Kapan Waktu Zakat Fitrah: Panduan Lengkap Menunaikan Kewajiban Suci

Pelajari kapan waktu zakat fitrah yang tepat, beserta panduan lengkap tata cara, niat, dan hikmah menunaikan kewajiban suci ini di bulan Ramadhan.

oleh Rizky Mandasari Diperbarui 05 Mar 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 20:00 WIB
kapan waktu zakat fitrah
kapan waktu zakat fitrah ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban penting bagi umat Islam yang harus ditunaikan menjelang hari raya Idul Fitri. Namun, banyak yang masih bertanya-tanya kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk membayar zakat fitrah. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang waktu pembayaran zakat fitrah, beserta berbagai aspek penting lainnya terkait ibadah suci ini.

Promosi 1

Pengertian dan Dasar Hukum Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa muslim, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak, merdeka maupun hamba sahaya. Zakat ini bertujuan untuk menyucikan diri setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, terutama kaum fakir miskin.

Dasar hukum zakat fitrah terdapat dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 103:

"Ambillah zakat dari harta mereka guna membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Selain itu, terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar yang menyatakan:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadan kepada manusia." (HR Muslim)

Waktu Pembayaran Zakat Fitrah

Terdapat beberapa pendapat ulama mengenai waktu pembayaran zakat fitrah. Secara umum, waktu pembayaran zakat fitrah dapat dibagi menjadi lima kategori:

  1. Waktu Mubah (Diperbolehkan): Dimulai dari awal bulan Ramadhan hingga akhir bulan Ramadhan.
  2. Waktu Wajib: Mulai terbenamnya matahari pada malam Idul Fitri (malam takbiran).
  3. Waktu Sunnah (Dianjurkan): Setelah shalat Subuh hingga sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.
  4. Waktu Makruh: Setelah shalat Idul Fitri hingga sebelum terbenamnya matahari pada hari raya Idul Fitri.
  5. Waktu Haram: Setelah terbenamnya matahari pada hari raya Idul Fitri.

Mayoritas ulama sepakat bahwa waktu terbaik untuk menunaikan zakat fitrah adalah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW:

"Barangsiapa mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat (Idul Fitri), maka itu adalah zakat yang diterima. Dan barangsiapa mengeluarkannya setelah shalat, maka itu hanyalah sedekah biasa." (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Hikmah dan Tujuan Zakat Fitrah

Zakat fitrah memiliki berbagai hikmah dan tujuan mulia, di antaranya:

  1. Membersihkan jiwa dari sifat kikir dan cinta berlebihan terhadap harta benda.
  2. Membantu kaum fakir miskin agar dapat merayakan Idul Fitri dengan gembira.
  3. Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan.
  4. Menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan.
  5. Mempererat tali persaudaraan antar sesama muslim.

Siapa yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Zakat fitrah diwajibkan atas setiap muslim yang memenuhi syarat-syarat berikut:

  • Beragama Islam
  • Hidup pada saat terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan
  • Memiliki kelebihan makanan pokok untuk diri sendiri dan keluarganya pada malam Idul Fitri dan siang harinya

Zakat fitrah juga wajib dikeluarkan untuk anak yang baru lahir sebelum terbenamnya matahari di akhir Ramadhan, serta untuk janin yang masih dalam kandungan jika orang tuanya menghendaki.

Besaran dan Jenis Zakat Fitrah

Besaran zakat fitrah yang wajib dikeluarkan adalah satu sha' (sekitar 2,5 kg atau 3,5 liter) makanan pokok yang biasa dikonsumsi di daerah tersebut. Di Indonesia, umumnya berupa beras. Namun, boleh juga diganti dengan uang yang nilainya setara dengan harga beras tersebut.

Beberapa ulama kontemporer membolehkan pembayaran zakat fitrah dalam bentuk uang, dengan alasan lebih bermanfaat dan praktis bagi penerima zakat. Namun, sebaiknya mengikuti ketentuan yang berlaku di daerah masing-masing.

Niat Zakat Fitrah

Seperti ibadah lainnya, zakat fitrah juga harus disertai dengan niat. Berikut adalah beberapa contoh lafaz niat zakat fitrah:

  1. Niat untuk diri sendiri:

    "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi fardhan lillaahi ta'aala"

    Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri, fardhu karena Allah Ta'ala."

  2. Niat untuk keluarga:

    "Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri 'an nafsi wa 'an man tajibuu 'alayya nafaqatuhu fardhan lillaahi ta'aala"

    Artinya: "Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan orang yang wajib kunafkahi, fardhu karena Allah Ta'ala."

Penerima Zakat Fitrah

Zakat fitrah diberikan kepada delapan golongan (asnaf) yang berhak menerimanya, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 60:

  1. Fakir (orang yang tidak memiliki harta)
  2. Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan pokoknya)
  3. Amil zakat (panitia penerima dan pengelola zakat)
  4. Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
  5. Riqab (untuk memerdekakan budak)
  6. Gharimin (orang yang terlilit hutang untuk kebutuhan halal)
  7. Fi sabilillah (orang yang berjuang di jalan Allah)
  8. Ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal)

Namun, beberapa ulama berpendapat bahwa zakat fitrah lebih diutamakan untuk diberikan kepada fakir miskin, sesuai dengan tujuan utamanya yaitu memberi makan kepada mereka yang membutuhkan pada hari raya.

Cara Membayar Zakat Fitrah

Berikut adalah langkah-langkah untuk membayar zakat fitrah:

  1. Tentukan jumlah zakat yang akan dibayarkan (2,5 kg beras atau nilai uang yang setara)
  2. Pilih lembaga atau amil zakat yang terpercaya
  3. Ucapkan niat zakat fitrah
  4. Serahkan zakat kepada petugas atau transfer ke rekening lembaga zakat
  5. Minta bukti pembayaran zakat (jika diperlukan)

Dengan perkembangan teknologi, kini pembayaran zakat fitrah juga dapat dilakukan secara online melalui berbagai platform digital dan aplikasi mobile banking.

Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Meskipun sama-sama termasuk dalam rukun Islam, zakat fitrah dan zakat mal memiliki beberapa perbedaan mendasar:

Aspek Zakat Fitrah Zakat Mal
Waktu Pembayaran Bulan Ramadhan hingga sebelum shalat Idul Fitri Kapan saja setelah mencapai nisab dan haul
Besaran 2,5 kg beras atau setara 2,5% dari harta yang mencapai nisab
Objek Zakat Jiwa (per orang) Harta benda
Tujuan Utama Membersihkan diri dan membantu fakir miskin di hari raya Membersihkan harta dan membantu yang membutuhkan

Mitos dan Fakta Seputar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa mitos dan fakta seputar zakat fitrah yang perlu diluruskan:

  1. Mitos: Zakat fitrah hanya boleh dibayar dengan beras.Fakta: Zakat fitrah boleh dibayar dengan makanan pokok setempat atau uang yang setara nilainya.
  2. Mitos: Zakat fitrah hanya untuk fakir miskin.Fakta: Meskipun diutamakan untuk fakir miskin, zakat fitrah juga boleh diberikan kepada 8 asnaf yang berhak menerimanya.
  3. Mitos: Zakat fitrah hanya wajib bagi orang dewasa.Fakta: Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim, termasuk anak-anak dan bayi yang baru lahir.
  4. Mitos: Zakat fitrah hanya boleh dibayar pada malam takbiran.Fakta: Zakat fitrah boleh dibayar sejak awal Ramadhan, meskipun waktu yang paling utama adalah sebelum shalat Idul Fitri.

Pertanyaan Umum Seputar Zakat Fitrah

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait zakat fitrah:

  1. Q: Apakah zakat fitrah boleh dicicil?A: Sebaiknya zakat fitrah dibayarkan sekaligus. Namun, jika terpaksa, boleh dicicil asalkan lunas sebelum shalat Idul Fitri.
  2. Q: Bolehkah zakat fitrah diberikan langsung kepada mustahik?A: Boleh, namun lebih baik melalui amil zakat agar distribusinya lebih merata dan terorganisir.
  3. Q: Apakah orang yang menerima zakat fitrah juga wajib membayar zakat fitrah?A: Jika ia memiliki kelebihan makanan untuk diri dan keluarganya pada malam dan siang hari raya, maka tetap wajib membayar zakat fitrah.
  4. Q: Bolehkah zakat fitrah digabungkan dengan zakat mal?A: Sebaiknya dipisahkan karena memiliki tujuan dan ketentuan yang berbeda.
  5. Q: Apakah zakat fitrah bisa dibayarkan melebihi jumlah yang ditentukan?A: Boleh, kelebihannya dihitung sebagai sedekah sunnah.

Kesimpulan

Zakat fitrah merupakan kewajiban penting bagi setiap muslim yang mampu. Waktu terbaik untuk menunaikannya adalah sebelum shalat Idul Fitri, meskipun diperbolehkan membayarnya sejak awal Ramadhan. Yang terpenting adalah memastikan zakat tersebut sampai kepada yang berhak menerimanya tepat waktu, sehingga dapat membantu mereka merayakan Idul Fitri dengan gembira.

Dengan memahami ketentuan dan hikmah zakat fitrah, diharapkan kita dapat menunaikan kewajiban ini dengan penuh keikhlasan dan kesadaran akan pentingnya berbagi dengan sesama. Semoga Allah SWT menerima zakat kita dan menjadikannya sebagai sarana untuk membersihkan jiwa serta meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya