Dipandang Sebelah Mata, Penyandang Down Syndrome dari Malang Unjuk Bakat Jadi Model

Dunia mode kini lebih inklusif karena memberi ruang bagi para penyandang disabilitas untuk ikut berekspresi. Salah satu penyandang down syndrome yang aktif di dunia fesyen adalah Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 11 Jul 2022, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2022, 13:00 WIB
Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto, model cilik penyandang down syndrome dari Malang
Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto, model cilik penyandang down syndrome dari Malang. Foto dokumentasi pribadi.

Liputan6.com, Jakarta Dunia mode kini lebih inklusif karena memberi ruang bagi para penyandang disabilitas untuk ikut berekspresi. Salah satu penyandang down syndrome yang aktif di dunia fesyen adalah Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto.

Bocah kelahiran 12 Oktober 2010 mulai terjun ke dunia modelling sejak Desember 2018. Awalnya, ia tampil di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Malang, Jawa Timur.

Menurut sang ibu, Titik Hidayati (44) awalnya tidak ada niat untuk memasukkan Faza ke dunia modelling. Hanya saja, ketika acara pertama, Faza terlihat tampil lucu dan percaya diri.

“HDI 2018 di usianya yang waktu itu masih 8 tahun dia tampil lucu, tersenyum dan percaya diri berjalan di atas catwalk. Apalagi saat para penonton antusias mau ambil fotonya dia langsung berpose, padahal saat itu  mamanya yang grogi,” ujar Titik kepada Disabilitas Liputan6.com melalui pesan teks ditulis Senin (11/7/2022).

Selain peragaan busana, Faza juga tampil main angklung dan menari bersama anak down syndrome lainnya. Titik pun mengaku terharu melihat sang anak yang begitu aktif dan ceria.

“Saat dia tampil pertama kali, saya terharu, mengingat saat kecilnya orang melihat dia sebelah mata.”

“Dari bayi, anak down syndrome kelihatan sekali wajahnya yang khas, sering mengeluarkan lidahnya yang tebal sehingga enggak sedikit orang yang melihat aneh ke dia. Bahkan sering dibilang mulutnya suka ngowoh enggak bisa mingkem.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Prestasi Faza

Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto (baju kuning), model cilik penyandang down syndrome dari Malang
Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto (baju kuning), model cilik penyandang down syndrome dari Malang

Semakin bertambah usia, Faza memperlihatkan perkembangan yang baik. Pandangan negatif orang lain pun dibalas dengan berbagai prestasi yang diraih dari tahun ke tahun.

Beberapa prestasi Faza yang diraih pada 2022 yakni:

-Juara harapan 1, Lomba Fashion Show (peserta umum), 9 januari 2022 di Malang

-Juara 3 Fashion Show tema batik, 15 Januari 2022, di Ciputra World Surabaya

-Juara harapan 3 Lomba Fashion Show (peserta umum), 30 Januari 2022 di Malang

-Juara Harapan 2 Lomba Fashion Show tema casual khusus disabilitas, 18 Februari 2022 di Surabaya

-Juara 1 Lomba Fashion Show di Pesta Difabel 2022 Tingkat Jawa Timur, 19  Maret 2022, di Batu Malang

-Juara 1 Lomba Fotogenik , tema Aku Down Syndrom, Aku berkarya, Maret 2022,  di Malang

-Juara 1 Tingkat Nasional Lomba fotogenik dengan tema gebyar Ramadhan Kareem, 10 April 2022, di Surabaya dan masih banyak lagi prestasi lainnya.

Selain di dunia modelling, Faza juga banyak mendapat penghargaan di bidang perlombaan lain seperti lomba mewarnai, menari, dan olahraga.

Saking banyaknya penghargaan yang diraih Faza, ia pun mendapat penghargaan dari sekolah SD Muhammadiyah 1 Malang atas prestasinya di berbagai acara perlombaan regional dan nasional.

Mendukung Bakat Faza

Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto, model cilik penyandang down syndrome dari Malang
Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto, model cilik penyandang down syndrome dari Malang

Dalam mendukung bakat Faza, awalnya Titik melatih buah hatinya di rumah. Kemudian untuk menunjang bakatnya, pada Oktober 2021 ia mengikutsertakan Faza ke kelas modelling khusus anak disabilitas.

“Karena anak down syndrome itu cenderung meniru, akhirnya di Januari 2022 saya ikutkan dia di agensi modelling yang tergabung di AMM (Assosiasi Modelling Malang)  yang pesertanya anak-anak umum, dan hanya dia sendiri yg anak istimewa.”

Tak dapat dimungkiri, awalnya Titik merasa minder saat hendak mengikutkan buah hatinya ke kelas model tersebut.

“Awalnya saya agak minder mengikutkan dia di kelas modelling umum, tapi Alhamdulillah pelatihnya (ketua AMM) menerima dengan tangan terbuka, juga teman-temannya bisa menerima kekurangannya.“

Dengan disabilitas, Titik berharap agar Faza bisa menunjukkan pada orang lain bahkan pada dunia bahwa anak down syndrome juga bisa berprestasi dan bisa berjalan di atas catwalk serta tampil percaya diri.

“Saya pengen suatu saat dia bisa memakai baju-baju desainer terkenal. Harapan saya juga semoga bisa menginspirasi teman-teman down syndrome khususnya dan teman disabilitas lainnya bahwa anak istimewa bisa berprestasi, bisa tampil percaya diri tampil di depan orang banyak.”

Menemukan Bakat Faza

Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto (baju kuning terang), model cilik penyandang down syndrome dari Malang
Muhammad Faza Aulia Rahadiyanto (baju kuning terang), model cilik penyandang down syndrome dari Malang

Untuk menemukan bakat, Titik mengikutsertakan Faza dalam terapi-terapi penunjang keterlambatan perkembangan dan kegiatan-kegiatan yang beragam.

“Dia saya ikutkan les-les dan kegiatan lainnya, seperti main angklung, menari, berenang, memanah, kelas modeling. Dari semua itu yang lebih menonjol adalah modelling dan menari (dance).”

Menurutnya, tugas orangtua adalah mendukung dan mengikuti prosesnya.

“Karena saya yakin Allah menciptakan makhluknya dengan kekurangan dan kelebihan. Jadi saya selalu syukuri apa yang dia bisa, nikmati setiap prosesnya, iringi dengan doa, dan hasilnya saya serahkan pada-Nya. “

Seperti dijelaskan sebelumnya, selain modelling, kegiatan lain yang ditekuni Faza adalah menari dan mewarnai dengan krayon atau cat air.

“Untuk menari  Alhamdulillah Faza sudah hafal 5 tarian yaitu tari layang-layang, tari maumere, tari kepik, tari semut, dan dance ceria.”

Di akhir bulan Mei lalu, anak ketiga dari tiga bersaudara ini berhasil menyabet juara 1 lomba dance tingkat nasional di plaza Cibubur dalam rangka Autism Awareness Festival 2022.

Di bidang mewarnai, dia mempunyai karya pelangi yang diabadikan dalam bentuk kain.

“Kelak saya ingin ada desainer yang mau membuatkan baju dari kain pelanginya untuk dipakai tampil fashion show bersama teman-teman Down Syndrome lainnya,” pungkas Titik. 

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas
Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya