8 Gejala Amandel yang Sering Diabaikan, Cegah Bahaya Sedini Mungkin

Gejala amandel yang sebenarnya mudah dikenali sering kali diabaikan oleh banyak orang.

oleh Miranti diperbarui 03 Sep 2024, 12:04 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 12:04 WIB
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel. (Image by Lifestylememory on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Amandel, atau tonsil, adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi. Namun, amandel bisa mengalami peradangan, yang menyebabkan gejala-gejala yang mengganggu aktivitas harian.

Penting untuk mengenali tanda-tanda amandel yang meradang agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Salah satu tanda amandel yang paling umum adalah rasa sakit atau nyeri di tenggorokan.

Gejala lain yang perlu diwaspadai meliputi demam, bau mulut, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Berikut adalah beberapa tanda amandel yang perlu kamu ketahui sebagaimana telah dihimpun Liputan6.com dari berbagai sumber pada Selasa (03/09/2024):

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 


1. Sakit Tenggorokan yang Berulang

Amandel
Ilustrasi Masalah Mulut dan Tenggorokan/https://www.freepik.com/jcomp 

Salah satu tanda amandel yang paling umum adalah sakit tenggorokan yang datang berulang kali. Jika kamu sering mengalami sakit tenggorokan, terutama tanpa adanya gejala flu lainnya, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah pada amandel.


2. Pembengkakan pada Amandel

Ilustrasi tonsilitis, radang amandel
Ilustrasi tonsilitis, radang amandel. (Photo Copyright by Freepik)

Pembengkakan pada amandel adalah tanda amandel yang jelas. Amandel yang bengkak sering kali terlihat merah dan bisa disertai dengan bintik-bintik putih atau nanah. Pembengkakan ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman saat menelan.


3. Demam Tinggi

Demam Tinggi
Ilustrasi demam tinggi, salah satu gejala awal cacar monyet. Credits: pexels.com by Polina Tankilevitch

Demam tinggi sering kali menyertai infeksi amandel. Jika kamu mengalami demam yang tidak kunjung reda dan disertai gejala lain seperti sakit tenggorokan dan pembengkakan amandel, segera konsultasikan dengan dokter.


4. Bau Mulut

ilustrasi bau mulut
ilustrasi bau mulut (sumber: freepik)

Bau mulut yang tidak sedap bisa menjadi tanda amandel yang terinfeksi. Bakteri yang berkembang biak pada amandel yang meradang dapat menyebabkan bau mulut yang sulit dihilangkan meskipun sudah menjaga kebersihan mulut dengan baik.


5. Kesulitan Menelan

Sulit Menelan Makanan
Ilustrasi ciri-ciri asam lambung Credit: pexels.com/Ola

Kesulitan menelan adalah tanda amandel yang sering diabaikan. Pembengkakan dan peradangan pada amandel dapat menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat menelan makanan atau bahkan air liur. 


6. Nyeri Telinga

Ilustrasi bising, gaduh, berisik
Ilustrasi bising, gaduh, berisik. (Image by kroshka__nastya on Freepik)

Nyeri telinga bisa menjadi tanda amandel yang terinfeksi. Peradangan pada amandel dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar ke telinga, mengingat kedekatan anatomi antara tenggorokan dan telinga.


7. Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Ilustrasi pengidap limfadenitis, infeksi kelenjar getah bening
Ilustrasi pengidap limfadenitis, infeksi kelenjar getah bening. (Photo Copyright by Freepik)

Pembesaran kelenjar getah bening di leher adalah tanda amandel lainnya. Kelenjar getah bening yang membengkak biasanya terasa saat disentuh dan bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi.


8. Kesulitan Bernapas

20160824 Asma atau Sesak Nafas
Foto Ilustrasi Penyakit Asma atau Sesak Nafas (iStokphoto)

Pembengkakan amandel yang signifikan dapat menyumbat saluran udara dan menyebabkan kesulitan bernapas, terutama saat tidur. Ini bisa menyebabkan gangguan tidur atau mendengkur yang tidak biasa. 

Mengenali tanda amandel sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika kamu mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut, disarankan untuk segera menghubungi tenaga medis profesional. Penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius. 

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya