Liputan6.com, Jakarta Tidur dalam keadaan mulut terbuka memiliki dampak yang sama dengan minum minuman bersoda sebelum tidur, dapat merusak gigi. Kerusakan cenderung terjadi pada gigi bagian belakang.
Joanne Choi, peneliti tidur dari Universitas Otago di Selandia Baru, menjelaskan, ini dikarenakan bernapas lewat mulut membuat mulut kering. Sekaligus menghilangkan efek perlindungan dari air liur, yang mampu membunuh bakteri di mulut penghasil asam. Menurut Choi, pasien asma dan sleep-apnea lebih mungkin bernapas melalui mulut di malam hari.
Baca Juga
Baca Juga
Journal of Oral Rehabilitation menyebutkan bila dalam keadaan normal pH di mulut adalah 7,7 (normal). Tapi akan menjadi 6,6 jika tidur dalam keadaan mulut terbuka. Bahkan, tingkat keasaman pada sejumlah orang bisa naik setinggi 3,6. Dampaknya dapat mengikis enamel gigi. Persis seperti orang yang terlalu sering minum jus jeruk kemasan atau minuman bersoda.
Advertisement
Choi pernah meminta 10 respondens berumur 25 tahun membiarkan mulutnya terbuka selama tidur di hari pertama, lalu tidur normal di hari kedua. "Temuan kami mendukung gagasan bahwa bernapas melalui mulut adalah penyebab penyakit gigi seperti erosi enamel dan karies," kata Choi dikutip dari situs Daily Mail, Sabtu (6/2/2016)