“Bersih-bersih Sungai Bedheng Lepen”, BRI Bangun Ekosistem Lingkungan Sehat Bagi Masyarakat Sekitar

Program Bersih-bersih Sungai Bedheng Lepen, merupakan bagian dari upaya BRI menjaga ekosistem kehidupan di sekitar kali/sungai.

oleh Tira Santia diperbarui 21 Nov 2022, 15:23 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2022, 15:14 WIB
Bersih-bersih Sungai BRI
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini dalam program “Bersih-bersih Sungai” BRI di sungai Bendhung Lepen. Foto: Istimewa

Liputan6.com, Yogyakarta - BRI melakukan program “Bersih-bersih Sungai” di berbagai wilayah di Indonesia. Kegiatan ini berupa pembersihan dan pengerukan kali, pembangunan sejumlah sarana dan prasarana seperti taman, ruang terbuka hijau, dan area ramah anak, serta juga edukasi Pengolahan Sampah dan Urban Farming kepada masyarakat.

Program ini, merupakan bagian dari upaya BRI menjaga ekosistem kehidupan di sekitar kali/sungai. Salah satunya sungai Bendhung Lepen yang berlokasi di Mrican UH7/ 338, Giwangan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini telah tertata rapi dan bersih.

Sungai Bendhung Lepen ini mempunyai Panjang total ± 800 Meter. Sungai ini berada di Kota Yogyakarta dengan jarak tempuh kurang lebih 25 menit dari Regional Office BRI Yogyakarta. Sungai Bendung Lepen adalah anak Sungai Irigasi dari Sungai Gajah Wong yang berada di sebelah persis dari Sungai ini.

Sungai ini mengairi ratusan rumah disekitarnya dengan hal utama pengairan sawah, kebun, dan pertanian lain. Lokasi ini dikelola utama oleh Komunitas Bendung Lepen yang merupakan Pengurus utama Karang Taruna di Mrican Giwangan.

Pembenahan Bendhung lepen ini telah dimulai sejak 2017 hingga 2019. Awalnya komunitas ini menginisiasi dengan memasang sekat-sekat untuk sampah agar air yang mengalir di Bendhung Lepen semakin bersih. Dilanjutkan dengan menebar benih ikan untuk selanjutnya bisa dipanen.

Shinta Khristiningrum (33 tahun) selaku ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini, mengungkapkan dulu kondisi sungai sangat kumuh, pemukiman kotor. Berkat BRI kini lingkungan sungai menjadi bersih.

“Dulu sungainya kumuh, karena ada kendang babi, pemukimannya kotor, terus sekarang jadi bersih dan bagus. Kemudian wilayah-wilayah yang sepi sekarang jadi ramai,” kata Shinta kepada Liputan6.com.

Kata Shinta, warga sekitar sungai Bendhung Lepen, sangat menyambut baik bantuan dari BRI. Kondisi lingkungan sungai kini dijadikan tempat wisata lokal, seperti memberi makan ikan di sungai.

“Kita dapat bantuan dari BRI, ini merupakan program bersih-bersih sungai. Jadi, kita dibuatkan urban farming green house. Sehingga ibu-ibu yang mengelola green house itu ya KWT,” ujarnya.

 

Bantuan BRI

Bersih-bersih Sungai BRI
Kelompok Wanita Tani (KWT) Kartini dalam program “Bersih-bersih Sungai” BRI di sungai Bendhung Lepen. Foto: Istimewa

Anggota KWT Kartini saat ini berjumlah 36 orang. Semua anggota yang tergabung bertugas mengelola urban farming yang disediakan BRI. Sebelumnya, anggota KWT diberikan pelatihan BRI bagaimana cara menanam dengan teknik urban farming.

“Kita tanaman hidroponik seperti selada, kangkung, bayam Brazil, pakcoy, dan sebagainya. Itu di sebelah sungai dekat Bendhung Lepen penanamannya,” ungkapnya.

Perempuan yang akrab disapa Shinta ini mengungkapkan, program CSR bersih-bersih sungai itu dimulai sejak September 2022. Sementara untuk KWT pelatihan urban farming dimulai pada Oktober 2022.

Program CSR bersih-bersih sungai ini, semuanya dikerjakan langsung BRI. Seperti pembangunan sarana prasarana fisik berupa penataan sungai, pembuatan TPS, renovasi MCK atau kamar mandi, pembuatan urban farming, hingga disediakan bibit untuk menanam.

“Itu sudah disediakan. Sebelumnya kita diberikan pelatihan dua kali sama KWT Mentari cara membuat pupuk organik, dan menanam tanaman dengan Teknik urban farming,” ujarnya.

Shinta mengungkapkan, selama mengelola bantuan yang diberikan BRI, pihaknya tidak mengalami kesulitan. Sebab, semuanya sudah disediakan langsung oleh BRI, sehingga ibu-ibu anggota KWT tinggal menikmati dan mengelola Bantuan tersebut.

“Ibu-ibu KWT antusias seneng dibuatkan urban farming. Karena dulu lahannya tidak terpakai, sekarang jadi ada lahan buat urban farming, dan hasilnya bisa meningkatkan perekonomian kelompok dan warga sekitar,” ungkapnya.

Sebagai ketua KWT Kartini Bedhung Lepen, dia berharap, BRI bisa melakukan hal yang sama ke sungai-sungai di wilayah lain, serta memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar bisa memiliki kegiatan yang positif seperti KWT di Bendhung Lepen.

“Semoga BRI bisa merata ke semua wilayah-wilayah, tidak cuman berhenti di Bendhung Lepen aja. Semua ibu-ibu rumah tangga bisa punya kegiatan yang positif,” pungkas dia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya