Ilmuwan Ungkap Ngontrak Rumah Sebabkan Penuaan Dini, Kok Bisa?

Berbagai faktor penyebab penuaan akibat mengontrak rumah.

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 12 Okt 2023, 20:04 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 18:20 WIB
Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Din
Ilustrasi serumah dengan orang tua | Via: lepotaizdravlje.rs

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat perkotaan identik dengan pilihan mengontrak rumah. Selain terbilang menghemat biaya, menyewa rumah jadi solusi keterbatasan ekonomi. Namun siapa sangka di balik sisi positif mengontrak rumah, ada dampak kesehatan yang mengejutkan yang dialami seorang. 

Sebuah studi baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Adelaide, Australia Selatan, telah mengungkapkan bahwa menyewa rumah secara pribadi memiliki hubungan erat dengan penuaan biologis atau penuaan dini yang lebih cepat.

Para peneliti berpendapat secara biologis, seseorang yang mengontrak rumah bisa tampak lebih tua daripada usia sebenarnya. Hal ini terlepas dari usia kronologis yang dihitung berdasarkan tanggal dan tahun lahir mereka. Studi ini memberikan sorotan yang penting pada hubungan antara menyewa perumahan dan kesehatan. 

Padahal banyak orang yang menggunakan solusi menyewa rumah demi menunjang kehidupan mereka. Berikut Liputan6.com merangkum dampak kesehatan mengontrak rumah sebabkan penuaan dini lebih cepat, Kamis (12/10/2023).


Faktor Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Dini Lebih Cepat

Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Din
Deposit Photo via New Atlas

Melansir dari New Atlas (12/10), perumahan telah lama diakui sebagai faktor penentu sosial penting bagi kesehatan. Namun kurangnya perumahan yang aman, nyaman, berkualitas baik, dan terjangkau telah dikaitkan dengan sejumlah dampak buruk pada kesehatan mental dan fisik. 

Para peneliti menggunakan data survei sosial dan informasi epigenetik, yang mengukur metilasi rantai DNA, untuk memahami bagaimana perumahan mempengaruhi kesehatan. Metilasi DNA adalah perubahan kimia pada DNA yang bisa dipengaruhi oleh perilaku dan lingkungan, tanpa mengubah kode genetik itu sendiri.

Studi ini melibatkan 1.420 responden dari Studi Longitudinal Rumah Tangga Inggris dan Survei Panel Rumah Tangga Inggris. Para peneliti mempertimbangkan berbagai elemen perumahan, termasuk kepemilikan tanah, jenis bangunan, dukungan keuangan dari pemerintah, dan lokasi perumahan.

Mereka juga mempertimbangkan elemen psikososial seperti biaya perumahan, tunggakan pembayaran, dan kepadatan penduduk.


Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Dini Lebih Cepat Dibanding Pengangguran

Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Din
Ilustrasi pengangguran (pexels)

Penelitian yang juga dipublikasikan lewat Jurnal Epidemiologi & Kesehatan Masyarakat ini, para peneliti mempertimbangkan faktor lain yang dapat memengaruhi penuaan biologis. Mulai dari jenis kelamin, pendidikan, status sosial ekonomi, pola makan, stres, kesulitan keuangan, berat badan, dan merokok. 

Hasilnya menunjukkan bahwa pengontrak rumah mengalami penuaan biologis yang lebih cepat dibandingkan dengan pemilik rumah. Dampaknya hampir dua kali lipat dibandingkan pengangguran dan 50% lebih besar dibandingkan mantan perokok.

Namun, perlu dicatat bahwa tinggal di perumahan umum dengan biaya rendah dan keamanan kepemilikan yang lebih besar tidak memengaruhi penuaan biologis secara signifikan, meskipun biasanya memiliki stigma sosial tertentu.


Tunggakan Kontrakan dan Polusi Juga Sebabkan Penuaan Dini

Mengontrak Rumah Sebabkan Penuaan Din
Ilustrasi Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meresmikan rumah susun sewa (Rusunawa) Institut Ilmu Al Quran (IIQ) di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. (Dok Kementerian PUPR)

Berdasarkan publikasi Scimex.org, ilmuwan juga menemukan bahwa pengalaman tunggakan pembayaran perumahan atau tinggal di rumah dengan polusi atau masalah lingkungan lainnya dapat mempercepat penuaan biologis. Faktor historis ini berperan penting dalam menjelaskan dampaknya.

Yang penting, perubahan epigenetik yang terkait dengan penuaan biologis bersifat reversibel, artinya dampaknya dapat dihindari melalui perubahan kebijakan perumahan. Dukungan dalam hal biaya perumahan dan pembatasan kenaikan biaya perumahan dapat melindungi masyarakat dari dampak buruk kesehatan yang terkait dengan perumahan.

Studi ini bersifat observasional, sehingga tidak bisa menentukan sebab akibat secara pasti. Para peneliti juga mengakui keterbatasan studi ini, termasuk data yang hanya berasal dari responden kulit putih Eropa. 

Meskipun demikian, temuan ini memiliki relevansi yang luas, terutama dalam konteks perumahan dan kesehatan di luar Inggris, terutama di negara-negara dengan kebijakan perumahan serupa.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya