Tinggalkan Palu, KPN 2018 Gelar Istighosah Bersama Santri Pesantren Al-Khairaat

Inilah akhir dari seluruh kegiatan Kapal Pemuda Nusantara 2018

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2018, 07:00 WIB
Kapal Pemuda Nusantara 2018
Istighosah bersama Warga dan Para Santri Pesantren Al-Khairaat Menjadi Penutup Seluruh Rangkaian Kapal Pemuda Nusantara 2018 (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Jakarta Peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2018 mengakhiri kegiatan kemanusiaan di Sulawesi Tengah. Menutup seluruh rangkaian aksi tersebut, KPN 2018 berpamitan dengan warga sekitar dengan Istighosah bersama warga dan para santri dari Pesantren Al-Khairaat.

"Tidak banyak yang kami bawa untuk saudara kami di Palu, Sigi, dan Donggala tapi Insyaallah dengan kehadiran mereka, bersama adik-adik pengungsi mereka terus berkesinambungan membangkitkan semangat untuk terus kembali belajar dari semangat seluruh KPN ini," Ketua Pelaksana KPN 2018, Khairil Adha di Masjid Hijauh Ponpes Al-Khairaat, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/11/2018).

 

Kapal Pemuda Nusantara 2018
Dalam Sambutannya, Ketua Pelaksana Kapal Pemuda Nusantara 2018, Khairi Adha, Mengucapkan Banyak Terima Kasih Telah Menerima Seluruh Peserta KPN 2018 di Sana (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Khairil bercerita, bahwa kegiatan KPN 2018 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Semua giat difokuskan untuk aksi kemanusiaan di Sulawesi Tengah. Hal ini tidak lain atas mandat langsung Menteri Pemuda Olahraga Imam Nahrawi, sebagai kementarian yang menaungi KPN.

"Kami 27 Oktober dilepas Pak Menteri, dipesankan untuk adik-adik KPN melakukan projek sosial Palu, Sigi, Donggala, ini perintah langsung," jelas Khairil.

 

Kapal Pemuda Nusantara 2018
Khairil Berharap Kehadiran KPN 2018 Memiliki Arti Sendiri untuk Sulteng (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

Lebih lanjut Khairil berharap KPN 2018 dapat memberi arti bagi Sulteng, terlebih dapat melihat Sulteng bangkit dan menjadi lebih baik pasca bencana alam gempa dan tsunami.

"Kami berharap doa-doa termakbul, kami berharap bisa melihat Sulteng lebih maju lagi. Kami meminta ke saat pulang nanti bisa selamat, dan menceritakan di daerah masing-masing bahwa masih banyak saudara kita membutuhkan bantuan dan disemangati lagi dengan silaturahmi yang tak pernah putus ini, inilah Kebhinekaan, Indonesia," Khairil menandasi.

Reporter : Muhammad Radityo Priyasmoro

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya