Indonesia Catat Transaksi USD 3 Juta dari Pameran Perabotan Rumah Tangga di AS

Transaksi dagang Indonesia pada pameran perabotan rumah tangga di Amerika mencapai USD3,04 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mar 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2023, 12:00 WIB
Selain Desain dan Kualitas, Dampak Kesehatan dan Lingkungan Jadi Pertimbangan Pilih Furnitur
Selain Desain dan Kualitas, Dampak Kesehatan dan Lingkungan Jadi Pertimbangan Pilih Furnitur. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta Transaksi dagang Indonesia pada pameran perabotan rumah tangga di Amerika mencapai USD3,04 juta. Nilai transaksi pada pameran tahun ini meningkat 30 persen dibandingkan transaksi tahun 2022.

"Transaksi dagang IHS (Inspired Home Show) kali ini mencapai USD3,04 juta. Nilai ini meningkat hampir 30 persen dibandingkan tahun 2022 yang sebesar USD2,37 juta,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center Chicago, Iska Huberta Sinurat, dikutip pada Minggu (12/3/2023).

Iska menyampaikan bahwa perhelatan pameran dagang ini yang sangat menjanjikan bagi peserta dari Indonesia.

"Terlebih dengan sudah semakin terkendalinya pandemi Covid-19 dan membaiknya rantai pasok dunia yang membuat produk-produk Indonesia semakin efisien dan berdaya saing tinggi," pungkasnya.

Untuk diketahui, pameran IHS merupakan pameran perabotan dan peralatan rumah tangga terbesar di Amerika Serikat yang digelar pada 4-7 Maret 2023 di McCormick Place, Chicago, AS.

Buka Peluang Ekspor

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi mengatakan, transaksi ini sebagai langkah awal untuk meningkatkan kembali ekspor ke Amerika Serikat, khususnya perabotan rumah tangga.

Diiharapkan, pelaku usaha Indonesia dapat memanfaatkan momentum untuk terus melakukan penetrasi pasar, khususnya dalam masa pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.

"Capaian ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan ekspor ke pasar AS," ujarnya.

Berdasarkan data Global Trade Atlas-S&P Global, pada 2022, nilai impor Amerika untuk produk peralatan rumah tangga dari dunia mencapai USD670 miliar atau naik 8,82 persen dari 2021.

Pada sektor ini, tahun 2022, Indonesia menempati posisi ke-17 sebagai negara asal impor untuk AS dengan nilai transaksi sebesar USD9,5 miliar atau naik 14,20 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD8,3 miliar.

 

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

 

Neraca Perdagangan Surplus di Januari 2023, Ternyata Ini Pemberi Andilnya

Neraca Perdagangan RI Alami Surplus
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan neraca perdagangan Indonesia pada September 2021 mengalami surplus US$ 4,37 miliar karena ekspor lebih besar dari nilai impornya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia surplus USD 3,87 miliar di Januari 2023. Capaian ini membawa optimisme kinerja perdagangan Indonesia di 2023.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 hari ini, Kamis (16/2).

“Perdagangan di awal tahun ini menunjukkan kinerja yang cukup baik. Neraca perdagangan pada Januari 2023 menghasilkan surplus sebesar USD 3,87 miliar,” kata dia dalam keterangannya.

Surplus neraca perdagangan Januari 2023 terdiri atas surplus neraca nonmigas sebesar USD 5,29 miliar dan defisit neraca migas sebesar USD 1,42 miliar.

Komoditas penyumbang surplus nonmigas terbesar pada Januari 2023 adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15),serta besi dan baja (HS 72) dengan total surplus mencapai USD 7,39 miliar.

Sementara itu jika dilihat berdasarkan mitra dagang Indonesia, negara-negara mitra dagang utama seperti Amerika Serikat,Filipina, India, Jepang, dan Malaysia berkontribusi terbesar terhadap surplus nonmigas pada Januari2023, dengan jumlah mencapai USD 3,87 miliar.

Dia menegaskan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 melesat jauh dibandingkan surplus bulan Januari tahun 2022 yang tercatat hanya sebesar USD 0,96 miliar.

Peningkatan surplus tersebut dikarenakan kinerja ekspor bulan Januari 2023 naik lebih tinggi,yakni naik 16,37 persen YoY, dibandingkan kinerja impor yang hanya naik 1,27 persen YoY.

 

Tertinggi dalam Lima Tahun Terakhir

Proyeksi Neraca Perdagangan Indonesia
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/4/2022). Neraca perdagangan Indonesia diproyeksi masih akan mencatatkan surplus yang tinggi pada Maret 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2023 mencapai USD 22,31 miliar atau meningkat 16,37 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY).

Nilai tersebut turun 6,36 persen jika dibandingkan Desember 2022 (MoM). Penurunan ekspor Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 menggambarkan pola tahunan dalam satu dekade terakhir.

Ekspor pada Januari tahun  selalu lebih rendah dibandingkan dengan Desember tahun sebelumnya.Namun, jika membandingkan dengan ekspor bulan Januari dalam lima tahun terakhir (2019–2023),capaian ekspor pada Januari 2023 berhasil mencatatkan nilai tertinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya