag Lutfi memastikan jika harga bahan pangan seperti bawang dan cabai pada puasa Ramadhan tahun ini stabil, terjangkau, bahkan kemungkinan akan lanjut turun dengan adanya musim panen raya.

"Dengan ini mudah-mudahan puasa kita tahun ini bisa lebih tenang, bisa lebih baik. Mudah-mudahan suplai saya jamin, saya pastikan barangnya ada dan tersedia," ujar Mendag Lutfi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sempat di Atas Rp 100 Ribu per Kg, Segini Prediksi Harga Cabai Rawit saat Puasa

FOTO: Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 120 Ribu per Kg
Pedagang menghitung harga cabai rawit merah yang dipesan pembeli menggunakan kalkulator di Pasar Senen, Jakarta, Kamis (4/3/2021). Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat harga cabai rawit merah saat ini di pasaran berkisar Rp120.000 per kilogram. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Harga cabai rawit diprediksi turun jelang bulan puasa atau Ramadan 2021. Proyeksi itu seiring berlangsungnya panen raya yang diperkirakan berlangsung mulai April hingga Mei di sentra produksi cabai seperti di Tuban, Kediri, dan Mojokerto.

"Saya melihat harga cabai rawit justru cenderung akan turun di Ramadhan ini ya. Karena di beberapa daerah panennya belum raya, contoh di Tuban, Kediri, Mojokerto itu aja akan baru panen raya saat ini hingga Mei," ujar Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (4/4/2021).

Saat ini harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional mulai menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir. Contohnya, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Jakarta saat ini dibanderol Rp 70.000 per kilogram.

"Bahkan, di pasar lokal tiga sentra itu sudah Rp50 ribuan per kilogram nya," ucapnya.

Abdul Hamid meyakini harga jual cabai rawit di sejumlah daerah saat bulan puasa bisa turun. Menyusul melimpahnya stok dari musim panen raya di sejumlah sentra produksi cabai.

"Jadi sekali lagi, kita prediksikan memang cabai rawit turun bisa di bawah Rp 40 sampai Rp 50 ribuan," tegasnya.

Kendati demikian, di berharap, harga cabai rawit bisa cenderung stabil saat bulan puasa mendatang. Hal ini dimaksudkan agar petani tidak mengalami kerugian dan tidak membebani daya beli konsumen di tengah pandemi Covid-19.

"Artinya, perlu koordinasi lebih baik antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk bagaimana bisa mengatur distribusi cabai secara merata. Agar gejolak harga bisa terhindarkan," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya