Canggih, Mahasiswa UB Kembangkan Sumber Listrik dari Tanaman Padi

Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, kembangkan teknologi Plant Microbial Fuell Cell (PMFC),atau E-Paddy.

oleh Mulyono Sri Hutomo diperbarui 12 Okt 2016, 13:31 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2016, 13:31 WIB
20160704-Pupuk Padi-Karawang- Gempur M Surya
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Padi menjadi tanaman utama untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Namun, padi tak hanya dapat dibudidayakan untuk menghasilkan beras. Padi mampu memenuhi kebutuhan listrik penduduk Indonesia belum menikmati aliran listrik, terutama di wilayah terpencil dan pedesaan.

Padi merupakan tananaman yang mengalami reaksi fotositensis menghasilkan glukosa, oksigen 30 persen dikonsumsi padi. Sebaliknya 70 persen dikonsumsi mikroorganisme dalam tanah. Mengalami metabolisme menghasilkan elektron negatif mengalir ke anoda, mengalir ke katoda menghasilkan listrik,” kata Hamdan Mursyid seperti dikutip Liputan6.com dari laman BBC, Rabu (12/10/2016).

Hamdan Mursyid merupakan satu dari lima anggota tim Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang yang sedang mengembangkan teknologi Plant Microbial Fuell Cell (PMFC). Tim yang dipimpin Dheniz Fajar Akbar, sibuk memantau pertumbuhan padi yang ditanam di dalam rumah kaca mini sejak beberapa bulan lalu.

Teknologi pembangkit listrik dari tanaman padi ini dinamai E-Paddy. Teori bahwa padi bisa menghasilkan energi listrik bukanlah hal baru. Dilansir dari laman BBC, teori bahwa padi bisa menghasilkan listrik ini ditemukan di Belanda pada 2001, tetapi ternyata tak banyak peneliti Indonesia yang mengembangkan teknologi ini meski di sini memiliki wilayah pertanian yang luas. Simak kelanjutan artikel dengan mengeklik tautan berikut ini.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya yang sedang populer: Minim Sarjana yang Bekerja di Sektor Pertanian, Kenapa? Yuk, berbagi di Forum Liputan6.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya