Ciri Kosmetik Mengandung Merkuri, Waspadai Penggunaannya

Tak semua produk kecantikan aman untuk digunakan

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 17 Jun 2023, 01:50 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2023, 01:50 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Dalam hal kecantikan, kosmetik merupakan perkara penting bagi wanita. Kosmetik dan produk kecantikan lainnya menjadi penunjang penampilan yang tak pernah lepas dari kehidupan wanita. Berbagai produk kecantikan mulai dari lipstik hingga krim wajah banyak ditawarkan dengan berbagai kelebihan.

Sayangnya, tak semua produk kecantikan aman untuk digunakan. Potensialnya penjualan produk kecantikan membuat oknum tertentu memanfaatkannya untuk hal yang merugikan. Kini, marak ditemukan kosmetik dan produk kecantikan dengan bahan berbahaya seperti merkuri.

Dengan iming-iming kecantikan instan, produk kosmetik bermerkuri begitu mudah menembus pasar. Pastinya produk ini merupakan produk ilegal. Kosmetik dan produk perawatan wajah ini tanpa disadari begitu diminati karena memiliki hasil yang cepat. Dari penelitian berbagai ahli, merkuri adalah bahan yang paling sering dipakai dalam produk kecantikan ini.

Agar lebih waspada, berikut cara mengenali produk kosmetik yang mengandung merkuri, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(29/5/2019).

Mengenal merkuri

Merkuri adalah unsur alami yang ditemukan di udara, air dan tanah. Merkuri dianggap oleh WHO sebagai salah satu dari sepuluh bahan kimia atau kelompok bahan kimia yang menjadi perhatian utama kesehatan masyarakat. Merkuri dapat memiliki efek toksik pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, dan pada paru-paru, ginjal, kulit dan mata.

Walaupun efek yang ditimbulkan tidak seberbahaya jika merkuri terkandung pada bahan makanan, tetep saja merkuri dalam krim dapat berakibat buruk pada tubuh manusia. Paparan merkuri bahkan dalam jumlah kecil dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, dan merupakan ancaman bagi perkembangan anak dalam kandungan dan di awal kehidupan.

Orang dapat terpapar merkuri dalam bentuk apa pun dalam kondisi berbeda. Namun, paparan parah dapat terjadi melalui konsumsi ikan dan kerang yang terkontaminasi dengan methylmercury dan melalui inhalasi uap unsur raksa oleh pekerja selama proses industri. Meski begitu menggunakan kosmetik bermerkuri juga dapat merusak sistem organ tubuh.

Ciri kosmetik mengandung merkuri

Ilustrasi Kosmetik
Ilustrasi Kosmetik

Ada beberapa ciri kosmetik mengandung merkuri yang patut diketahui. Ciri-ciri ini dapat dilihat secara langsung atau dengan beberapa penelitian sederhana. Berikut ciri-cirinya dilansir dari Fimela:

- Krim Pada umumnya bertekstur lengket.

- Warna krim sebenarnya tidak selalu sama, tergantung merk dan produsen, ada yang putih untuk krim pagi, dan kuning untuk krim malam, atau sebaliknya. Namun ciri-ciri paling jelas, warna krim yang mengandung merkuri mengkilat. Ciri ini adalah efek yang menunjukkan sifat merkuri yang mengkilapkan.

- Sebagian lagi ada yang mencampurkan merkuri dengan bedak dingin (bedak jerawat), agar tampak lebih encer.

- Krim pada umumnya tidak HOMOGEN (tidak menyatu & kasar), bila didiamkan minyak akan terpisah dengan bagian padat.

- Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.

- Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil, warna kuning dan warna krim putih pearly (mengkilat seperti mutiara).

 

Ciri kosmetik mengandung merkuri

5 Alasan Kosmetik Lokal Layak Digunakan Dibanding Kosmetik Import
Ilustrasi berbagai macam kosmetik. (via: myeva.vn)

- Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal.

- Pada pemakaian awal menyebabkan Iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.

- Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang 2 Minggu, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat memberikan warna putih)

- Tidak timbul jerawat sama sekali, hal ini disebabkan lapisan kulit epidermis telah rusak, kulit sudah tidak mengandung protein & melanin yang berfungsi untuk melindungi radiasi paparan matahari juga sudah tidak berfungsi, sehingga jasad renik ataupun kuman tidak akan menyukai kulit yang telah tercemar merkuri termasuk nyamuk sekalipun.

- Pori-pori tampak mengecil & halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis & tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil & halus.

Untuk mengujinya Anda bisa merasakan dengan mencobanya pada sinar matahari, kulit terasa terbakar, gatal disertai kemerahan, hal ini dikarenakan kulit wajah sudah tidak mendapat perlindungan dari melanin yang berfungsi melindungi wajah kita dari radiasi matahari.

Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.

- Bila Anda telah tercemar Merkuri dan pemakaian dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal. kemudian akan timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah.

- Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman.

Bahaya paparan merkuri

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Secara umum, dua kelompok lebih sensitif terhadap efek merkuri. Janin paling rentan terhadap efek perkembangan karena merkuri. Paparan metilmerkuri di dalam rahim dapat terjadi akibat konsumsi makanan laut atau kosmetik bermerkuri oleh ibu. Ini dapat mempengaruhi otak dan sistem saraf bayi yang sedang tumbuh.

Efek kesehatan utama dari methylmercury adalah gangguan perkembangan neurologis. Oleh karena itu, pemikiran kognitif, memori, perhatian, bahasa, dan keterampilan motorik halus dan spasial visual mungkin terpengaruh pada anak-anak yang terpapar metilmerkuri sebagai janin.

Elemental dan methylmercury adalah racun bagi sistem saraf pusat dan perifer. Menghirup uap merkuri dapat menghasilkan efek berbahaya pada sistem saraf, pencernaan dan kekebalan tubuh, paru-paru dan ginjal, dan mungkin berakibat fatal. Garam anorganik merkuri bersifat korosif terhadap kulit, mata dan saluran pencernaan, dan dapat menyebabkan toksisitas ginjal jika tertelan.

Gangguan neurologis dan perilaku dapat diamati setelah inhalasi, konsumsi atau paparan kulit dari senyawa merkuri yang berbeda. Gejala termasuk tremor, insomnia, kehilangan memori, efek neuromuskuler, sakit kepala dan disfungsi kognitif dan motorik. Selain itu, efek ginjal juga telah dilaporkan, mulai dari peningkatan protein dalam urin hingga gagal ginjal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya