Tujuan Kurban: Makna Spiritual dan Sosial dalam Islam

Pelajari makna mendalam dan tujuan kurban dalam Islam, dari mendekatkan diri pada Allah hingga memupuk kepedulian sosial. Simak penjelasan lengkapnya.

oleh Ayu Isti Prabandari diperbarui 03 Feb 2025, 10:48 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 10:48 WIB
tujuan kurban
tujuan kurban ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Pengertian dan Sejarah Kurban dalam Islam

Liputan6.com, Jakarta Kurban merupakan salah satu ibadah penting dalam agama Islam yang dilaksanakan setiap tahun pada hari raya Idul Adha. Secara bahasa, kata "kurban" berasal dari bahasa Arab "qurban" yang berarti mendekatkan diri. Dalam konteks ibadah, kurban adalah menyembelih hewan ternak tertentu dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sejarah kurban dalam Islam berkaitan erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya Ismail AS. Suatu ketika, Allah SWT menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan memerintahkannya untuk menyembelih Ismail. Tanpa ragu, Nabi Ibrahim dan Ismail bersedia melaksanakan perintah tersebut sebagai bentuk ketaatan. Namun saat akan melakukannya, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Peristiwa ini kemudian menjadi landasan disyariatkannya ibadah kurban dalam Islam.

Ibadah kurban mulai ditetapkan secara resmi pada masa Nabi Muhammad SAW. Beliau sendiri melaksanakan kurban dan menganjurkan umatnya untuk melakukannya bagi yang mampu. Sejak saat itu, kurban menjadi ritual tahunan yang dilaksanakan umat Islam di seluruh dunia setiap Idul Adha sebagai bentuk ketaatan dan pengorbanan kepada Allah SWT.

Tujuan Kurban dalam Islam

Ibadah kurban memiliki beberapa tujuan utama yang mencakup aspek spiritual maupun sosial, di antaranya:

1. Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Tujuan paling mendasar dari kurban adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan berkurban, seorang muslim berupaya meningkatkan ketakwaan dan keimanannya. Kurban menjadi sarana untuk mengekspresikan ketaatan dan kecintaan kepada Allah melalui pengorbanan harta benda yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan makna kata "kurban" itu sendiri yang berarti mendekatkan diri.

2. Meneladani Ketaatan Nabi Ibrahim AS

Kurban juga bertujuan untuk meneladani sikap Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan putra tercintanya demi melaksanakan perintah Allah. Melalui kurban, umat Islam berupaya menumbuhkan sikap rela berkorban dan taat mutlak kepada Allah sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ibrahim. Pengorbanan harta benda dalam bentuk hewan kurban menjadi simbol kerelaan untuk tunduk sepenuhnya pada kehendak Allah.

3. Mensyukuri Nikmat dari Allah SWT

Pelaksanaan kurban juga merupakan bentuk rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT. Dengan menyembelih hewan kurban, seorang muslim mengakui bahwa segala yang dimilikinya adalah pemberian dari Allah dan ia bersedia mengorbankan sebagian hartanya sebagai ungkapan terima kasih. Kurban menjadi momentum untuk merenungi dan mensyukuri berbagai kenikmatan hidup.

4. Memupuk Kepedulian Sosial

Salah satu tujuan penting kurban adalah memupuk kepedulian dan solidaritas sosial di tengah masyarakat. Daging hewan kurban dibagikan kepada fakir miskin dan kaum duafa, sehingga mereka dapat ikut merasakan kegembiraan Idul Adha. Hal ini menumbuhkan rasa empati dan kepekaan sosial, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim. Kurban menjadi sarana berbagi kebahagiaan dengan saudara yang kurang mampu.

5. Membersihkan Jiwa dari Sifat Tercela

Kurban juga bertujuan untuk membersihkan jiwa dari berbagai sifat tercela seperti kikir, egois, dan cinta berlebihan pada harta dunia. Dengan rela mengorbankan hewan ternaknya, seorang muslim dilatih untuk tidak terlalu lekat pada kepemilikan duniawi. Kurban menjadi sarana untuk melatih kedermawanan dan keikhlasan dalam berbagi, sehingga jiwa menjadi lebih bersih dan mulia.

Manfaat Melaksanakan Ibadah Kurban

Selain tujuan-tujuan di atas, pelaksanaan ibadah kurban juga memberikan berbagai manfaat bagi pelakunya maupun masyarakat secara luas, antara lain:

1. Mendapatkan Pahala dan Ampunan

Kurban yang dilakukan dengan ikhlas akan mendatangkan pahala yang besar dari Allah SWT. Bahkan disebutkan dalam hadits bahwa tetesan darah pertama hewan kurban dapat menjadi penghapus dosa-dosa yang telah lalu. Ini menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan kurban dengan sebaik-baiknya.

2. Meningkatkan Kualitas Spiritual

Pelaksanaan kurban dapat meningkatkan kualitas spiritual seseorang. Proses memilih hewan, menyembelih, hingga membagikan dagingnya melatih kesabaran, keikhlasan, dan kedisiplinan dalam beribadah. Hal ini membuat jiwa menjadi lebih tenang dan dekat dengan Allah.

3. Mempererat Hubungan Sosial

Kurban menjadi momen untuk mempererat hubungan sosial di masyarakat. Proses penyembelihan dan pembagian daging biasanya dilakukan secara gotong royong, sehingga menumbuhkan kebersamaan. Pembagian daging kurban juga menjadi sarana silaturahmi dengan tetangga dan kerabat.

4. Meningkatkan Ekonomi Masyarakat

Secara tidak langsung, kurban turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Permintaan hewan ternak meningkat menjelang Idul Adha, sehingga memberi keuntungan bagi para peternak. Proses penyembelihan dan distribusi daging juga melibatkan banyak pihak, menciptakan lapangan kerja sementara.

5. Mendidik Generasi Muda

Pelaksanaan kurban menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda tentang nilai-nilai keagamaan dan sosial. Anak-anak dapat belajar tentang pengorbanan, berbagi, dan kepedulian sosial melalui ritual kurban. Ini penting untuk membentuk karakter generasi penerus yang berakhlak mulia.

Hukum dan Ketentuan Pelaksanaan Kurban

Dalam pelaksanaannya, ibadah kurban memiliki beberapa ketentuan hukum yang perlu diperhatikan:

1. Hukum Melaksanakan Kurban

Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum kurban. Sebagian berpendapat bahwa kurban hukumnya wajib bagi yang mampu, sementara sebagian lain mengatakan hukumnya sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Terlepas dari perbedaan pendapat ini, mayoritas ulama sepakat bahwa kurban sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu melaksanakannya.

2. Waktu Pelaksanaan Kurban

Waktu penyembelihan hewan kurban dimulai setelah shalat Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah (hari tasyriq). Penyembelihan di luar waktu ini tidak dianggap sebagai kurban yang sah.

3. Jenis Hewan Kurban

Hewan yang sah untuk dijadikan kurban adalah unta, sapi, kambing, atau domba. Usia minimal hewan kurban berbeda-beda: kambing/domba minimal berusia 1 tahun, sapi minimal 2 tahun, dan unta minimal 5 tahun. Hewan kurban harus dalam kondisi sehat dan tidak cacat.

4. Pembagian Daging Kurban

Daging hewan kurban sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk dikonsumsi sendiri, sepertiga untuk dibagikan kepada kerabat dan tetangga, dan sepertiga lagi untuk disedekahkan kepada fakir miskin. Namun pembagian ini tidak bersifat wajib, yang terpenting adalah ada bagian yang disedekahkan kepada yang membutuhkan.

5. Niat dan Doa Kurban

Niat kurban harus dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena Allah. Saat menyembelih, disunnahkan untuk membaca basmalah dan takbir. Adapun doa yang biasa dibaca saat menyembelih kurban adalah:

"Bismillahi Allahu Akbar. Allahumma hadzaa minka wa laka, Allahumma taqabbal minni"

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah, terimalah kurban dariku."

Perbedaan Kurban dengan Ibadah Lain

Meski memiliki beberapa kesamaan, kurban memiliki perbedaan dengan ibadah-ibadah lain dalam Islam:

1. Perbedaan Kurban dan Akikah

Kurban dan akikah sama-sama melibatkan penyembelihan hewan, namun tujuan dan waktunya berbeda. Kurban dilaksanakan saat Idul Adha sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, sementara akikah dilakukan sebagai ungkapan syukur atas kelahiran anak dan biasanya dilaksanakan pada hari ketujuh kelahiran atau kapan pun setelahnya.

2. Perbedaan Kurban dan Sedekah

Meski sama-sama bentuk ibadah maliyah (harta), kurban memiliki ketentuan waktu dan jenis yang spesifik. Sedekah bisa dilakukan kapan saja dan dalam bentuk apa saja. Kurban juga memiliki nilai spiritual yang lebih tinggi karena kaitannya dengan peristiwa sejarah Nabi Ibrahim AS.

3. Perbedaan Kurban dan Zakat

Zakat merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang memenuhi syarat, sementara kurban hukumnya sunnah muakkadah. Zakat memiliki perhitungan dan ketentuan yang lebih rinci, sementara kurban lebih fleksibel dalam pelaksanaannya.

Tradisi Kurban di Berbagai Negara

Pelaksanaan kurban memiliki keunikan tersendiri di berbagai negara muslim:

1. Kurban di Indonesia

Di Indonesia, kurban biasanya dilaksanakan secara komunal di masjid atau musholla. Proses penyembelihan dan pembagian daging melibatkan banyak warga sehingga menjadi ajang silaturahmi. Banyak instansi dan lembaga yang juga menyelenggarakan kurban untuk karyawan dan masyarakat sekitar.

2. Kurban di Arab Saudi

Di tanah suci, kurban menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji. Jamaah haji dapat membeli voucher kurban yang nantinya akan dilaksanakan oleh petugas. Daging kurban kemudian didistribusikan ke berbagai negara yang membutuhkan.

3. Kurban di Turki

Turki memiliki tradisi unik dimana pemerintah menyediakan lokasi khusus untuk penyembelihan kurban. Masyarakat dapat memesan hewan kurban jauh-jauh hari dan memilih sendiri hewan yang akan dikurbankan.

Tantangan Pelaksanaan Kurban di Era Modern

Pelaksanaan kurban di era modern menghadapi beberapa tantangan:

1. Kurban Online

Perkembangan teknologi memunculkan layanan kurban online dimana orang bisa membayar untuk kurban yang akan dilaksanakan di tempat lain. Ini memudahkan tapi juga menimbulkan perdebatan tentang esensi kurban.

2. Isu Kesejahteraan Hewan

Meningkatnya kesadaran akan kesejahteraan hewan membuat beberapa pihak mempertanyakan praktik penyembelihan dalam kurban. Diperlukan edukasi tentang etika penyembelihan dalam Islam yang sebenarnya sangat memperhatikan aspek ini.

3. Distribusi Daging yang Merata

Di kota-kota besar, sering terjadi penumpukan daging kurban di satu wilayah sementara wilayah lain kekurangan. Diperlukan sistem distribusi yang lebih baik untuk memastikan pemerataan manfaat kurban.

Kesimpulan

Ibadah kurban memiliki makna yang sangat dalam dan multi-dimensi dalam ajaran Islam. Lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan, kurban merupakan manifestasi ketaatan kepada Allah, pembelajaran tentang pengorbanan, dan sarana untuk memupuk kepedulian sosial. Di era modern, tantangan dalam pelaksanaan kurban harus dihadapi dengan tetap menjaga esensi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Dengan pemahaman yang benar tentang tujuan dan manfaat kurban, umat Islam dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih bermakna, sehingga tidak hanya mendapatkan pahala, tapi juga memberikan dampak positif bagi kehidupan pribadi dan masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya