7 Kayu Eksotis Khas Indonesia Selain Jati, Bernilai Tinggi

Kayu eksotis khas Indonesia biasa dijadikan sebagai bahan untuk membuat kerajinan bernilai tinggi.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 14 Apr 2020, 11:35 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 11:35 WIB
RumahCom-Tips Mempercantik Dinding Ruangan dengan Panel Kayu
Anda dapat menyusun panel-panel kayu dengan membiarkan corak alami mereka seperti apa adanya.

Liputan6.com, Jakarta Kayu eksotis khas Indonesia sangat beragam dan dapat ditemui di berbagai daerah mulai dari pulau Sumatera hingga Papua. Kayu eksotis khas Indonesia juga sangat terkenal hingga ke luar negeri. Kayu eksotis khas Indonesia terkenal karena kualitas dan daya tahan dari kayunya yang beberapa di antaranya memiliki kandungan anti rayap.

Selain itu kayu eksotis khas Indonesia juga memiliki corak yang sangat unik, sehingga kayu eksotis khas Indonesia biasa dijadikan sebagai bahan untuk membuat kerajinan bernilai tinggi. Kondisi tanah di Indonesia memang sangat memungkinkan untuk tumbuhnya beragam jenis kayu dengan kualitas yang bagus.

Kayu eksotis khas Indonesia memiliki dua karakter jika dilihat dari segi kekerasannya. Yang pertama jenis kayu softwood atau kayu dengan tingkat kekerasan sedang, dan hardwood yang memiliki fisik yang sangat keras dan kerap kali kayu hardwood dijadikan tiang bangunan besar.

Untuk menambah wawasan kita mengenai apa saja jenis kayu eksotis khas Indonesia yang terkenal terseburt di bawah ini Liputan6.com, Selasa (14/4/2020), telah merangkum informasi mengenai kayu eksotis khas Indonesia tersebut.

Kayu eksotis khas Indonesia kategori softwood

[Bintang] Pohon Trembesi
Pohon Trembesi. foto: didut.wordpress.com

1. Trembesi

Trembesi merupakan salah satu jenis pohon yang bermanfaat dalam menjaga lingkungan. Karena kayu eksotis khas Indonesia ini mampu menyerap gas Co2 hingga 28.5 ton. Selain manfaat kayu ini untuk penyerap gas CO2 yang baik, kayu Trembesi juga semakin diminati oleh pasar sebagai bahan utama dalam dijadikan bahan baku furniture dan kerajinan ukiran serta patung. Hal tersebut karena urat dari kayu Trembesi cukup menawan.

Kayu Trembesi juga mudah tumbuh diberbagai daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi, baik dari Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Maluku hingga Nusa Tenggara. Biasanya jenis kayu Trembesi bisa tumbuh hingga ukuran tinggi hingga 50 meter dan diameter 4 hingga 5 meter.

2. Sungkai

Kayu ini memiliki warna yang cukup terang dan merupakan jenis kayu yang sering digunakan oleh pengrajin sebagai bahan untuk membuat furniture. Kayu eksotis khas Indonesia ini juga biasanya diolah oleh industri besar untuk dijadaikan veneer. Alasan kayu ini dijadikan veneer tentunya karena kayu Sungkai memiliki warna yang unik dan coraknya sangat banyak diminati di pasaran. Corak dari kayu Sungkai berpadu, antara warna kuning dan coklat muda. Kayu Sungkai dapat memberikan kesan segar pada furniture yang diaplikasikan di dalam ruangan.

3. Mahoni

Pohon dari kayu Mahoni ini biasanya dapat tumbuh dengan diameter hingga 1 meter. Lalu kayu ini biasanya juga dapat tumbuh dengan tinggi 35-45 meter dan banyak tumbuh di daerah tropis.

Kayu eksotis khas Indonesia ini merupakan kayu yang tahan terhadap serangan hama. Kayu ini juga sangat baik ketika diproses. Pada saat kayu ini dipotong atau dipaku, kayu Mahoni tidak akan mudah retak, dan sangat mudah untuk dihaluskan menggunakan amplas. Selain itu kayu ini juga tahan terhadap keretakan pada saat proses pembengkokan. Kayu Mahoni umumnya memiliki fisik berwarna merah pada bagian dalamnya, lalu memiliki pori-pori kecil.

4. Sonokeling

Sonokeling merupakan kayu eksotis khas Indonesia yang memiliki corak indah, memiliki warna cokelat sedikit gelap dan terdapat alur corak berwarna hitam yang membuat kayu ini sangat eksotis dan indah jika dijadikan kerajinan. Kayu Sonokeling dapat tumbuh hingga ketinggian 40 meter dan memiliki diameter hingga 2 meter. Pohon ini dapat ditemui di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur terutama didaerah-daerah yang cenderung berbatu dan kering.

Kayu eksotis khas Indonesia ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis produk, mulai dari furniture, alat musik, hingga alat-alat olah raga. Kayu Sonokeling juga memiliki kandungan minyak dari kayu yang sangat tahan akan serangan rayap dan jamur, di mana dapat menjadi penyebab pembusukan pada kayu.

Kayu eksotis khas Indonesia kategori hardwood

Keren, Kayu Ulin Raksasa di Sangkima Sudah Berumur 1000 Tahun
Memasuki area Kalimantan Timur, ini berarti ekspedisi akan melewati etape terberat dari seluruh rangkaian Jelajah Borneo Wild Adventure.

5. Ulin

Kayu eksotis khas Indonesia selanjutnya yaitu kayu Ulin. Kayu Ulin merupakan jenis kayu eksotis khas Indonesia yang biasanya dijadikan bahan utama sebagai material pembuatan kapal di daerah Kalimantan dan Sumatera Selatan. Kayu eksotis khas Indonesia ini dapat tumbuh 40 hingga 50 meter. Kayu Ulin juga memiliki diameter hingga lebih dari 60-120 cm. Kayu eksotis khas Indonesia ini terkenal dengan ketahanannya terhadap perubahan kelembaban suhu. Kayu Ulin juga tidak mudah dimakan rayap dan tahan terhadap lapuk karena pengaruh air.

Di Kalimantan contohnya, kayu Ulin juga biasa dimanfaatkan sebagai bahan bagi pondasi rumah, karena rumah di Kalimantan biasanya berdiri diatas rawa-rawa, sehingga kayu Ulin yang memiliki ketahanan terhadap air ini digunakan sebagai pondasi yang masuk ke dalam rawa. Selain itu Kayu Ulin juga sering dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan kerajinan seperti patung dan kerajinan dari kayu lainnya.

6. Merbau

Kayu Merbau berasal dari Maluku dan Papua dan telah menjadi salah satu kayu primadona di pasar lokal maupun pasar ekspor sejak lama, tentunya karena kualitas dari kayu ini yang sangat bagus. Kayu Merbau memiliki warna cokelat dan cenderung abu gelap atau merah sedikit bercampur dengan warna coklat gelap dan memiliki serat yang hampir lurus. Kayu ini dapat tumbuh dengan tinggi hingga 50 meter dan berdiameter hingga 2 meter.

Karena kekuatannya, kayu eksotis khas Indonesia ini biasa dimanfaatkan sebagai parkit bagi lantai, atau digunakan sebagai tiang bangunan, bak truk bahkan juga digunakan sebagai bahan konstruksi pada jembatan.

Saat proses pengolahannya, kayu Merbau tidak sulit dalam memotongnya, saat finishing juga cukup mudah, namun cukup sulit jika dibubut dan dipaku karena sifat dari kayu Merbau yang getas dikarenakan serat kayu Merbau yang cukup pendek.

7. Eboni

Kayu eksotis khas Indonesia dengan nama latin Diospyros Celebica ini, sekarang sudah cukup langka untuk ditemukan. Kayu Eboni memiliki perpaduan warna hitam dan coklat serta memiliki urat yang kontras. Kayu ini biasanya dikenal dengan nama Macassar Ebony atau Black Ebony. Kau ini sangat indah dan menjadi incaran bagi banyak pecinta kerajinan dari kayu. Karena kayu ini jumlahnya semakin hari semakin menurun, akhirnya kayu ini menjadi salah sastu kayu yang masuk dalam jenis kayu dilindungi.

Pohon dari kayu eksotis khas Indonesia ini biasanya tumbuh hingga ketinggian 40 meter dan memiliki diameter hingga 1 meter. Kayu Eboni merupakan kayu yang sangat berat dan sangat awet. Kayu dengan serat yang eksotis ini kerap biasanya dijadikan bahan baku pembuatan alat musik seperti gitar, piano hingga biola. Atau pada alat musik drum, biasanya veneer dari kayu Eboni juga digunakan. Selain itu kayu Eboni juga sering digunakan sebagai tongkat, bahan pembuatan bahan kerajinan bernilai tinggi lainnya.

Nah, semoga artikel mengenai beragam jenis kayu eksotis khas Indonesia tersebut dapat menambah wawasan Anda ya, dan dapat menambah cinta kita terhadap lingkungan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya