Cara Membaca Oximeter yang Benar, Pahami Juga Kegunaan Lainnya

pengertian oximeter, cara membaca oximeter, kegunaan oximeter beserta langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan jika ada perubahan signifikan pada tingkat oksigen.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 20 Jun 2023, 09:54 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 08:45 WIB
Ilustrasi oximeter oxymeter saturasi oksigen
Ilustrasi saturasi oksigen/Copyright pexels/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta Dalam dunia medis, oximeter telah menjadi alat yang sangat penting dalam pemantauan tingkat oksigen dalam darah. Baik di lingkungan klinis maupun di rumah, oximeter memberikan informasi berharga tentang kesehatan pernapasan dan sirkulasi oksigen dalam tubuh. Namun, banyak orang masih merasa bingung tentang cara membaca oximeter.

Jadi penting untuk memiliki pemahaman praktis tentang cara membaca oximeter dengan benar dan juga memahami hasil pengukurannya secara efektif. Dengan pemahaman yang baik, Anda dapat menggunakan oximeter dengan lebih percaya diri dan memantau kesehatan pernapasan Anda atau orang yang Anda cintai.

Pentingnya pemahaman tentang cara membaca oximeter tidak hanya relevan bagi tenaga medis, tetapi juga bagi individu yang ingin memantau kesehatan pernapasan mereka sendiri atau orang yang mereka sayangi. Dengan pemahaman yang baik tentang cara membaca oximeter, Anda dapat mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika ada perubahan yang signifikan dalam tingkat oksigen.

Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (20/6/2023), pengertian oximeter, cara membaca oximeter, kegunaan oximeter beserta langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan jika ada perubahan signifikan pada tingkat oksigen.

Pengertian oximeter

Angka Saturasi Oksigen Normal menggunakan oximeter/dok. Unsplash Mockup
Angka Saturasi Oksigen Normal/dok. Unsplash Mockup

Oximeter adalah alat medis yang digunakan untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah seseorang. Secara khusus, oximeter mengukur tingkat saturasi oksigen (SpO2) dalam darah, yang merupakan persentase hemoglobin dalam darah yang terikat dengan oksigen. Alat ini sering digunakan dalam pengaturan medis, seperti rumah sakit, klinik, atau di rumah untuk memantau kondisi pasien dengan gangguan pernapasan atau penyakit yang mempengaruhi sirkulasi oksigen dalam tubuh.

Oximeter biasanya terdiri dari probe yang terhubung dengan jari, telinga, atau bagian tubuh lainnya. Probe ini mengirimkan sinar inframerah melalui jaringan tubuh yang diukur, dan kemudian mendeteksi sejauh mana sinar tersebut diserap oleh hemoglobin. Berdasarkan tingkat penyerapan sinar, oximeter dapat menghitung persentase saturasi oksigen dalam darah.

Hasil pengukuran SpO2 ditampilkan pada layar oximeter dalam bentuk angka persentase. Selain itu, beberapa oximeter juga dapat menampilkan detak jantung (heart rate) pasien. Data ini berguna bagi tenaga medis untuk memantau kecukupan oksigen dalam darah, memantau kondisi pasien selama tindakan medis, atau mengidentifikasi masalah pernapasan yang membutuhkan intervensi lebih lanjut.

Penting untuk diingat bahwa oximeter adalah alat bantu diagnostik dan pemantauan, dan hasilnya harus ditafsirkan oleh tenaga medis yang terlatih. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tingkat oksigen dalam darah atau gejala yang terkait, selalu berkonsultasilah dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi.

Cara membaca oximeter

Untuk membaca oximeter dan memahami hasil pengukurannya, ikuti langkah-langkah berikut:

1. Persiapkan oximeter: Pastikan oximeter dalam kondisi baik dan terhubung dengan probe yang sesuai. Pastikan juga bahwa baterai atau daya oximeter mencukupi.

2. Pasang probe oximeter: Pasang probe pada bagian tubuh yang ditentukan, seperti jari tangan, jari kaki, atau telinga sesuai dengan jenis oximeter yang Anda gunakan. Pastikan probe terpasang dengan kokoh dan nyaman.

3. Nyalakan oximeter: Hidupkan oximeter dengan menekan tombol daya. Beberapa oximeter akan langsung menampilkan hasil pengukuran segera setelah dihidupkan, sementara yang lain membutuhkan sedikit waktu untuk mengambil pembacaan yang stabil.

4. Tunggu hingga pembacaan stabil: Biarkan oximeter berada dalam posisi yang stabil dan tetap diam sambil mengukur oksigen dalam darah. Dalam beberapa detik, oximeter akan memberikan hasil pembacaan yang stabil.

5. Baca hasil pengukuran: Lihat layar oximeter untuk melihat hasil pengukuran. Hasil yang paling umum adalah tingkat saturasi oksigen (SpO2), yang ditampilkan dalam persentase. Sebagai contoh, jika oximeter menunjukkan "97%", itu berarti tingkat oksigen dalam darah Anda adalah 97%.

6. Perhatikan detak jantung (opsional): Beberapa oximeter juga dapat menampilkan detak jantung (heart rate) pasien. Jika oximeter Anda memiliki fitur ini, hasil detak jantung juga akan ditampilkan di layar.

Penting untuk diingat bahwa setiap oximeter dapat memiliki sedikit perbedaan dalam cara penggunaannya. Oleh karena itu, selalu merujuk ke petunjuk pengguna yang disediakan oleh produsen oximeter yang Anda gunakan. Jika ada kekhawatiran atau ketidakjelasan tentang hasil pengukuran, konsultasikan dengan profesional kesehatan Anda untuk penjelasan lebih lanjut dan interpretasi yang tepat.

Kegunaan oximeter

Oximeter memiliki berbagai kegunaan dalam pengaturan medis dan non-medis. Berikut adalah beberapa kegunaan umum dari oximeter:

1. Monitorisasi tingkat oksigen dalam darah: Oximeter digunakan secara luas untuk memantau tingkat saturasi oksigen (SpO2) dalam darah. Ini memberikan informasi penting tentang ketersediaan oksigen dalam tubuh dan dapat membantu dalam diagnosis dan pemantauan kondisi medis yang mempengaruhi pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, pneumonia, dan gagal jantung.

2. Pemantauan pasien saat operasi atau perawatan intensif: Oximeter sering digunakan selama operasi atau di unit perawatan intensif (ICU) untuk memantau tingkat oksigen pasien selama prosedur medis yang kompleks. Hal ini membantu memastikan pasien menerima cukup oksigen dan dapat mendeteksi komplikasi pernapasan secara dini.

3. Penggunaan rumah untuk pasien kronis: Oximeter portabel atau rumah tangga kini tersedia untuk penggunaan di rumah, terutama bagi pasien dengan kondisi medis kronis seperti sleep apnea atau PPOK. Dengan menggunakan oximeter secara teratur, pasien dapat memantau tingkat oksigen mereka sendiri dan memastikan adanya tanda-tanda peringatan jika terjadi penurunan drastis dalam saturasi oksigen.

4. Olahraga dan kebugaran: Oximeter juga digunakan dalam bidang olahraga dan kebugaran untuk mengukur tingkat oksigen dalam darah selama aktivitas fisik. Hal ini membantu atlet atau individu yang berolahraga memantau sejauh mana mereka dapat mempertahankan tingkat oksigen yang cukup selama latihan intensif.

5. Kegunaan di lingkungan ketinggian tinggi: Oximeter dapat menjadi alat penting dalam lingkungan ketinggian tinggi, seperti pendakian gunung atau penerbangan tinggi. Membaca oksigen dalam darah dapat membantu mengidentifikasi gejala hipoksia (kekurangan oksigen) pada individu dan memberikan peringatan dini jika tingkat oksigen menurun secara signifikan.

Penting untuk diingat bahwa oximeter adalah alat bantu dan hasil pengukuran harus ditafsirkan oleh tenaga medis yang terlatih. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang tingkat oksigen dalam darah atau gejala yang terkait, selalu berkonsultasilah dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi.

Langkah yang diperlukan jika ada perubahan yang signifikan dalam tingkat oksigen

Jika Anda menggunakan oximeter dan mendeteksi perubahan yang signifikan dalam tingkat oksigen, langkah-langkah berikut dapat membantu Anda menghadapi situasi tersebut:

1. Cek posisi dan keadaan oximeter: Pastikan oximeter terpasang dengan benar dan dalam kondisi yang baik. Periksa probe dan pastikan tidak ada hambatan yang mengganggu pembacaan yang akurat.

2. Coba ukur ulang: Jika Anda mendapatkan hasil yang tidak wajar atau tidak konsisten, cobalah mengulangi pengukuran dengan hati-hati. Pastikan Anda mengikuti instruksi penggunaan dengan benar dan pastikan lingkungan sekitar Anda cukup tenang dan stabil.

3. Periksa tanda-tanda dan gejala lain: Selain menggunakan oximeter, perhatikan juga gejala dan tanda-tanda yang mungkin Anda rasakan. Misalnya, apakah Anda mengalami sesak napas, kelelahan yang tidak wajar, kebingungan, atau perubahan warna kulit yang mencolok. Memerhatikan gejala ini dapat memberikan gambaran lebih lengkap tentang kondisi pernapasan Anda.

4. Cari bantuan medis: Jika Anda melihat perubahan yang signifikan dalam tingkat oksigen dan/atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan, segera cari bantuan medis. Hubungi tenaga medis atau pergi ke unit gawat darurat terdekat untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

5. Tetap tenang dan hindari panik: Dalam situasi seperti ini, penting untuk tetap tenang dan menghindari panik. Panik dapat memperburuk keadaan pernapasan dan menyulitkan proses pengambilan keputusan yang tepat. Bernapaslah perlahan dan dalam, dan cari dukungan dari orang terdekat atau petugas kesehatan yang ada di sekitar Anda.

6. Ikuti saran medis: Setelah mencari bantuan medis, ikuti petunjuk dan saran yang diberikan oleh profesional kesehatan. Mereka akan mengevaluasi kondisi Anda dengan menggunakan alat medis yang lebih canggih dan dapat memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Penting untuk diingat bahwa oximeter adalah alat bantu yang memberikan informasi awal tentang tingkat oksigen dalam darah. Jika Anda mengalami perubahan yang signifikan dalam tingkat oksigen atau memiliki kekhawatiran tentang pernapasan Anda, selalu berkonsultasilah dengan profesional kesehatan yang berkualifikasi untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya