Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia komunikasi anak muda, sering kali muncul berbagai istilah atau singkatan yang terdengar asing bagi sebagian orang dewasa. Salah satu ungkapan yang cukup populer di kalangan remaja dan generasi muda saat ini adalah "YTTA", yang merupakan akronim dari frasa "yang tau tau aja". Istilah ini termasuk dalam kategori bahasa gaul yang biasa digunakan dalam pergaulan sehari-hari, khususnya di media sosial dan ruang-ruang obrolan daring.
Secara umum, YTTA digunakan untuk menyampaikan sikap sinis atau skeptis terhadap seseorang yang terkesan merasa paling tahu, pamer keahlian, atau bertindak berlebihan dalam menyampaikan pendapat. Kata ini sering digunakan sebagai bentuk sindiran halus namun tajam, untuk menunjukkan ketidakpercayaan atau ketidaktertarikan terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara.
Dalam konteks tertentu, penggunaan YTTA juga bisa menjadi bentuk ejekan terhadap sikap sok pintar yang dianggap menyebalkan oleh lawan bicara. Menariknya, hingga saat ini belum ada sumber pasti yang menjelaskan secara jelas dari mana asal mula kata "YTTA" bermula. Namun, penggunaannya terus meluas dan semakin umum ditemui dalam berbagai platform digital, terutama di kalangan anak muda yang akrab dengan tren bahasa gaul.
Advertisement
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai arti dan penggunaan kata YTTA, seperti yang telah dihimpun oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (16/4/2025).
Mengenal Istilah Gaul "YTTA" di Media Sosial
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan istilah-istilah gaul dalam percakapan di media sosial semakin menjamur, terutama di kalangan generasi muda. Salah satu istilah yang kerap muncul dan memancing rasa penasaran adalah "YTTA", singkatan dari "Yang Tau Tau Aja". Istilah ini semakin sering ditemukan di berbagai platform digital, mulai dari Twitter hingga Facebook, baik dalam status, tweet, hingga komentar yang bersifat sindiran halus atau candaan bernuansa eksklusif.
Meskipun tampak seperti istilah baru yang sedang tren, ternyata YTTA telah eksis sejak sekitar tahun 2013. Namun, pada masa awal kemunculannya, istilah ini belum begitu populer dan hanya digunakan oleh lingkup tertentu. Kepopulerannya mulai meningkat signifikan pada sekitar tahun 2016 hingga 2017, seiring dengan tumbuhnya budaya digital dan semakin luasnya penyebaran bahasa gaul di kalangan warganet.
Secara makna, "Yang Tau Tau Aja" menggambarkan sebuah informasi atau pengalaman yang tidak diungkapkan secara langsung, melainkan hanya dimengerti oleh orang-orang tertentu yang memang sudah memahami konteksnya. Oleh karena itu, istilah ini sering dianggap sebagai bentuk komunikasi eksklusif dalam komunitas tertentu, seakan memberi isyarat bahwa hanya mereka yang "terlibat" atau "pernah mengalami" saja yang akan memahami maksud sebenarnya.
Advertisement
Contoh Kalimat Penggunaan "YTTA" dalam Media Sosial
Di media sosial, YTTA kerap digunakan dalam bentuk sindiran atau untuk memperkuat sebuah opini yang tersirat. Misalnya, seseorang bisa menulis status yang terkesan biasa saja, namun dengan menambahkan kata “YTTA” di akhir kalimat, maka maknanya bisa menjadi lebih dalam dan seolah menyimpan cerita yang tidak sepenuhnya diungkapkan ke publik.
Istilah ini juga menjadi sarana untuk membangun kedekatan emosional antar pengguna media sosial. Mereka yang memahami konteks dari pernyataan tersebut biasanya akan merasa lebih "dekat" karena memiliki pengetahuan atau pengalaman yang serupa. Sebaliknya, mereka yang tidak paham konteksnya akan merasa seperti orang luar, yang hanya bisa menerka-nerka maksud dari sindiran tersebut.
Untuk memperjelas penggunaan istilah ini dalam kehidupan sehari-hari di dunia maya, berikut adalah beberapa contoh kalimat yang sering ditemui dalam unggahan warganet:
- "Biasanya Aries emang susah nolak pesona Leo, ytta." (Menyiratkan pemahaman akan dinamika zodiak yang hanya dimengerti sebagian orang.)
- "Nggak semua orang tau sisi aslinya kalau udah off-cam, ytta ya." (Menyindir seseorang yang tampil berbeda antara dunia nyata dan media sosial.)
- "Dulu uang 10 ribu bisa buat makan kenyang, sekarang beli minuman aja kurang ytta." (Sindiran terhadap inflasi dan perubahan gaya hidup.)
- "Namanya juga hidup, selalu aja ada yang nyinyir, ytta." (Mengomentari perilaku sosial yang suka mengomentari orang lain secara negatif.)
- "Dengerin lagu Midnight Rain tuh beneran bikin mellow, ytta." (Menyiratkan makna emosional yang mendalam yang hanya dirasakan oleh yang benar-benar menghayati.)
Tips Memahami Bahasa Gaul di Media Sosial
1. BU (Butuh Uang)
Istilah “BU” adalah kependekan dari “Butuh Uang” yang sering digunakan dalam konteks informal, terutama di media sosial, untuk menggambarkan kondisi seseorang yang sedang mengalami kesulitan finansial atau sangat memerlukan dana secara mendesak. Frasa ini kerap kali digunakan dalam candaan atau caption unggahan yang mengindikasikan keperluan ekonomi, namun juga dapat mencerminkan situasi serius yang tengah dialami seseorang. Dalam percakapan online, penggunaan “BU” menandakan bahwa seseorang ingin menjual barang atau menawarkan jasa demi mendapatkan uang tambahan.
2. BM (Banyak Mau)
BM merupakan singkatan dari “Banyak Mau”, sebuah ungkapan yang mencerminkan keinginan seseorang yang sangat banyak atau terlalu beragam. Biasanya digunakan secara humoris untuk menggambarkan seseorang yang sulit puas atau memiliki terlalu banyak permintaan, baik dalam hal makanan, barang, hingga keinginan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pergaulan, istilah ini bisa menjadi bentuk sindiran ringan atau lelucon yang menunjukkan seseorang dengan keinginan yang tidak ada habisnya.
3. BF (Boy Friend)
Singkatan “BF” merujuk pada kata “Boyfriend” atau pacar laki-laki dalam hubungan asmara. Istilah ini cukup populer di kalangan anak muda dan sering ditemukan dalam percakapan santai maupun unggahan media sosial. Penggunaan BF menunjukkan adanya hubungan romantis dan kedekatan emosional antara dua individu. Istilah ini sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan cinta, kedekatan, atau hanya sekadar memperkenalkan pasangan secara tidak langsung kepada publik.
4. Komuk (Kondisi Muka)
"Komuk" adalah istilah bahasa gaul yang merupakan singkatan dari “kondisi muka.” Kata ini sering digunakan untuk mendeskripsikan ekspresi wajah seseorang dalam suatu situasi tertentu. Biasanya, istilah ini digunakan dalam konteks candaan, terutama ketika ekspresi wajah seseorang terlihat lucu, bingung, atau mencolok secara visual. Ungkapan ini menjadi cara yang kreatif untuk menggambarkan perasaan atau reaksi seseorang tanpa harus terlalu menjelaskannya secara verbal.
5. LBH (Love Banget Loch)
LBH adalah kependekan dari “Love Banget Loch,” yang merupakan ekspresi kekaguman atau rasa suka yang sangat mendalam terhadap sesuatu atau seseorang. Biasanya digunakan secara spontan di media sosial untuk menunjukkan antusiasme tinggi terhadap hal-hal yang dianggap menyenangkan, lucu, atau menarik. Penggunaan istilah ini sering kali disertai dengan foto, video, atau cerita yang menimbulkan perasaan senang atau bahagia bagi pengguna.
6. Halu (Halusinasi)
“Halu” berasal dari kata “halusinasi,” namun telah diadaptasi ke dalam bahasa gaul dengan makna yang lebih ringan dan lucu. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana seseorang membayangkan sesuatu yang tidak realistis atau terlalu berkhayal, biasanya dalam konteks percintaan atau impian yang jauh dari kenyataan. Misalnya, seseorang yang membayangkan dirinya menjadi pacar selebritas terkenal akan disebut “halu.” Istilah ini sering digunakan secara bercanda dan tidak bermaksud untuk menyinggung kondisi mental sesungguhnya.
7. Pargoy (Party Goyang)
Pargoy adalah singkatan dari “party goyang,” istilah ini merujuk pada tren joget atau tarian yang banyak ditemukan di platform seperti TikTok. Kata ini identik dengan kegiatan menari secara bebas dan penuh semangat dalam suasana santai atau penuh hiburan. “Pargoy” mencerminkan semangat bersenang-senang dan menjadi ekspresi diri, terutama di kalangan anak muda yang suka mengeksplorasi gerakan tarian sebagai bentuk hiburan digital.
8. Hyung
Kata “Hyung” berasal dari bahasa Korea, yang digunakan oleh laki-laki untuk memanggil kakak laki-lakinya atau laki-laki yang lebih tua yang sudah dianggap dekat secara emosional. Dalam budaya populer, terutama penggemar K-pop atau K-drama, istilah ini sudah akrab digunakan bahkan oleh orang non-Korea untuk mengekspresikan kedekatan dengan seseorang yang lebih tua atau dianggap seperti saudara laki-laki.
9. Gemoy (Gemas Lucu)
Gemoy adalah bentuk imut dari kata “gemas” yang biasanya digunakan untuk menggambarkan sesuatu atau seseorang yang sangat menggemaskan. Istilah ini sering kali digunakan saat melihat hewan peliharaan, bayi, atau orang yang bertingkah lucu dan manis. Kata “gemoy” memberi nuansa ekspresif yang menunjukkan kekaguman sekaligus rasa sayang yang sulit diungkapkan hanya dengan kata “lucu.”
10. PAP (Post a Picture)
PAP merupakan singkatan dari “Post A Picture,” istilah ini umum digunakan dalam komunikasi daring untuk meminta seseorang mengirimkan foto, biasanya melalui chat atau media sosial. Permintaan PAP bisa bersifat santai, seperti untuk melihat OOTD (Outfit of The Day), makanan, atau aktivitas sehari-hari, tapi bisa juga bermakna pribadi tergantung pada konteks dan hubungan antara pengirim dan penerima.
11. Sambat
Kata “sambat” berasal dari bahasa Jawa yang berarti mengeluh atau menyampaikan keluhan. Dalam konteks pergaulan modern, istilah ini sering digunakan di media sosial untuk mengungkapkan rasa lelah, frustrasi, atau kesedihan secara humoris atau dramatik. Sambat menjadi cara anak muda untuk meluapkan isi hati, biasanya dalam bentuk unggahan atau curhatan singkat yang relatable bagi banyak orang.
12. Ngokey
“Ngokey” adalah bentuk plesetan dari kata “oke” atau “okay.” Penggunaannya memberikan kesan lebih santai dan jenaka dalam komunikasi sehari-hari, biasanya untuk menyetujui atau menyatakan bahwa seseorang memahami atau menyetujui sesuatu dengan nada ringan. Ungkapan ini sering digunakan dalam teks atau komentar, memberikan nuansa akrab dan informal.
13. Jamet (Jajal Metal)
“Jamet” merupakan singkatan dari “Jajal Metal,” istilah yang awalnya digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan gaya berpakaian dan perilaku yang dianggap terlalu mencolok, norak, atau tidak sesuai dengan norma fesyen arus utama. Istilah ini seringkali bersifat stereotipikal dan harus digunakan dengan hati-hati agar tidak merendahkan atau mendiskreditkan seseorang. Dalam konteks candaan, kata ini kerap digunakan untuk menggambarkan gaya “rebel” atau berani tampil beda.
14. TBL (Takut Banget Loh)
TBL adalah kependekan dari “Takut Banget Loh.” Istilah ini populer terutama di TikTok atau media sosial lain yang menampilkan konten lucu atau dramatis. TBL sering dipakai untuk menggambarkan ketakutan yang dilebih-lebihkan secara sengaja untuk tujuan humor atau menghibur penonton. Misalnya, seseorang bisa menuliskan “TBL liat tagihan listrik bulan ini” sebagai ekspresi bercanda terhadap kondisi yang membuat stres.
15. VSCO Girl
VSCO Girl adalah sebutan untuk gaya remaja perempuan yang diidentikkan dengan fashion santai dan aksesoris khas seperti scrunchie, oversized shirt, Hydro Flask, dan sepatu Vans atau Crocs. Nama ini berasal dari aplikasi editing foto “VSCO” yang terkenal dengan filter estetik. Gaya VSCO Girl mencerminkan tren visual yang minimalis namun tetap menarik, serta menyiratkan kesadaran terhadap gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
16. Bund (Bunda)
“Bund” adalah bentuk singkat dari kata “Bunda” yang sering kali digunakan secara akrab di antara teman dekat atau komunitas pertemanan perempuan. Dalam komunikasi daring, sapaan ini menjadi simbol keakraban dan solidaritas, kadang disertai konteks bercanda atau sindiran lucu. Misalnya, seseorang bisa memanggil temannya dengan “bund” saat sedang curhat atau bercerita dalam nada santai.
17. Bestie
Bestie adalah sebutan sayang untuk sahabat, terutama digunakan dalam lingkup pertemanan yang dekat dan saling mendukung. Kata ini berasal dari bahasa Inggris “best friend” yang dipersingkat dan dipopulerkan melalui media sosial. Sapaan ini biasanya menunjukkan kedekatan emosional dan rasa saling percaya di antara dua orang yang menjalin hubungan persahabatan yang kuat.
Advertisement
