Cara Membuat Kandang Ayam Sederhana dan Ekonomis

Pelajari cara membuat kandang ayam sederhana dan ekonomis dengan panduan lengkap ini. Temukan tips memilih lokasi, ukuran, dan bahan yang tepat.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Nov 2024, 19:03 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2024, 19:03 WIB
cara membuat kandang ayam
cara membuat kandang ayam ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion

Liputan6.com, Jakarta Membangun kandang ayam yang sederhana dan ekonomis adalah solusi ideal bagi peternak pemula, atau mereka yang ingin memelihara ayam dalam skala kecil di rumah. Kandang yang baik harus tidak hanya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi ayam, tetapi juga efisien dari segi biaya dan mudah dalam perawatannya.

Dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat seperti bambu, kayu bekas, atau kawat jaring, kandang ayam yang sederhana dapat dibangun dengan biaya yang minimal. Desain kandang juga dapat disesuaikan agar memaksimalkan sirkulasi udara dan memudahkan pembersihan, sehingga ayam tetap sehat dan produktif.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif cara membuat kandang ayam sederhana namun efektif, mulai dari pemilihan lokasi hingga pemasangan fasilitas pendukung.

Memilih Lokasi Ideal untuk Kandang Ayam

Langkah pertama dan terpenting dalam membangun kandang ayam adalah memilih lokasi yang tepat. Lokasi kandang sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas ayam. Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih lokasi:

  • Pilih area yang tenang dan bebas dari kebisingan. Ayam cenderung stres jika berada di lingkungan yang bising, yang dapat mempengaruhi produksi telur dan pertumbuhan mereka.
  • Pastikan lokasi jauh dari sumber polusi. Udara yang tercemar dapat membahayakan kesehatan ayam.
  • Jika memungkinkan, bangun kandang jauh dari pemukiman penduduk. Hal ini untuk menghindari gangguan bau dan suara yang mungkin timbul.
  • Pilih area yang memiliki drainase baik untuk mencegah genangan air di sekitar kandang.
  • Pertimbangkan arah angin dominan di lokasi tersebut. Idealnya, kandang sebaiknya dibangun memanjang dari timur ke barat untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan mengurangi paparan sinar matahari langsung.

Untuk peternakan skala kecil atau backyard farming, Anda bisa membangun kandang di sudut halaman rumah yang tenang dan terlindung. Namun, tetap pastikan area tersebut mendapat cukup sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik.

Menentukan Ukuran dan Kapasitas Kandang

Setelah memilih lokasi, langkah selanjutnya adalah menentukan ukuran kandang. Ukuran kandang harus disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan dipelihara dan jenis ayam tersebut. Berikut panduan umum untuk menentukan ukuran kandang:

  • Untuk ayam petelur, sediakan ruang sekitar 0.37-0.46 meter persegi per ekor.
  • Ayam pedaging membutuhkan ruang sekitar 0.09-0.19 meter persegi per ekor, tergantung pada berat badan saat panen.
  • Untuk ayam kampung atau ayam hias, sediakan ruang sekitar 0.46-0.93 meter persegi per ekor.

Penting untuk tidak membuat kandang terlalu padat, karena kepadatan yang berlebihan dapat menyebabkan stres pada ayam, meningkatkan risiko penyakit, dan menurunkan produktivitas. Di sisi lain, kandang yang terlalu luas bisa menyebabkan ayam kesulitan menjaga suhu tubuh mereka, terutama di malam hari atau saat cuaca dingin.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk menyediakan ruang tambahan untuk tempat pakan, tempat minum, sarang bertelur (untuk ayam petelur), dan area istirahat. Jika Anda berencana untuk menambah jumlah ayam di masa depan, sebaiknya bangun kandang dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari kebutuhan saat ini.

Memilih Bahan untuk Konstruksi Kandang

Pemilihan bahan untuk konstruksi kandang ayam sangat penting karena akan mempengaruhi daya tahan, kenyamanan, dan efektivitas kandang tersebut. Berikut beberapa opsi bahan yang bisa digunakan:

  • Kayu: Merupakan bahan yang paling umum digunakan karena mudah didapat, relatif murah, dan mudah diolah. Pilih kayu yang tahan lama seperti jati atau meranti. Pastikan untuk mengawetkan kayu terlebih dahulu untuk mencegah serangan rayap dan pembusukan.
  • Bambu: Alternatif yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Bambu cukup kuat dan memberikan ventilasi alami yang baik. Namun, perlu diperhatikan bahwa bambu memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan kayu.
  • Besi hollow: Bahan ini lebih tahan lama dan kuat, cocok untuk kandang permanen. Meskipun lebih mahal, besi hollow memiliki daya tahan yang jauh lebih lama dibandingkan kayu atau bambu.
  • Kawat ram: Digunakan untuk dinding dan atap kandang untuk memberikan ventilasi yang baik. Pilih kawat ram dengan ukuran lubang yang sesuai agar ayam tidak bisa keluar dan predator tidak bisa masuk.

Untuk atap, Anda bisa menggunakan seng, asbes, atau genteng. Seng merupakan pilihan yang ekonomis dan mudah dipasang, namun kurang baik dalam meredam panas. Asbes lebih baik dalam menjaga suhu kandang tetap stabil, tetapi memiliki risiko kesehatan jika rusak. Genteng merupakan pilihan terbaik untuk menjaga suhu kandang, namun memerlukan struktur atap yang lebih kuat.

Dalam memilih bahan, pertimbangkan juga faktor cuaca di daerah Anda. Untuk daerah dengan curah hujan tinggi, pastikan bahan yang digunakan tahan air dan tidak mudah lapuk. Sedangkan untuk daerah panas, pilih bahan yang dapat menjaga kandang tetap sejuk.

Merancang Struktur Dasar Kandang

Setelah menentukan ukuran dan bahan, langkah selanjutnya adalah merancang struktur dasar kandang. Berikut beberapa komponen utama yang perlu diperhatikan:

  • Lantai: Bisa berupa tanah yang dipadatkan, semen, atau kayu. Lantai tanah lebih ekonomis dan alami, namun sulit dibersihkan. Lantai semen lebih mudah dibersihkan tetapi dapat terasa dingin bagi ayam. Lantai kayu memberikan isolasi yang baik tetapi perlu perawatan ekstra untuk mencegah pembusukan.
  • Dinding: Harus cukup tinggi untuk mencegah ayam kabur dan predator masuk. Idealnya, dinding memiliki tinggi minimal 1,5 meter. Gunakan kombinasi material padat (seperti kayu atau bambu) di bagian bawah dan kawat ram di bagian atas untuk ventilasi.
  • Atap: Harus cukup tinggi agar udara dapat bersirkulasi dengan baik, idealnya sekitar 2-2,5 meter dari lantai. Pastikan atap memiliki kemiringan yang cukup untuk mengalirkan air hujan.
  • Pintu: Buat pintu yang cukup besar untuk memudahkan akses masuk dan keluar, baik untuk Anda maupun untuk ayam. Pastikan pintu dapat dikunci dengan baik untuk keamanan.

Dalam merancang struktur, pertimbangkan juga untuk membuat kandang yang modular atau dapat diperluas. Ini akan memudahkan Anda jika ingin menambah kapasitas kandang di masa depan.

Menyediakan Ventilasi yang Memadai

Ventilasi yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan produktivitas ayam. Ventilasi yang tepat membantu mengatur suhu kandang, mengurangi kelembaban, dan menghilangkan gas-gas berbahaya seperti amonia yang dihasilkan dari kotoran ayam. Berikut beberapa tips untuk menyediakan ventilasi yang memadai:

  • Buat jendela atau bukaan di sisi-sisi kandang. Idealnya, total luas bukaan ventilasi sekitar 20-25% dari luas lantai kandang.
  • Pasang kawat ram pada bukaan ventilasi untuk mencegah masuknya predator dan burung liar.
  • Pertimbangkan untuk memasang kipas exhaust untuk meningkatkan sirkulasi udara, terutama di daerah yang panas atau lembab.
  • Buat atap dengan overstek yang cukup lebar untuk melindungi bukaan ventilasi dari air hujan.
  • Jika memungkinkan, buat sistem ventilasi silang dengan menempatkan bukaan di sisi yang berlawanan dari kandang.

Perlu diingat bahwa ventilasi yang baik bukan berarti membiarkan angin masuk secara berlebihan. Aliran udara yang terlalu kencang dapat menyebabkan ayam kedinginan dan stres. Atur bukaan ventilasi sesuai dengan kondisi cuaca dan kebutuhan ayam.

Memasang Sistem Penerangan

Penerangan yang tepat dalam kandang ayam tidak hanya memudahkan Anda dalam merawat ayam, tetapi juga berperan penting dalam produktivitas ayam, terutama untuk ayam petelur. Berikut panduan untuk memasang sistem penerangan di kandang ayam:

  • Gunakan lampu dengan intensitas sekitar 10-20 lux untuk ayam petelur. Ini setara dengan lampu pijar 40-60 watt atau lampu LED 7-10 watt untuk area sekitar 10 meter persegi.
  • Pasang lampu pada ketinggian 2-2,5 meter dari lantai kandang.
  • Untuk kandang yang panjang, pasang beberapa titik lampu dengan jarak antar lampu sekitar 2-3 meter.
  • Gunakan timer otomatis untuk mengatur jadwal penerangan. Ayam petelur biasanya membutuhkan sekitar 16 jam periode terang dan 8 jam periode gelap.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan lampu dengan warna hangat (kekuningan) karena lebih nyaman bagi ayam dibandingkan cahaya putih yang terlalu terang.

Untuk ayam pedaging, kebutuhan penerangan bisa berbeda tergantung pada program pemeliharaan yang dijalankan. Beberapa peternak menggunakan sistem penerangan terus-menerus untuk meningkatkan konsumsi pakan, sementara yang lain menerapkan program gelap-terang untuk mengoptimalkan pertumbuhan.

Pastikan juga untuk memasang instalasi listrik dengan aman untuk menghindari risiko kebakaran atau sengatan listrik. Gunakan kabel yang tahan air dan lindungi semua sambungan listrik dari jangkauan ayam.

Menyediakan Tempat Pakan dan Minum

Penyediaan tempat pakan dan minum yang tepat sangat penting untuk memastikan ayam mendapatkan nutrisi yang cukup. Berikut beberapa panduan untuk menyediakan tempat pakan dan minum yang efektif:

  • Tempat Pakan:
    • Sediakan tempat pakan dengan panjang sekitar 10-15 cm per ekor ayam.
    • Pasang tempat pakan setinggi dada ayam untuk memudahkan akses dan mengurangi tumpahan pakan.
    • Gunakan tempat pakan berbentuk tabung atau panjang tergantung pada preferensi dan jumlah ayam.
    • Pastikan tempat pakan mudah dibersihkan dan diisi ulang.
  • Tempat Minum:
    • Sediakan tempat minum dengan kapasitas sekitar 1 liter air untuk 10 ekor ayam.
    • Gunakan tempat minum otomatis (nipple drinker) atau manual tergantung pada skala peternakan.
    • Pasang tempat minum sedikit lebih tinggi dari punggung ayam untuk mengurangi kontaminasi air.
    • Bersihkan tempat minum secara rutin untuk mencegah pertumbuhan bakteri.

Penting untuk menempatkan tempat pakan dan minum secara strategis di dalam kandang. Distribusikan secara merata untuk memastikan semua ayam memiliki akses yang mudah. Hindari menempatkan tempat pakan dan minum terlalu dekat dengan dinding atau sudut kandang karena bisa menyebabkan penumpukan ayam di area tersebut.

Menyediakan Sarang dan Tenggeran

Untuk ayam petelur, penyediaan sarang dan tenggeran sangat penting untuk kenyamanan dan produktivitas mereka. Berikut panduan untuk menyediakan sarang dan tenggeran yang baik:

  • Sarang:
    • Sediakan satu sarang untuk setiap 4-5 ekor ayam petelur.
    • Ukuran sarang ideal sekitar 30 x 30 x 35 cm.
    • Tempatkan sarang di area yang tenang dan sedikit gelap di dalam kandang.
    • Isi sarang dengan material yang lembut seperti sekam atau jerami untuk kenyamanan ayam saat bertelur.
  • Tenggeran:
    • Sediakan tenggeran dengan panjang sekitar 15-20 cm per ekor ayam.
    • Gunakan kayu bulat atau persegi dengan diameter sekitar 4-5 cm.
    • Pasang tenggeran setinggi 40-50 cm dari lantai kandang.
    • Beri jarak antar tenggeran sekitar 30-40 cm untuk memudahkan pergerakan ayam.

Penyediaan sarang dan tenggeran tidak hanya meningkatkan kenyamanan ayam, tetapi juga membantu menjaga kebersihan telur dan mengurangi stres pada ayam. Pastikan untuk membersihkan sarang secara rutin dan mengganti material di dalamnya untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ayam.

Sistem Drainase dan Pengelolaan Kotoran

Pengelolaan kotoran yang efektif sangat penting untuk menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ayam. Sistem drainase yang baik juga diperlukan untuk mencegah genangan air yang bisa menjadi sarang bakteri. Berikut beberapa tips untuk mengelola kotoran dan drainase kandang:

  • Buat lantai kandang dengan kemiringan sekitar 2-3% menuju saluran pembuangan untuk memudahkan pembersihan dan mencegah genangan air.
  • Pasang sistem dropping board di bawah tenggeran untuk menampung kotoran ayam. Ini memudahkan pembersihan dan mengurangi kontak langsung antara ayam dengan kotorannya.
  • Untuk kandang dengan lantai kawat, pasang bak penampung kotoran di bawahnya yang bisa dibersihkan secara berkala.
  • Buat saluran pembuangan di sekitar kandang untuk mengalirkan air hujan dan air bekas pembersihan kandang.
  • Pertimbangkan untuk membuat lubang kompos di dekat kandang untuk mengolah kotoran ayam menjadi pupuk organik.

Pembersihan kandang secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam. Lakukan pembersihan harian untuk membuang kotoran dan sisa pakan, serta pembersihan menyeluruh setiap minggu atau dua minggu sekali. Gunakan desinfektan yang aman untuk ayam setelah pembersihan untuk membunuh bakteri dan parasit.

Keamanan dan Perlindungan dari Predator

Melindungi ayam dari predator merupakan aspek penting dalam pembuatan kandang. Predator seperti anjing liar, kucing, musang, atau bahkan burung pemangsa bisa menjadi ancaman serius bagi ayam. Berikut beberapa cara untuk meningkatkan keamanan kandang:

  • Pasang pagar kawat di sekeliling area kandang dengan kedalaman minimal 30 cm ke dalam tanah untuk mencegah predator menggali masuk.
  • Gunakan kawat ram dengan ukuran lubang yang cukup kecil (maksimal 1 inch) untuk mencegah predator kecil masuk.
  • Pastikan semua pintu dan jendela kandang dapat dikunci dengan aman.
  • Pertimbangkan untuk memasang lampu sensor gerak di sekitar kandang untuk mengusir predator di malam hari.
  • Jika memungkinkan, pasang kamera pengawas untuk memantau aktivitas di sekitar kandang.

Selain itu, perhatikan juga keamanan dari sisi kesehatan. Batasi akses orang yang tidak berkepentingan ke area kandang untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit. Sediakan tempat cuci tangan dan desinfektan di pintu masuk area kandang.

Perawatan dan Pemeliharaan Kandang

Perawatan rutin kandang sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam dan memperpanjang umur pakai kandang. Berikut beberapa tips perawatan dan pemeliharaan kandang ayam:

  • Lakukan inspeksi harian untuk memastikan tidak ada kerusakan pada struktur kandang, terutama pada bagian atap dan dinding.
  • Bersihkan tempat pakan dan minum setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
  • Ganti alas kandang (seperti sekam atau jerami) secara berkala, minimal setiap 2-3 minggu sekali.
  • Lakukan desinfeksi menyeluruh setiap 3-4 bulan sekali, atau setiap pergantian batch ayam untuk peternakan komersial.
  • Periksa dan perbaiki sistem penerangan dan ventilasi secara berkala.
  • Cat ulang bagian kayu kandang setiap tahun untuk mencegah pelapukan dan serangan rayap.

Selain itu, perhatikan juga area di sekitar kandang. Jaga agar rumput dan semak-semak di sekitar kandang tetap pendek untuk mengurangi tempat persembunyian predator. Pastikan juga saluran drainase di sekitar kandang selalu bersih dan tidak tersumbat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya