Batik 3 Negeri, Simbol Keharmonisan Antar Daerah

Dalam rangka turut memeriahkan peringatan Hari kartini, Royal Ambarukmo Hotel Senin (21/4) menggelar Peragaan Busana Batik 3 Negeri

oleh Karmin Winarta diperbarui 22 Apr 2014, 12:29 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2014, 12:29 WIB
Batik 3 Negeri, Simbol Keharmonisan Antar  Daerah
Dalam rangka turut memeriahkan peringatan Hari kartini, Royal Ambarukmo Hotel Senin (21/4) menggelar Peragaan Busana Batik 3 Negeri

Citizen6, Yogyakarta Dalam rangka turut memeriahkan peringatan Hari kartini, Royal Ambarukmo Hotel  Senin  (21/4)  menggelar  Peragaan Busana Batik 3 Negeri karya disainer  Afif Syakur.  Yang istimewa,  busana busana tidak diperagakan oleh para model tetapi oleh para wanita sosialita yang terdiri dari para wanita pengusaha, ibu rumah tangga.

Batik 3  Negeri merupakan  busana batik yang diproses dari 3 tempat yang berbeda yaitu Lasem , Pekalongan dan Yogyakarta.  Pemrosesan dari 3 tempat yang berbeda ini memunculkan perpaduan yang harmonis, karena ketiga tempat tersebut mempunyai ciri khas warna yang menonjol. Batik Lasem yang menggunakan pewarnaan dari  daun mengkudu lebih menonjolkan warna merah,  Batik Pekalongan  lebih menonjol warna indigo karena pewarnaan menggunakan tanaman indigovera sedangkan Batik Jogjakarta lebih cenderung warna coklat karena pewarnaan menggunakan soga. Ketiga proses ini akhirnya memunculkan disain baru yang berwarna warni.

Sementara itu dari sisi motif, proses pembuatan Batik 3 Negeri dimulai dari pembuatan motif tradisional daerah Lasem yang berupa motof Lung Lungan ( tanaman  merambat ) dengan warna merah tanpa frame. Namun, karena ada pengaruh motif Pekalongan dan Jogja maka motif berpadu membentuk motof baru yang menyerupai motif batik Belanda dan Cina. Ketiga motif itu diakulturasi menjadi motif baru sehingga kesan harmonisasi sangat menonjol.

Disainer Afif Syakur mengatakan, karena  pemrosesan batik ini dilakukan di 3 tempat berbeda maka pembuatan Batik 3 Negeri ini menjadi  lebih lama. Hal itu juga berdampak terhadap proses produksi yang lebih tinggi sehingga harga kain batik ini juga  lebih tinggi dari batik lainnya. Meski demikian, karena disain ini sangat langka, permintaan batik ini juga  cukup tinggi.  " Permintaan terbesar berasal dari Jawa Barat, Sebab, batik motif ini di Jawa Barat melambangkan status sosial yang lebih tinggi dibanding batik lainnya. Bahkan, batik ini banyak dipakai oleh sekelompok masyarakat yang mempunyai hajat untuk meminang calon pengantin. " ujar Afif.

Ditambahkan Afif, para pebatik di Jawa barat juga mengembangkan disain batik 3 negeri yang disebut  dengan batik Kopi Tutung ( kopi gosong ), sedangkan di Pekalongan  batik 3 negeri ini dikenal dengan Batik Semarangan dan Rifa'iyah yang menonjolkan motif-motif Islam.  Dengan banyaknya disain 3 negeri ini, pihaknya yakin akan berdampak pada perkembangan motif batik di daerah lain. " Saya yakin Batik 3 Negeri ini akan mempengaruhi daerah-daerah lain. " ujar Afif.

Penulis:

Sulistyawan

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai Selasa, 15 April 2014 sampai dengan 25 April 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Kenapa Suka Spider-Man?". Ada 10 tiket nonton premier The Amazing Spider-Man 2 untuk 5 orang pemenang. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.  Program menulis bertopik kali ini disupport oleh @sonypicturesID

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya