Liputan6.com, Jakarta Kata bijak Soe Hok Gie bersumber dari buku-buku dan perkataanya di masa lalu. Apalagi, setelah diangkatnya kisah Gie ke dalam film pada tahun 2005, membuat banyak orang mengenalnya dengan tokoh yang penuh dengan idealisme.
Advertisement
Baca Juga
Soe Hok Gie merupakan aktivis mahasiswa Indonesia keturunan Tionghoa yang lantang menolak pemerintahan otoriter. Nama Gie tentunya sudah tidak asing lagi di telinga kalangan pemuda, khususnya mahasiswa.
Advertisement
Kata bijak Soe Hok Gie berasal dari kehidupannya yang bisa dikatakan penuh dengan perjuangan dan filosofi. Buku harian Soe Hok Gie yang diterbitkan dengan judul "Catatan Seorang Demonstran" telah dicetak berulang kali menjadi kegemaran mahasiswa. Kata bijak Soe Hok Gie pun selalu menginspirasi.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/11/2019) tentang kata bijak soe hok gie
Kata Bijak Soe Hok Gie Tentang Kehidupan
Berikut kata bijak Soe Hok Gie tentang kehidupan:
1. “Hidup adalah keberanian menghadapi tanda tanya.”
2. "Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah."
3. "Hanya ada 2 pilihan, menjadi apatis atau mengikuti arus. Tetapi aku memilih untuk jadi manusia merdeka"
4. "Dunia itu seluas langkah kaki. Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah. Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan dan menyatu dengannya."
5. “Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan.”
6. “Guru yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Guru bukan dewa dan selalu benar, dan murid bukan kerbau.”
7. “Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu, palsu.”
Advertisement
Kata Bijak Soe Hok Gie Tentang Perjuangan
Berikut kata bijak Soe Hok Gie tentang perjuangan:
1. "Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan."
2. "Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi."
3. “Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor. Lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat di mana kita tidak dapat menghindari diri lagi, maka terjunlah.”
4. “Saya putuskan bahwa saya akan demonstrasi. Karena mendiamkan kesalahan adalah kejahatan.”
5. “Bagiku perjuangan harus tetap ada. Usaha penghapusan terhadap kedegilan, terhadap pengkhianatan, terhadap segala-gala yang non humanis”
6. “Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi.”
7. “Aku mengenali mereka, yang tanpa tentara mau berperang melawan diktator, dan yang tanpa uang mau memberantas korupsi.”
Kata Bijak Soe Hok Gie Penuh Makna
Berikut kata bijak Soe Hok Gie lainnya:
1. “Bagi pemuda umumnya, revolusi berarti tantangan untuk mencari nilai-nilai baru.”
2. “Saya kira saya tak bisa lagi menangis karena sedih. Hanya kemarahan yang membuat saya keluar air mata.”
3. “Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta.”
4. “Kita tak pernah menanamkan apa-apa, kita tak'kan pernah kehilangan apa-apa.”
5. “Kemerdekaan merupakan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, tetapi juga merupakan sebuah gedung yang kosong. Menjadi tugas pendukung-pendukungnya untuk mengisi kemerdekaan.”
6. “Kawan-kawan, Kuberikan padamu cintaku, Dan maukah kau berjabat tangan, Selalu dalam hidup ini?”
7. “Kita seolah-olah merayakan demokrasi, tetapi memotong lidah orang-orang yang berani menyatakan pendapat mereka yang merugikan pemerintah.”
Advertisement
Kata Bijak Soe Hok Gie Panjang
Berikut beberapa kata bijak Soe Hok Gie yang panjang:
1. "Bagiku ada sesuatu yang paling berharga dan hakiki dalam kehidupan: 'dapat mencintai, dapat iba hati, dapat merasai kedukaan'. Tanpa itu semua maka kita tidak lebih dari benda. Berbahagialah orang yang masih mempunyai rasa cinta, yang belum sampai kehilangan benda yang paling bernilai itu. Kalau kita telah kehilangan itu maka absurdlah hidup kita." Soe Hok Gie dalam Catatan Seorang Demonstran
2. "Bidang seorang sarjana adalah berfikir dan mencipta yang baru, mereka harus bisa bebas dari segala arus masyarakat yang kacau. Tapi mereka tidak bisa terlepas dari fungsi sosialnya. Yakni bertindak demi tanggung jawab sosialnya, apabila keadaan telah mendesak. Kaum intelejensia yang terus berdiam di dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaan"
3. “Saya mimpi tentang sebuah dunia dimana ulama, buruh, dan pemuda bangkit dan berkata, ‘stop semua kemunafikan! Stop semua pembunuhan atas nama apapun.’ Tak ada lagi rasa benci pada siapapun, agama apapun, ras apapun, dan bangsa apapun. Dan melupakan perang dan kebencian, dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.”
4. “Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa. Mementingkan golongan, ormas, teman seideologi dan lain-lain. Setiap tahun datang adik-adik saya dari sekolah menengah. Mereka akan jadi korban-korban baru untuk ditipu oleh tokoh-tokoh mahasiswa semacam tadi.”
5. “Mimpi saya yang terbesar, yang ingin saya laksanakan adalah, agar mahasiswa Indonesia berkembang menjadi “manusia-manusia yang biasa”. Menjadi pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi yang bertingkah laku sebagai seorang manusia yang normal, sebagai seorang manusia yang tidak mengingkari eksistensi hidupnya sebagai seorang mahasiswa, sebagai seorang pemuda dan sebagai seorang manusia. ”
6. “Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
7. “Dunia ini adalah dunia yang aneh. Dunia yang hijau tapi lucu. Dunia yang kotor tapi indah. Mungkin karena itulah saya telah jatuh cinta dengan kehidupan.”