Liputan6.com, Jakarta Masalah beruntusan di area hidung sering kali disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat. Pori-pori di hidung biasanya lebih besar dibandingkan bagian wajah lainnya, sehingga lebih rentan mengalami penyumbatan.
Ketika pori-pori terhalang oleh kotoran, sel kulit mati, atau minyak berlebih, hal ini bisa memicu munculnya komedo dan beruntusan. Selain itu, produksi minyak berlebih di area T-zone, termasuk hidung, dapat memperburuk situasi ini karena minyak yang berlebihan bisa menyebabkan timbulnya jerawat kecil atau beruntusan.
Advertisement
Produksi minyak yang berlebihan ini sering kali dipicu oleh faktor hormonal atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak sesuai. Menurut informasi dari Vinmec, produksi minyak berlebih oleh kelenjar minyak di kulit dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori, yang akhirnya bisa memicu jerawat atau beruntusan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih produk perawatan kulit yang cocok dengan jenis kulit kita dan menjaga kebersihan wajah secara rutin.
Advertisement
Selain itu, kebiasaan menyentuh wajah dengan tangan yang tidak bersih juga dapat memindahkan bakteri ke pori-pori di hidung, yang dapat memperparah penyumbatan dan membuat beruntusan semakin parah. Membersihkan wajah secara teratur dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dapat membantu mencegah penyumbatan dan menjaga pori-pori tetap bersih.
Pengaruh Faktor Hormonal dan Stres
Ketidakseimbangan hormon dapat menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan timbulnya beruntusan di area hidung. Selama masa-masa seperti pubertas, menstruasi, atau kehamilan, hormon yang tidak seimbang bisa meningkatkan produksi minyak pada kulit.
Hal ini sering kali mengakibatkan pori-pori di hidung tersumbat, yang kemudian memicu munculnya jerawat atau beruntusan. Sebagai contoh, hormon androgen dapat merangsang produksi minyak berlebih, sehingga pori-pori lebih mudah tersumbat.
Selain ketidakseimbangan hormon, stres juga berkontribusi terhadap masalah kulit. Stres dapat menyebabkan perubahan hormonal yang membuat kelenjar minyak bekerja lebih aktif, menghasilkan minyak berlebih pada kulit.
Menurut Medical News Today, stres dapat memperburuk kondisi kulit, termasuk memicu timbulnya beruntusan di sekitar hidung. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan hormon dan mengelola stres adalah langkah penting untuk mencegah masalah kulit ini.
Untuk mengatasi stres, Anda dapat mencoba meditasi, yoga, atau aktivitas relaksasi lainnya yang dapat membantu menurunkan kadar hormon stres dan menjaga kesehatan kulit.
Advertisement
Pola Makan dan Gaya Hidup Tidak Sehat
Apa yang Anda konsumsi memiliki dampak signifikan terhadap kondisi kulit, termasuk munculnya beruntusan di area hidung. Makanan yang berminyak, berlemak, atau mengandung gula tinggi dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit, sehingga memperburuk kondisi beruntusan. Selain itu, kurangnya asupan air putih dan nutrisi penting seperti vitamin A, C, dan E dapat membuat kulit lebih rentan terhadap masalah jerawat dan beruntusan.
Menurut Vinmec, pola makan yang tidak sehat dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyumbatan pori-pori dan peradangan pada kulit. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola makan yang sehat dengan mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayuran hijau, buah-buahan, dan ikan yang kaya akan asam lemak omega-3. Nutrisi ini dapat membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko timbulnya beruntusan.
Di samping itu, menjaga kebersihan lingkungan dan gaya hidup sehat sangatlah penting. Hindari paparan polusi dan debu yang dapat menyumbat pori-pori. Membersihkan wajah secara rutin dan menjaga pola makan yang seimbang adalah langkah utama untuk menjaga kesehatan kulit, terutama di area yang rentan seperti hidung.