Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Donor Darah Sedunia, tepat hari ini, 14 Juni dimaknai bahwa setiap orang yang memenuhi syarat, maka jadilah pendonor darah mulai hari ini. Pesan itu disampaikan Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan Saraswati.
"Selanjutnya, menjadikan dunia ini tempat yang lebih sehat. Dalam peringatan Hari Donor Darah Sedunia juga dimaknai ungkapan rasa terima kasih kepada para pendonor darah sukarela yang telah menyumbangkan darahnya serta menyelamatkan nyawa," ujar Saraswati melalui siaran Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan, ditulis Minggu (14/6/2020).
"Bagi mereka yang sudah mendonorkan darah secara rutin, selang 3 bulan kalau belum mendonorkan darah lagi, badan terasa tidak nyaman. Rasa enggak nyaman ini sebenarnya pertanda bahwa animo masyarakat untuk mendonorkan darah sangat sangat tinggi sekali."
Advertisement
Saraswati berharap, masyarakat yang memang belum pernah sepanjang hidup ikut donor darah memungkinkan dia untuk menjadi pendonor darah. Sebaiknya mulai bersiap jadi pendonor darah. Lakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut, apakah layak atau tidak, fit atau tidak untuk menjadi pendonor darah.
"Lewat donor darah, kita jadi tahu golongan darah sendiri apa, apakah AB dan O atau rhesus positif/negatif. Berpartisipasi setiap kegiatan donor darah sekeliling kita bisa dilakukan. Selain itu, juga diharapkan memotivasi teman dan keluarganya untuk menjadi pendonor darah rutin," jelas Saraswati.
"Bila Anda sebagai relawan pelayanan darah, maka kami berharap Anda bisa mengaktifkan kegiatan donor darah di lingkungan Anda. Dan bekerja sama dengan unit-unit transfusi darah setempat.
Sosialisasi, Kampanye, dan Penyediaan Reagen
Dari sisi peran Kementerian Kesehatan melalui pelayanan kesehatan primer terhadap Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2020, Kementerian Kesehatan sebagai penyusun regulasi.
Kementerian Kesehatan mempersiapkan bahan-bahan promosi peringatan Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2020 ini dengan tema Save blood saves lives (Darah yang aman menyelamatkan nyawa) dan slogan kampanye yang disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Kami juga menyampaikan kepada seluruh dinas kesehatan provinsi untuk melaksanakan kampanye Hari Donor Darah Sedunia Tahun 2020 secara berjenjang ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Kegiatan ini pun ikut dilibatkan unit transfusi darah dan fasilitas pelayanan kesehatan yang terkait donor darah," Saraswati menerangkan.
"Kami melakukan sosialisasi Hari Donor Darah Sedunia ini melalui siaran radio dan video. Sosialisasi juga dilakukan melalui media sosial, seperti sehatpedia, Facebook, Instagram, Twitter. Kami menyusun peraturan dan regulasi terkait dengan pelayanan darah di Indonesia untuk meningkatkan sarana prasarana."
Ia menegaskan, Kementerian Kesehatan mendukung pendonor darah dengan menyediakan sarana prasarananya melalui mekanisme anggaran dana alokasi khusus untuk pembangunan unit transfusi darah.
Dukungan penyediaan reagen-reagen uji saring infeksi menular lewat transfusi darah kepada unit transfusi darah di Indonesia sudah dilakukan Kementerian Kesehatan.
Advertisement
Pelatihan dan Penguatan Jejaring
Kementerian Kesehatan juga meningkatkan kompetensi petugas yang bekerja di dalam pelayanan darah. Para tenaga yang akan melakukan kegiatan transfusi darah dilatih dan diberi pengetahuan untuk melatih keterampilan.
"Skill mereka juga harus ditingkatkan. Kegiatan pelatihan-pelatihan yang menjadi kompetensi petugas dalam memberikan pelayanan darah terus dilakukan. Kami melakukannya bersama organisasi profesi, meng-update kompetensi petugas tersebut," tambah Saraswati.
"Selain itu, kami tentunya mengkoordinir Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya penguatan jejaring kerjasama antara puskesmas, unit transfusi darah, dan rumah sakit, terutama dalam penyediaan darah. Sebagai tugas lain yang sudah kami lakukan adalah membina dan mengawasi pelayanan darah di Indonesia."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement