Denial Adalah Sikap Menyangkal Suatu Kenyataan, Kenali Jenis dan Ciri-cirinya

Denial adalah istilah bahasa Inggris yang berarti penyangkalan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 05 Sep 2022, 20:10 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2022, 20:10 WIB
Denial Adalah
Denial Adalah. (Photo by Nadine Shaabana on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Denial adalah istilah yang mungkin sering kamu lihat di media sosial belakangan ini. Pasalnya, banyak anak muda yang menggunakannya, baik dalam postingan media sosial ataupun dalam percakapan sehari-hari.

Denial adalah istilah bahasa Inggris yang berarti penyangkalan. Maknanya yaitu, seseorang menyangkal suatu pernyataan atau dugaan tentang dirinya. Orang yang denial menyatakan dugaan tersebut tidak benar.

Denial adalah istilah yang mulai banyak dipakai oleh anak muda Indonesia. Hal ini berhubungan dengan kondisi seseorang yang menunjukkan penolakan terhadap suatu fakta yang dapat menimbulkan kesedihan atau kekecewaan baginya.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (5/9/2022) tentang denial adalah.

Denial adalah

Ilustrasi berkata tidak, menolak
Ilustrasi berkata tidak, menolak. (Photo by Isaiah Rustad on Unsplash)

Denial adalah istilah bahasa Inggris yang dalam bahasa Indonesia berarti penyangkalan. Penyangkalan atau denial adalah sikap yang menyatakan bahwa suatu pernyataan atau dugaan tidak benar. Penyangkalan adalah istilah yang juga digunakan dalam mekanisme pertahanan ego psikologis, yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Dalam hal ini, denial adalah ketika seseorang dihadapkan dengan fakta yang membuatnya tidak nyaman dan malah menolaknya serta bersikeras bahwa fakta itu tidak benar meskipun bukti-buktinya berlimpah.

Konsep penyangkalan atau denial adalah konsep yang sangat penting untuk mempelajari kecanduan zat adiktif. Menurut Anna Freud, penyangkalan atau denial adalah mekanisme dari pikiran yang belum dewasa, karena bertentangan dengan kemampuan untuk belajar dari dan mengatasi realitas.

Denial adalah mekanisme pertahanan yang melibatkan pengabaian realitas situasi untuk menghindari rasa cemas. Denial ini dapat berupa seseorang tidak mengakui kenyataan atau menyangkal konsekuensi dari kenyataan itu sendiri. Denial adalah sikap yang ditunjukkan seseorang karena kegagalan dalam mengenali konsekuensi dari tindakannya. Denial adalah cara untuk mengatasi konflik emosional dan stres bagi banyak orang.

Denial tentunya bisa menjadi hal baik jika fase penyangkalan bisa menjadi jeda bagi seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi pada dirinya, sehingga ia mengerti apa yang harus dilakukan setelahnya. Denial juga dapat berakibat buruk karena berkaitan dengan kesehatan dan dapat memicu stres. 

Jenis Denial

Umumnya, denial adalah reaksi yang terjadi pada seseorang yang baru saja mengalami kejadian menyedihkan atau mengecewakan. Denial adalah suatu reaksi yang normal dilakukan ketika seseorang sedang emosi. Denial adalah mekanisme pertahanan yang biasa dilakukan untuk melindungi hal yang dipercaya. Denial adalah mekanisme pertahanan secara psikologis untuk membantu seseorang menghindari kebenaran yang berpotensi menimbulkan kesedihan. Denial adalah cara normal untuk melindungi ego seseorang yang dapat menimbulkan membawanya pada situasi yang sulit.

Orang yang melakukan denial atau penyangkalan dapat menggunakan beberapa cara, yaitu:

- Penyangkalan sederhana, yaitu menyangkal realitas fakta yang tidak menyenangkan sama sekali

- Minimisasi, yaitu mengakui fakta tetapi menyangkal keseriusannya (kombinasi penolakan dan rasionalisasi).

- Proyeksi, yaitu mengakui kedua fakta dan keseriusan tetapi menyangkal tanggung jawab dengan menyalahkan seseorang atau sesuatu yang lain.

Ciri-Ciri Denial

Ilustrasi rasa malu, penolakan
Ilustrasi rasa malu, penolakan. (Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash)

Kamu bisa mengenali beberapa tanda seseorang sedang dalam fase denial atau penyangkalan ini. Ciri-ciri seseorang yang denial adalah sebagai berikut:

- Mereka akan menolak membicarakan atau membahas masalah yang menjadi titik awal penyangkalan. Seseorang yang sedang denial akan mencoba mengubah topik pembicaraan atau mencoba mengalihkannya dengan humor.

- Seseorang yang berada di fase denial selalu mencari cara untuk membenarkan pemikiran atau perilakunya. Hal ini dilakukan dengan cara mendoktrin diri sendiri bahwa ia baik-baik saja, tidak ada yang salah.

- Seseorang yang mengalami denial juga cenderung menghindar dari masalah dan enggan memikirkan solusi dari masalah yang tengah dihadapi. Hal ini menyebabkannya bertahan pada situasi negatif tersebut.

- Melempar kesalahan pada orang lain karena telah menyebabkan masalah. Hal ini tentunya dilakukan supaya ia merasa aman dan tidak merasa tertekan.

- Melakukan tindakan manipulatif. Hal ini dilakukan untuk menolak kenyataan, dan menghindari perasaan sedih dan marah.

Cara Mengatasi Denial

Cara mengatasi denial mungkin perlu kamu pahami, terutama bagi kamu yang merasa sedang melakukannya. Denial adalah sikap yang dapat kamu atasi sesuai dengan penyebab kamu melakukannya. Namun, jika kamu telah melakukan denial dalam waktu yang lama, terapi dengan psikoterapi mungkin perlu dilakukan untuk membantu. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi mekanisme pertahanan, sehingga dapat membantu meningkatkan kesadaran diri kamu untuk memahami perilaku sendiri.

Selain bantuan psikoterapi, ada beberapa cara untuk membantu mengatasi sikap denial. Cara mengatasi denial adalah sebagai berikut:

1. Coba pikirkan apa yang menjadi alasanmu takut dalam menghadapi masalah yang sedang kamu alami.

2. Pertimbangkan konsekuensi atau risiko yang akan kamu terjadi jika kamu tidak segera mengatasi masalah tersebut.

3. Cerita kepada orang terdekat untuk mendapatkan bantuan atau sudut pandang baru mengenai masalah yang sedang kamu alami.

4. Belajar untuk mengidentifikasi pikiran yang menyimpang dan memicu kecemasan.

5. Menuliskan permasalahan yang sedang kamu alami di dalam jurnal, sehingga kamu bisa memikirkan jalan keluarnya dengan baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya