Apa Itu Biji Selasih?
Liputan6.com, Jakarta Biji selasih merupakan biji kecil berwarna hitam yang berasal dari tanaman selasih (Ocimum basilicum). Tanaman ini termasuk dalam genus Ocimum dan famili Lamiaceae. Biji selasih memiliki bentuk bulat kecil dengan diameter sekitar 1 mm dan berwarna hitam kecokelatan.
Meski ukurannya kecil, biji selasih kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Ketika direndam dalam air, biji selasih akan mengembang dan membentuk lapisan gel di sekitarnya, memberikan tekstur kenyal yang unik. Karena sifat inilah biji selasih sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam berbagai minuman dan makanan.
Advertisement
Biji selasih telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai budaya, terutama di Asia. Selain sebagai bahan makanan, biji selasih juga dimanfaatkan untuk tujuan kesehatan seperti meredakan gangguan pencernaan, menurunkan demam, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Advertisement
Penting untuk membedakan biji selasih dengan biji kemangi. Meskipun keduanya berasal dari tanaman yang mirip, biji selasih dan biji kemangi memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Biji selasih lebih sering digunakan sebagai bahan makanan dan minuman, sementara kemangi lebih dikenal karena daunnya yang aromatik.
Asal Usul dan Sejarah Biji Selasih
Tanaman selasih, penghasil biji selasih, dipercaya berasal dari daerah tropis Asia, khususnya India dan negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Indonesia. Sejarah penggunaan tanaman selasih dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu.
Beberapa fakta menarik tentang asal usul dan sejarah biji selasih:
- Tanaman selasih telah dibudidayakan sejak zaman Mesir kuno, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Pada masa itu, selasih bahkan digunakan sebagai bahan dalam proses pengawetan jenazah.
- Di Perancis, tanaman selasih dianggap sebagai simbol kerajaan, sementara di Italia dipandang sebagai lambang cinta.
- Nama "basil" dalam bahasa Inggris untuk tanaman selasih berasal dari kata Yunani "basileus" yang berarti raja, menunjukkan betapa dihargainya tanaman ini.
- Penyebaran tanaman selasih ke berbagai belahan dunia terjadi secara bertahap. Pada abad ke-16, selasih mulai banyak ditanam di Eropa dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
- Di Indonesia, tanaman selasih memiliki berbagai nama lokal. Di Jawa dikenal sebagai telasih, sementara masyarakat Melayu menyebutnya selaseh. Di Minahasa, tanaman ini dikenal dengan nama amping atau kukuru.
Ahli botani Soviet, Nikolai Ivanovich Vavilov, setelah melakukan ekspedisi pada tahun 1887-1942, menyimpulkan bahwa tanaman selasih kemungkinan besar berasal dari Asia tropis, terutama India. Kesimpulan ini didasarkan pada keanekaragaman genetik tanaman selasih yang ditemukan di wilayah tersebut.
Seiring waktu, penggunaan biji selasih meluas tidak hanya sebagai bahan makanan dan minuman, tetapi juga dalam pengobatan tradisional. Di berbagai budaya Asia, biji selasih dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit, dari gangguan pencernaan hingga demam.
Perkembangan ilmu pengetahuan modern telah memungkinkan penelitian lebih lanjut tentang kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan biji selasih. Hal ini semakin meningkatkan popularitas biji selasih sebagai bahan pangan fungsional di berbagai belahan dunia.
Advertisement
Kandungan Nutrisi Biji Selasih
Biji selasih mungkin berukuran kecil, namun kaya akan berbagai nutrisi penting. Berikut adalah rincian kandungan nutrisi dalam 100 gram biji selasih:
- Kalori: 442 kalori
- Protein: 14.8 gram
- Lipid (lemak): 13.8 gram
- Karbohidrat: 63.8 gram
- Serat: 22.6 gram
Selain itu, biji selasih juga mengandung berbagai mineral penting, antara lain:
- Zat besi: 2.27 miligram
- Kalsium: 50-80 miligram
- Magnesium: 31.55 miligram
- Seng: 1.58 miligram
Biji selasih juga kaya akan vitamin, terutama vitamin K. Mengonsumsi 100 gram biji selasih dapat memenuhi hingga 518% kebutuhan harian vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah dan kesehatan tulang.
Selain itu, biji selasih mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata dan sistem kekebalan tubuh. Dalam 100 gram biji selasih, terdapat kandungan vitamin A yang dapat memenuhi 106% kebutuhan harian tubuh.
Biji selasih juga mengandung vitamin C yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C dalam biji selasih juga berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu penyerapan zat besi.
Kandungan serat yang tinggi dalam biji selasih sangat bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Serat membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan memberikan rasa kenyang lebih lama.
Biji selasih juga mengandung asam lemak omega-3, meskipun dalam jumlah yang lebih rendah dibandingkan dengan biji chia. Asam lemak omega-3 penting untuk kesehatan jantung dan fungsi otak.
Dengan kandungan nutrisi yang beragam ini, biji selasih dapat menjadi tambahan yang berharga dalam diet sehari-hari untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan.
Manfaat Biji Selasih untuk Kesehatan
Biji selasih tidak hanya lezat sebagai tambahan dalam minuman, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari mengonsumsi biji selasih:
1. Mendukung Kesehatan Pencernaan
Kandungan serat yang tinggi dalam biji selasih sangat bermanfaat untuk sistem pencernaan. Serat membantu melancarkan pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Ketika direndam, biji selasih membentuk lapisan gel yang dapat melindungi dinding lambung dari iritasi.
2. Mengendalikan Gula Darah
Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi biji selasih dapat membantu mengendalikan kadar gula darah. Serat dalam biji selasih membantu memperlambat penyerapan gula dalam darah setelah makan. Studi pada penderita diabetes tipe 2 menunjukkan penurunan gula darah hingga 17% setelah mengonsumsi 10 gram biji selasih setiap hari selama sebulan.
3. Menjaga Kesehatan Jantung
Biji selasih mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung. Asam lemak ini membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Selain itu, kandungan antioksidan dalam biji selasih juga berperan dalam melindungi jantung dari kerusakan oksidatif.
4. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Kandungan vitamin C dan antioksidan lainnya dalam biji selasih membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Antioksidan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, sehingga membantu mencegah berbagai penyakit.
5. Mendukung Kesehatan Tulang
Biji selasih kaya akan kalsium dan vitamin K, dua nutrisi penting untuk kesehatan tulang. Kalsium merupakan komponen utama dalam pembentukan tulang, sementara vitamin K membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efektif.
6. Membantu Menurunkan Berat Badan
Kandungan serat yang tinggi dalam biji selasih dapat membantu memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga potensial membantu dalam program penurunan berat badan. Selain itu, biji selasih rendah kalori namun kaya nutrisi, menjadikannya pilihan yang baik untuk camilan sehat.
7. Meredakan Peradangan
Biji selasih mengandung senyawa antiinflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan dalam tubuh. Hal ini dapat bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit kronis yang terkait dengan peradangan, seperti arthritis.
8. Mendukung Kesehatan Kulit
Kandungan antioksidan dan vitamin dalam biji selasih dapat membantu menjaga kesehatan kulit. Vitamin C berperan dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk elastisitas dan kekencangan kulit. Antioksidan juga membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar UV dan polusi.
9. Meningkatkan Energi
Biji selasih mengandung karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi bertahan lama. Ini membuat biji selasih menjadi pilihan yang baik untuk camilan sebelum atau sesudah berolahraga.
Meskipun biji selasih menawarkan berbagai manfaat kesehatan, penting untuk mengonsumsinya sebagai bagian dari diet seimbang. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum menambahkan biji selasih ke dalam diet Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Advertisement
Cara Mengolah dan Mengonsumsi Biji Selasih
Biji selasih sangat serbaguna dan dapat diolah dengan berbagai cara. Berikut adalah beberapa metode umum untuk mengolah dan mengonsumsi biji selasih:
1. Perendaman
Cara paling umum untuk mengolah biji selasih adalah dengan merendamnya dalam air. Proses ini membuat biji selasih mengembang dan membentuk lapisan gel di sekitarnya. Langkah-langkahnya:
- Siapkan biji selasih dalam wadah.
- Tambahkan air hangat atau dingin dengan perbandingan 1:10 (1 bagian biji selasih : 10 bagian air).
- Biarkan selama 15-30 menit hingga biji selasih mengembang dan terbentuk lapisan gel.
- Tiriskan air berlebih jika diperlukan.
2. Penambahan ke Minuman
Biji selasih yang sudah direndam dapat ditambahkan ke berbagai jenis minuman untuk menambah tekstur dan nutrisi. Beberapa ide minuman:
- Es teh dengan biji selasih
- Smoothie buah dengan biji selasih
- Jus segar dengan tambahan biji selasih
- Air infus buah dan biji selasih
- Es kopi dengan biji selasih
3. Penggunaan dalam Makanan
Selain minuman, biji selasih juga dapat digunakan dalam berbagai hidangan makanan:
- Tambahkan ke dalam yogurt atau sereal untuk sarapan
- Campurkan ke dalam adonan roti atau kue untuk menambah tekstur
- Taburkan di atas salad untuk menambah nutrisi
- Gunakan sebagai topping untuk puding atau es krim
- Campurkan ke dalam adonan pancake atau waffle
4. Pembuatan Pudding Biji Selasih
Biji selasih dapat digunakan untuk membuat pudding yang lezat dan sehat. Caranya:
- Rendam biji selasih dalam air hangat selama 15 menit.
- Siapkan campuran susu, gula, dan perasa sesuai selera.
- Panaskan campuran susu hingga mendidih, lalu tambahkan agar-agar.
- Setelah agak dingin, tambahkan biji selasih yang sudah direndam.
- Tuang ke dalam cetakan dan dinginkan hingga mengeras.
5. Penggunaan dalam Masakan Tradisional
Di beberapa budaya Asia, biji selasih digunakan dalam berbagai masakan tradisional:
- Es selasih: minuman segar khas Indonesia dengan campuran biji selasih, sirup, dan es serut
- Falooda: minuman manis khas India yang menggunakan biji selasih sebagai salah satu bahannya
- Bubur biji selasih: hidangan manis yang populer di beberapa negara Asia Tenggara
6. Penggunaan sebagai Topping
Biji selasih yang sudah direndam dapat digunakan sebagai topping untuk berbagai hidangan:
- Tambahkan ke atas es krim atau frozen yogurt
- Gunakan sebagai hiasan pada smoothie bowl
- Taburkan di atas buah-buahan segar
7. Pembuatan Selai atau Spread
Biji selasih dapat digunakan untuk membuat selai atau spread yang unik:
- Blender biji selasih yang sudah direndam dengan buah-buahan segar
- Tambahkan madu atau pemanis alami lainnya sesuai selera
- Gunakan sebagai olesan pada roti atau crackers
Penting untuk diingat bahwa biji selasih sebaiknya direndam terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Hal ini tidak hanya memudahkan pencernaan, tetapi juga memaksimalkan penyerapan nutrisinya. Selain itu, pastikan untuk mengonsumsi biji selasih dalam jumlah yang wajar sebagai bagian dari diet seimbang.
Perbedaan Biji Selasih dan Chia Seed
Biji selasih dan chia seed sering kali dianggap mirip karena keduanya memiliki kemampuan untuk mengembang ketika direndam dalam air. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya:
1. Asal Usul
Biji selasih berasal dari tanaman selasih (Ocimum basilicum) yang umumnya tumbuh di Asia Tenggara dan India. Sementara itu, chia seed berasal dari tanaman Salvia hispanica yang asli dari Amerika Tengah dan Selatan.
2. Penampilan Fisik
Biji selasih umumnya berwarna hitam dan berbentuk bulat. Ketika direndam, biji selasih membentuk lapisan gel yang lebih tebal dibandingkan chia seed. Chia seed memiliki warna yang lebih bervariasi, bisa hitam, putih, atau abu-abu, dan bentuknya cenderung oval.
3. Waktu Perendaman
Biji selasih membutuhkan waktu perendaman yang lebih singkat dibandingkan chia seed. Biji selasih biasanya sudah mengembang sempurna dalam waktu 15-30 menit, sementara chia seed membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam untuk mengembang sepenuhnya.
4. Kandungan Nutrisi
Meskipun keduanya kaya nutrisi, ada beberapa perbedaan dalam komposisi nutrisinya:
- Omega-3: Chia seed mengandung lebih banyak asam lemak omega-3 dibandingkan biji selasih.
- Protein: Chia seed memiliki kandungan protein yang lebih tinggi.
- Serat: Keduanya kaya serat, namun chia seed memiliki kandungan serat yang sedikit lebih tinggi.
- Kalsium: Chia seed mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan biji selasih.
5. Rasa dan Aroma
Biji selasih memiliki aroma yang lebih kuat dan sedikit mirip dengan kemangi, sementara chia seed cenderung tidak beraroma dan memiliki rasa yang lebih netral.
6. Penggunaan Kuliner
Biji selasih lebih sering digunakan dalam masakan dan minuman Asia, seperti es selasih atau sebagai topping minuman. Chia seed lebih sering digunakan dalam masakan Barat, seperti dalam smoothie bowl atau sebagai pengganti telur dalam resep vegan.
7. Harga
Di banyak negara Asia, biji selasih cenderung lebih murah dan lebih mudah ditemukan dibandingkan chia seed. Namun, di negara-negara Barat, situasinya bisa terbalik.
8. Efek pada Tekstur Makanan
Biji selasih cenderung memberikan tekstur yang lebih kenyal dan "slippery" ketika direndam, sementara chia seed memberikan tekstur yang lebih lembut dan "pudding-like".
Meskipun memiliki beberapa perbedaan, baik biji selasih maupun chia seed sama-sama menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan. Keduanya dapat digunakan secara bergantian atau bahkan dikombinasikan dalam berbagai resep untuk mendapatkan manfaat nutrisi yang optimal.
Advertisement
Mitos dan Fakta Seputar Biji Selasih
Seiring dengan meningkatnya popularitas biji selasih, berbagai mitos dan kesalahpahaman juga bermunculan. Mari kita telaah beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya tentang biji selasih:
Mitos 1: Biji selasih dan biji kemangi adalah sama
Fakta: Meskipun berasal dari tanaman yang mirip, biji selasih dan biji kemangi adalah dua hal yang berbeda. Biji selasih berasal dari tanaman Ocimum basilicum, sementara kemangi berasal dari Ocimum americanum. Biji selasih lebih sering digunakan dalam makanan dan minuman, sementara kemangi lebih dikenal karena daunnya.
Mitos 2: Biji selasih dapat menurunkan berat badan secara drastis
Fakta: Meskipun biji selasih dapat membantu dalam program penurunan berat badan karena kandungan seratnya yang tinggi, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa biji selasih dapat menurunkan berat badan secara drastis. Penurunan berat badan yang sehat membutuhkan kombinasi diet seimbang dan olahraga teratur.
Mitos 3: Biji selasih harus selalu dikonsumsi dalam keadaan direndam
Fakta: Meskipun merendam biji selasih memang meningkatkan penyerapan nutrisinya dan membuatnya lebih mudah dicerna, biji selasih juga dapat dikonsumsi dalam bentuk kering, misalnya ditaburkan di atas salad atau dicampurkan ke dalam adonan roti.
Mitos 4: Biji selasih mengandung zat adiktif
Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa biji selasih mengandung zat adiktif. Biji selasih adalah bahan makanan alami yang aman dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Mitos 5: Biji selasih dapat menyembuhkan semua jenis penyakit
Fakta: Meskipun biji selasih memiliki berbagai manfaat kesehatan, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa biji selasih dapat menyembuhkan semua jenis penyakit. Biji selasih sebaiknya dilihat sebagai bagian dari pola makan sehat, bukan sebagai obat ajaib.
Mitos 6: Biji selasih tidak aman dikonsumsi oleh ibu hamil
Fakta: Biji selasih umumnya aman dikonsumsi oleh ibu hamil dalam jumlah yang wajar. Namun, seperti halnya dengan makanan lain, ibu hamil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum menambahkan biji selasih ke dalam diet mereka.
Mitos 7: Biji selasih hanya bermanfaat jika dikonsumsi dalam jumlah besar
Fakta: Bahkan dalam jumlah kecil, biji selasih dapat memberikan manfaat nutrisi. Konsumsi 1-2 sendok makan biji selasih per hari sudah cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Mitos 8: Biji selasih dapat menggantikan semua suplemen nutrisi
Fakta: Meskipun biji selasih kaya nutrisi, tidak ada satu jenis makanan yang dapat menggantikan semua kebutuhan nutrisi tubuh. Pola makan yang seimbang dan bervariasi tetap diperlukan untuk kesehatan optimal.
Memahami fakta di balik mitos-mitos ini penting untuk mengoptimalkan manfaat biji selasih dalam diet sehari-hari. Selalu ingat untuk mengonsumsi biji selasih sebagai bagian dari pola makan seimbang dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran spesifik.
Kesimpulan
Biji selasih, yang berasal dari tanaman selasih (Ocimum basilicum), merupakan bahan pangan yang kaya nutrisi dan menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Dari asal usulnya di Asia tropis hingga penggunaannya yang meluas ke seluruh dunia, biji selasih telah membuktikan dirinya sebagai bahan yang serbaguna dan bermanfaat.
Kandungan nutrisi biji selasih yang mencakup serat, protein, vitamin, dan mineral menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Manfaatnya mulai dari mendukung kesehatan pencernaan, mengendalikan gula darah, hingga menjaga kesehatan jantung dan tulang.
Cara mengolah dan mengonsumsi biji selasih sangat beragam, mulai dari merendamnya untuk ditambahkan ke dalam minuman, hingga menggunakannya dalam berbagai hidangan makanan. Fleksibilitas ini memudahkan kita untuk memasukkan biji selasih ke dalam pola makan sehari-hari.
Meskipun sering dibandingkan dengan chia seed, biji selasih memiliki karakteristik uniknya sendiri. Perbedaan dalam asal usul, penampilan fisik, dan komposisi nutrisi membuat biji selasih menjadi pilihan yang menarik untuk variasi dalam diet.
Penting untuk memahami fakta di balik mitos-mitos seputar biji selasih agar dapat memanfaatkannya secara optimal. Meskipun biji selasih menawarkan banyak manfaat, ia sebaiknya dilihat sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan sebagai obat ajaib atau pengganti untuk semua kebutuhan nutrisi.
Dengan memahami asal usul, manfaat, dan cara penggunaan biji selasih, kita dapat memanfaatkan bahan pangan ini dengan lebih baik untuk mendukung gaya hidup sehat. Selalu ingat untuk mengonsumsi biji selasih dalam jumlah yang wajar dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Akhirnya, biji selasih bukan hanya sekadar bahan tambahan dalam minuman segar, tetapi juga merupakan sumber nutrisi yang berharga yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan kita. Dengan pengetahuan yang tepat dan penggunaan yang bijak, biji selasih dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam upaya kita menjalani gaya hidup yang lebih sehat.
Advertisement
