Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia menemukan, sepertiga dari 4.000 pria yang mengonsumsi viagra ternyata mengembangkan kanker kulit atau melanoma ganas.
Meskipun risiko hanya sekitar 20-30 persen, namun seperti dikutip laman The Telegraph, Jumat (26/6/2015), kemungkinan kanker akan terus diteliti.
Menurut Dr Stacy Loeb dari New York University, obat kuat seperti viagra dan Cialis bekerja dengan mematikan enzim PDE5, yang akan memperlebar pembuluh darah yang mengalir ke penis sehingga penis menjadi keras. Ilmuwan menduga, mereka yang mengalami melanoma, kemungkinan memiliki gen yang rusak karena tekanan enzim tersebut.
Advertisement
"Viagra atau obat kuat lain dikhawatirkan, bisa meniru efek dari gen BRAF bermutasi. Sebab penggunaan inhibitor PDE5 dikaitkan dengan peningkatan risiko melanoma ganas," katanya.
Ahli farmakologi di Inggris, Prof Stephen Evans, mengatakan risiko melanoma bisa terjadi bukan karena penggunaan sering obat disfungsi ereksi tapi juga terkait dengan paparan sinar matahari.
"Penelitian ini memiliki bukti yang sangat lemah yang menunjukkan hubungan antara melanoma ganas dengan obat disfungsi ereksi," katanya.
Sedangkan ahli bedah urologi di Sheffield Hallam University Prof Chris Chapple berpendapat, pengamatan ini cukup menarik karena belum pernah dilaporkan sebelumnya. Hanya saja ada kekurangan antara dosis dan angka kejadian.
Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal JAMA ini juga mencatat, juru bicara Pfizer yang menegaskan tidak ada bukti ilmiah yang mengungkap sildenafil sitrat menyebabkan melanoma.
"Kami berkomitmen untuk memastikan keselamatan pasien dan secara teratur memonitor dan mengevaluasi efek sampingnya. Semua hal dilaporkan ke Pfizer langsung atau melalui sumber-sumber sekunder," pungkasnya.