Pengusaha Jamu Nyonya Meneer Berjibaku Lawan Jamu Ilegal

Presiden Direktur Jamu Nyonya Meneer sangat menyayangkan maraknya jamu berbahan kimia. Saerang yang sempat menyelidiki produsen jamu BKO mengaku sempat ingin dibunuh oleh orang berkepentingan.

oleh Liputan6 diperbarui 30 Jan 2013, 17:47 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2013, 17:47 WIB
charles-saerang130130c.jpg
Presiden Direktur Jamu Nyonya Meneer Charles Saerang sangat menyayangkan pihak terkait jamu BKO (Bahan Kimia Obat) yang ingin meraup keuntungan tanpa memikirkan kesehatan.

Charles terus berjibaku untuk menyadarkan berbagai pihak tentang bahaya jamu berbahan kimia. Tapi gara-gara itu juga, Charles yang sempat menyelidiki produsen jamu BKO ini mengaku sempat ingin dibunuh oleh orang berkepentingan.

Menurut Charles, saat ini jamu yang mengandung BKO terutama berbentuk cairan sedang tren. Dan pembuatan jamu ini disalahgunakan oleh penjual yang tidak memiliki tanggung jawab moral. Parahnya jamu cairan berbahaya ini digunakan di jamu gendong karena harganya yang relatif lebih murah.

"Akan ada 25 perusahaan farmasi Cina yang masuk Indonesia. Jika industri lokal tidak memiliki aturan regulasi yang jelas, industri jamu lokal akan kalah dengan industri jamu Cina," kata Charles Saerang seusai acara jumpa pers 'Hasil Monitoring Terhadap Jamu Kimia, Jamu Illegal dan Jamu China di 5 kota Indonesia' di Cikini, Jakarta, Rabu (30/1/201).

Charles dan peneliti dari Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) sempat melakukan penelitian terkait jamu ilegal dan jamu-jamu yang sudah di public warning oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) ke kota-kota produsen jamu di Indonesia khususnya Cilacap karena kota ini dianggap memproduksi jamu berbahaya.

Charles juga sempat mengadukan pihak terkait ke kepolisian namun Charles mengaku, jamu ini sudah dipolitisir oleh BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan partai politik (Parpol) sehingga Charles seolah-olah disulitkan oleh beberapa pihak. Sayangnya, Charles tidak mau menyebutkan BUMN mana dan parpol mana saja yang telibat.

Charles juga sempat bercerita kalau saat inipun jika mobilnya lewat daerah tersebut, kemungkinan mobilnya akan dibakar massa. Hal ini yang disayangkan Charles, karena dirinya tidak ingin jamu tercemar oleh bahan kimia berbahaya.

Charles juga mengatakan kalau dirinya bisa saja membuat jamu dengan bahan kimia berbahaya namun dirinya tidak bisa melakukannya karena jamu adalah tradisi budaya yang sudah mendunia dan masyarakat harus tahu manfaat dari jamu sebenarnya.

Charles juga berharap kalau industri jamu lokal bisa bangkit seperti di Cina. Karena untuk membuat jamu berkualitas tinggi apalagi jamu kuat, di Cina harus ada izinnya. Sedangkan jamu Cina yang beredar di Indonesia malah mengandung bahan kimia berbahaya.

Saat ini Charles mengaku sudah ada upaya untuk berbicara dengan gubernur DKI Jakarta, Jokowi. Dan jika gubernur DKI juga sulit untuk membantu mensosialisasikan, dirinya berharap untuk bertemu presiden karena masalah jamu ini menurutnya merupakan hal yang serius.

"Bangun indusri lokal dan buat aturan regulasi baru yang mengatur jamu bukan dalam bentuk farmasi. Harus ada industri berbasis budaya," jelasnya.(Fit/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya